Beli Buku Impor Online di Book Depository – Free Delivery Worldwide. Saya cukup tertegun membaca tiga kata tersebut. Bisa dibilang, ini adalah salah satu unique selling points yang selalu digembar-gemborkan toko buku impor Book Depository. Tau sendiri, begitu melihat kata Free/Gratis, pasti banyak banget pencinta buku yang girang.
Saya sendiri tau Book Depository udah lama, cuman baru sekarang-sekarang ini coba beli dari website-nya langsung. Sejauh ini, saya mendengar berbagai pengalaman baik dari teman-teman yang sudah pernah mencoba beli buku impor online di Book Depository.
Kali ini, saya akan membagikan pengalaman pribadi yang siapa tau bisa menambah informasi dan perspektif kamu sebelum membeli di toko buku online ini.
Apa Itu Book Depository?
Book Depository adalah toko buku online berbasis di Inggris yang menawarkan beragam buku untuk dibeli. Pada 2014 lalu, toko buku ini dibuat oleh Andrew Crawford, mantan karyawan Amazon, yang mana 6 tahun setelahnya, Amazon mengakuisisi Book Depository.
Book Depository menjual sekitar 20 juta buku, yang mana 14 juta di antaranya merupakan English Books. Tagline yang diusung toko buku ini adalah All Books Available to All. Makanya nggak heran kalau katalog mereka super banyak, free ongkir pula.
Ya, seperti yang sudah disampaikan pada paragraf pertama, toko buku online ini nggak membebankan ongkos pengiriman buku ke lebih dari 160 negara di dunia, termasuk Indonesia. Mungkin, hal inilah yang jadi salah satu alasan kenapa Book Depository selalu jadi langganan pencinta buku.
Pengalaman Beli Buku Impor Online di Book Depository
Prosesnya simpel banget, sama seperti ketika pengin beli buku impor online di toko buku lainnya. Setelah membuat akun, kamu cuma perlu login akun Book Depository kamu, lalu mencari buku yang diinginkan.
Pada bagian atas atau sebelah kanan logo di homepage, ada search box di mana pengunjung bisa mencari buku lewat keyword, title, author, dan juga ISBN. Enaknya cari buku di sini adalah bakalan ada suggestion yang memandu pengunjung untuk menemukan buku dengan lebih mudah.
Sepengalaman saya di toko buku impor lain, ketika mencari buku lewat search box, seringnya hasil yang keluar berbeda dengan yang diharapkan.
Di sisi lain, Book Depository juga memungkinkan pengunjungnya untuk memfilter pencarian berdasarkan popularity, harga terendah/tertinggi, rentang harga, publication date, format, bahasa, hingga ketersediaan buku. Menurut saya, semakin lengkap filternya, akan semakin mudah pula untuk menemukan buku yang dicari.
Book Depository juga merekam cookies browser pengunjung. Jadi, setelah kita melihat judul-judul tertentu, buku-bukuΒ tersebut akan muncul lagi di homepage. Misalnya, saya habis menelusuri berbagai judul buku puisi. Saya cuma lihat-lihat aja, nggak beli. Eh, pas ke homepage, buku-buku yang saya lihat muncul lagi, yang mana tentu aja itu memengaruhi keputusan saya untuk membeli atau enggak pada akhirnya.
Hal lain yang saya suka dari Book Depository adalah sepertinya katalognya cukup lengkap, yang mana juga sudah dikategorisasikan berdasarkan genre atau daftar tertentu, di antaranya Best Ever Books List, Learning At Home, Popular Pages, juga Bestsellers by Language.
Jelas ini menarik banget. Soalnya kadang saya sendiri ketika lagi iseng pengin beli buku impor online tapi bingung pengin yang mana, saya tinggal menelusuri kategori dan sub-kategorinya saja. Pilihannya cukup banyak dan beragam.
Selanjutnya, Book Depository juga memasukkan berbagai informasi buku dengan sangat detail. Mulai dari rating Goodreads, bahasa, format buku, blurb, ISBN, waktu pengiriman, buku akan dikirim dari mana, ranking bestseller, dan seterusnya. Pembeli pun jadi merasa sangat terbantu untuk memahami buku dengan lebih fasih sehingga nggak ada alasan tuh salah beli buku impor online.
Oh ya, nggak ketinggalan juga, Book Depository ini kan basisnya di Inggris, tapi pembeli bisa melakukan pembayaran dalam Rupiah. Tinggal ganti jadi IDR aja dan harganya pun akan di-convert ke dalam Rupiah.
Eittsss… meski Book Depository menawarkan gratis ongkir ke mana pun, bukan berarti harga bukunya sama dengan di pasaran, ya. Sejujurnya saya kurang paham bagaimana toko buku impor ini menentukan harga buku, soalnya kalau saya bandingin dengan toko buku lainnya, beberapa harga buku di Book Depository itu jauh lebih mahal.
Untuk itu, sebelum beli buku impor online, telitilah harganya terlebih dulu. Nggak ada salahnya lho, membandingkan harga buku dari satu toko dengan yang lainnya. Pasti kamu juga ingin mendapatkan harga terbaik bukan?
Sebelum beli buku impor online di Book Depository, membandingkan harga buku wajib banget dilakuin. Karena gimana pun juga, saya ingin mendapatkan buku dengan harga yang paling murah.
Bagaimana Cara Menulis Alamat Tujuan di Book Depository?
Karena Book Depository merupakan toko buku online yang berasal dari luar negeri dan kadang cukup membingungkan bagaimana cara menulis alamat tujuan dalam bahasa Inggris, berikut panduan yang bisa kamu ikuti, berdasarkan pengalaman saya.
Bagaimana cara menambah atau mengganti alamat pengiriman? Kamu bisa pilih My Account, lalu Address Book. Kamu akan mendapatkan form seperti di bawah ini.
- Reference name: bisa kamu isi dengan Home, Work, dll (untuk memudahkan kamu jika memiliki lebih dari 1 alamat pengiriman buku dari Book Depository).
- Full name: tulis nama lengkap kamu pada bagian ini.
- Address line 1: tulis nama jalan alamat kamu, P.O. Box, atau nama perusahaan. Contoh: Perumahan Green Garden, Jalan Kebahagiaan blok SA 4 No. 93, RT 001/RW 012.
- Address line 2: bisa diisi dengan nama apartemen, gedung, unit, lantai, dll. Untuk box ini, saya mengisinya dengan nama kecamatan (sub-district) dan kelurahan (urban village). Contoh: Kembangan Sub-District, South Meruya Urban Village.
- Town/City: diisi dengan nama kota, misalnya West Jakarta.
- County/State/Region: diisi dengan nama provinsi, misalnya DKI Jakarta, Tangerang, dst.
- Postcode/Zip: diisi dengan kode pos. Kalau enggak punya, bisa tulis “No Postcode”
- Country: pilih negara tempat kamu tinggal, misalnya, Indonesia.
Untuk Pembayaran Wajib Pakai Kartu Kredit?
Nah, hal selanjutnya yang ingin saya bahas mengenai pembayaran. Beberapa pembaca buku yang saya tahu mengaku enggan beli buku impor online di Book Depository karena nggak punya kartu kredit. Well, saya sendiri pakai Jenius. Gampang banget pakainya.
Setelah memilih buku apa yang ingin dibeli, saya diarahkan ke halaman pembayaran. Saya perlu mengisi Payment Details yang berisi informasi mengenai Delivery Address, Billing Address, dan Payment. Untuk Payment sendiri, saya pilih Visa sebagai card type karena Jenius merupakan kartu debit visa dari Bank BTPN yang bisa diakses langsung lewat aplikasi di smartphone.
Info lain yang mesti diisi ialah card number, validation date, name on card, dan CVV Number yang bisa ditemukan di bagian belakang kartu. Kalau infonya sudah lengkap semua, baru deh pesanan di Book Depository akan diproses lebih lanjut.
Omong-omong, untuk pembayaran lainnya, kamu bisa menggunakan VMasterCard, AMEX, VISA Debit, VISA Delta, Maestro, Electron, juga PayPal. Sejauh yang saya tahu, Book Depository juga menerima berbagai mata uang yang selengkapnya bisa dicek di sini.
Bagaimana Melacak Pesanan Buku?
Pada bagian Top Navigation Menu, silakan klik Order Status. Kamu hanya perlu memasukkan Order Number yang dapat di-copy & paste dari Order History. Masukkan juga emailΒ yang digunakan untuk melakukan pemesanan. Setelah itu klik View untuk men-track pesanan sudah sampai proses mana.
Bedanya Order Status dan Order History di mana, sih? Kalau Order Status untuk menelusuri satu pesanan saja, sementara Order History untuk melihat status semua pesanan, bahkan yang dulu-dulu sekali pun.
Section ini cukup penting untuk dipantengin soalnya buku pesanan kan datangnya dari luar negeri. Rajin-rajin cek aja, takutnya bukumu udah dipesan lama tapi nggak sampai-sampai, kan. Kalau nyasar ke rumah siapa gitu, kan sedih. π
Namun setelah saya telusuri lebih jauh, plus dapat cerita dari temen-temen lain juga yang pernah menggunakan Book Depository, ternyata pembeli hanya bisa mengecek status pesanan saja, bukan mengetahui secara detail pesanan buku kita sudah berada di mana. Misalnya, apakah buku kita masih di gudang penyimpanan, apakah sudah sampai di Indonesia, apakah sudah dikirim Pos Indonesia ke alamat tujuan, dan seterusnya.
Sayangnya lagi, Book Depository juga tidak memberikan shipping number sehingga pembeli cukup kesulitan (dan agak was-was pastinya) untuk melacak keberadaan pesanan lewat laman Pos Indonesia.
Saran saya, kamu bisa langsung mengirim email kepada Customer Service mereka untuk menanyakan soal pesanan kamu. Ada yang bercerita bahwa Book Depository menyarankan untuk
- menghubungi kantor pos lokal (Pos Indonesia) untuk menanyakan soal buku, tapi ya itu dia Pos Indonesia nggak bisa bantu melacak karena nggak ada shipping number.
- mengecek kembali apakah alamat yang ditulis sudah betul atau belum. Saran saya, tulislah alamat tujuan selengkap-lengkapnya, mulai dari blok rumah, RT/RW, sampai kode pos. Bila perlu, gunakanlah bahasa Inggris dan tulis catatan tambahan seperti patokan rumah dll.
- full refund. Apabila buku yang dipesan tahu-tahu sampai di rumah, itu bonus untuk si pembeli. Book Depository sepertinya nggak akan meminta pembeli untuk membayar kembali.
- menunggu sembari mereka mengirimkan buku baru. Akan tetapi, karena situasi COVID-19 membuat segalanya nggak menentu dan daripada pembeli menunggu lebih lama lagi, akan dikembalikan ke opsi nomor 3.
Kapan Pesanan Saya Sampai?
Hal lain yang perlu diketahui dari Book Depository adalah soal estimasi pesanan tiba. Berdasarkan informasi yang saya dapat di lamanΒ Book Depository, untuk pengiriman dari Inggris ke Indonesia kira-kira 7-10 hari kerja. Kalau pengiriman dari Australia sekitar 10-14 hari kerja. Untuk negara-negara lainnya, maksimal estimasi pesanan sampai kira-kira 25 hari kerja, which means sebulanan lebih.
Tapiii… waktu itu saya pesen buku pada 10 April 2020 dan baru sampai sekitar 2 bulan kemudian. Saya pesan dua buku, yakni
- Dear Ijeawele, or a Feminist Manifesto in Fifteen Suggestions karya Chimamanda Ngozi Adichie;
- The Master’s Tools Will Never Dismantle the Master’s House karya Audre Lorde.
Anyway, bukunya dikirim lewat Pos Indonesia dengan memanfaatkan layanan International Air Mail. Jujur kurang paham. Tapi Puji Tuhan, pengalaman beli buku impor online pertama kali dari Book Depository aman-aman aja, meski sampenya sampai berbulan-bulan kemudian.
Memang termasuk lama, tapi nggak apa-apa, kok. Bukan cuma saya yang mengalami pengiriman lama. Banyak juga yang pesan buku dari 1-2 bulan yang lalu dan sampai sekarang belum sampai juga.
Waktu itu saya pernah ngobrol dengan tim Book Depository terkait pengiriman. Mereka bilang, beberapa kota atau area di sana masih under lockdown, meski beberapa bisnis udah mulai buka lagi. Tentu aja, hal ini memengaruhi pengiriman dari luar negeri ke Indonesia.
Book Depository sendiri sudah memberitahukan hal terkait COVID-19 lewat website-nya. Jadi, seharusnya para pembeli sudah paham dan bisa lebih bersabar, ya.
Apakah Dikenakan Pajak Lagi?
Terkait hal ini, saya coba jawab sesuai pengalaman, ya. Jadi, pertama kali beli buku di Book Depository, saya enggak dikenakan pajak tambahan seperti yang dialami beberapa orang yang saya kenal.
Akan tetapi, pada November 2020, saya membeli sebuah buku dan ternyata, POS Indonesia memberikan saya sebuah invoice yang menagih biaya administrasi sebesar Rp5.000. Sejujurnya, saya juga kurang paham biaya administrasi apa yang dimaksud. Apakah ini pajak yang sering ditanyakan teman-teman lain?
Namun, pada rincian tagihannya, tertulis Rp0 pada rincian pungutan negara (biaya masuk, PPN Impor, PPh 2020 Impor) serta Rp0 pada biaya penyimpanan. Hanya Rp5.000 pada biaya administrasi saja untuk nilai barang yang saya beli sebesar 3USD.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
- Katalog buku Book Depository cukup lengkap dan pengalaman pencarian buku cukup mudah.
- Pengkategorisasian buku cukup rapi dan sangat dipermudah dengan adanya filter pencarian.
- Pada ready pac envelope tertulis, apabila pesanan nggak sampai ke tujuan, silakan dikirim kembali ke Singapore Post Center. Info penting, nih!
- Beli buku impor online gratis bookmark lucu!
Kekurangan
- Pengiriman lama. Wajib bersabar.
- Beberapa harga buku di website Book Depository lebih mahal.
- Packaging cukup kuat, tapi menggunakan bahan daur ulang. Agak takut kena basah dan malah merusak buku.
- Nggak ada shipping number sehingga sulit untuk melacak keberadaan pesanan buku.
Nah, itulah dia pengalaman saya beli buku impor online di Book Depository. So far, meski ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, saya suka dengan layanannya dan sama sekali nggak mengecewakan. Di tengah COVID-19 pun, toko buku ini tetap memberikan pelayanan semaksimal mungkin bagi para pelanggannya.
Tentu aja, saya bakal pesen buku lagi di Book Depository di lain kesempatan. Gimana dengan kamu? π
Sudah baca artikel lainnya di bawah ini belum? 
1.Β 14 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2.Β Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3.Β Apa Itu Books Aficionado?
4.Β Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5.Β 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6.Β 30 Bookstagram Terms You Should Know
7.Β 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8.Β Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9.Β 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10.Β Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11.Β 8 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram
12.Β 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13.Β 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14.Β 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15.Β 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16.Β 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17.Β Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18.Β 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow
19.Β Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20.Β [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk Karya Rinda Maria Gempita
21.Β 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22.Β [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23.Β [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24.Β [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25.Β 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26.Β 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27.Β Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28.Β Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29.Β [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30.Β Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31.Β [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: Youβre Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32.Β [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33.Β 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34.Β [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35.Β [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36.Β [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37.Β 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38.Β Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39.Β Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40.Β Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41.Β Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42.Β Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43.Β Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44.Β Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45.Β @sintiawithbooksβ Best Nine on Instagram in 2018
46.Β [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47.Β Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48.Β 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49.Β 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50.Β 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51.Β Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52.Β 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53.Β Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54.Β Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55.Β [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56.Β Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57.Β [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58.Β 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59.Β Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60.Β Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61.Β Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62.Β 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63.Β [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64.Β [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
65.Β [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix
66.Β Pengalaman Belanja Buku di Gramedia World BSD, Tangerang
67.Β Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
68.Β The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
69.Β Toko Buku Independen POST, Surga Kecil Para Pencinta Buku
70.Β Membawa Buku di Penjuru Dunia ke Transit Bookstore Pasar Santa
71.Β Indie Bookshop Tour: Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta
72.Β 7 Inspirasi Tempat Baca Favorit Para Bookstagrammer
73.Β Toko Buku Foto Gueari Galeri: Jual Foto, Emosi, dan Cerita
74.Β [BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
75.Β [BOOK REVIEW] The Loneliest Star in the Sky Karya Waliyadi
76.Β Ketagihan Baca E-book Gara-gara Gramedia Digital
77.Β [BOOK REVIEW] Jingga Jenaka Karya Annisa Rizkiana Rahmasari
78.Β [BOOK REVIEW] Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini Karya Mas Aik
79.Β [BOOK REVIEW] Avontur, Dear 19 Karya Thinkermoon
80.Β [BOOK REVIEW] Flowers over the Bench Karya Gyanindra Ali
81.Β Menyusuri Tumpukan Buku-buku Lawas di Galeri Buku Bengkel Deklamasi
82.Β 5 Cara Menabung untuk Membeli Buku
83.Β 5 Cara Menemukan Inspirasi untuk Bookstagram
84.Β [BOOK REVIEW] Addio Karya Alya Damianti
85.Β 5 Rekomendasi Film Favorit Berlatar Toko Buku, Sudah Nonton?
86.Β Berburu Buku Murah di Vintage Vibes, Alam Sutera
87.Β 6 Tips Biar Enggak Kalap Belanja Buku di Big Bad Wolf
88.Β [BOOK REVIEW] Mind Platter (Bejana Pikiran) Karya Najwa Zebian
89.Β Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta: Tempat Asyik Belajar Budaya Jerman
90.Β Nyamannya Membaca Buku di Perpustakaan Freedom Institute
91.Β 7 Strategi Jitu Menambah Penghasilan dari Buku
92.Β Perpustakaan Habibie dan Ainun, Warisan untuk Masyarakat Indonesia
93.Β Sore Hari Bersama Buku-buku di Halaman Belakang Kineruku Bandung
94.Β Mengejar Aan Mansyur Hingga ke Katakerja Makassar
95.Β Kedai Buku Jenny, Lebih dari Sekadar Perpustakaan dan Toko Buku
96.Β [BOOK REVIEW] Surat untuk Anakku Karya Mahendra Hariyanto
97.Β [BOOK REVIEW] Selamat Datang, Bulan Karya Theoresia Rumthe
98.Β 7 Perpustakaan di Jakarta yang Bikin Makin Cinta Membaca
99.Β 10 Aplikasi Edit Foto Bookstagram yang Sering Saya Gunakan
100.Β 10 Kutipan Terbaik dari Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
101. Pengalaman Beli Buku Online di Kinokuniya Jakarta
102. 13 Favorite Bookish TikTok Accounts to Follow in 2020
Bisa jadi lama pengiriman ini juga terkait adanya pandemi, mbak. Setahuku barang-barang dari Luar Negeri tidak selama itu, aku pernah beli beberapa item barang di luar.
Sepertinya kudu kucoba buat belu beberapa buku di sana π
Iya, Kak, betul. Pandemi ini juga memengaruhi lamanya pengiriman dari luar negeri ke Indonesia. Tapi setahuku kalau pengiriman dari Book Depository memang lama. Hehe. Jadi harus bersabar. π
Farah pun sudah sering dengar tentang toko ini tapi masih maju-mundur ingin coba atau nggak karena domisili yang lumayan in-the-middle-of-nowhere haha. Mungkin setelah pandemi surut. Nice post, Kak Sintia! Thank you infonya.
Faraahh! Makasih udah mampir ke sini. Wah, iya, itu yang juga jadi ketakutanku, sih. Cuman di bungkusnya ada tulisan sih kalo paketnya gak sampe, harus dikirim balik ke Singapura. Cuman aku kurang paham juga next-nya bakal ditindaklanjuti seperti apa. Tapi at least Farah mesti cobain beli buku di Book Depository. Hehe. Biar nggak penasaran π
Saya sudah menggunakan book depository dari tahun 2010, dulu rajin pesan buku karena memang sering dapat buku bekas murah yang masih dalam kondisi bagus. Makin ke sini harganya jadi makin bersaing dengan toko buku online lain, cuma memang kelebihannya adalah ongkos kirim nya yang lama.
Sudah sekitar 4 tahun terakhir frekuensi beli buku saya makin berkurang via book depository, alasannya karena sekarang saya hijrah ke e-book pake kindle, juga karena alasan keterbatasan tempat penyimpanan buku dan alasan lingkungan (cetak buku dan emisi yang disebabkan oleh pengiriman buku dari luar negeri ke Indonesia) hahaha sok lingkungan banget ya.
Ah iya, aku juga kepikiran buat pake e-reader seperti Kindle karena rak bukuku udah gak beraturan, nih. Sering beli buku tapi nggak ada space yang memadai. Akan dipertimbangkan kembali deh untuk pakai e-reader. Banyak temen yang merekomendasikan juga soalnya.
Saya baru pertama kali beli di book depository dan dispatched dari UK tgl 29 April 2020. Sampai sekarang tgl 16 Juni belum juga datang jadi saya email book depository regarding my order kurang lebih 2x email mereka suruh contact local post office. Lalu saya lakukan, tapi pos indonesia tidak bisa bantu krn tidak ada shipping number.
Kemudian saya email lagi book depository untuk ke-3 kalinya. Kali ini dia memastikan alamat saya betul atau tidak dan dia issued a full refund. Kalaupun buku pesanan saya datang, katanya keep it along the compliment. Biasanya (non covid situation) book depository akan kirim buku baru tapi karena akan nunggu semakin lama maka diganti jadi refund. Sekarang saya masih menunggu refund selama 2-3 business days. Hospitality nya patut dipuji even though during covid when businesses are struggling! π
Thanks for sharing your experience! Some people sent me DMs this regarding delivery issue and all I can say is jangan lupa rajin-rajin cek Order Status/cek ke Pos Indonesia. If you’re not sure, bisa langsung email ke Customer Service mereka. Kemarin ada juga yang cerita, kalo mereka memutuskan untuk refund aja. Kalo misalkan bukunya tiba-tiba sampe di rumah, just keep it. Kayaknya ini jadi alasan tambahan untuk repurchase di Book Depo kapan-kapan, deh. π
Mau nimbrung share experience juga. Customer service nya BD emang top banget sih! Aku juga ada pesan buku 3 april 2020 tapi karena 2 bulanan lebih ga dateng (situasi normal biasa 1 bulan doang udah dateng), alhasil e-mail CS nya dan di refund dan kalau bukunya dateng itβs okay disimpen aja, ya walaupun sampe sekarang bukunya juga ga dateng2 sih hehe, tapi menurutku BD itu worth it banget (karena hampir semua buku yg aku mau dan beli harganya jauh lebih murah). Anyway thank you for this post!
Thanks for sharing! Kalau untuk harga, menurutku enggak semua buku di BD itu jauh lebih murah. Hanya saja, katalog mereka benar-benar lengkap jadi kalau mau cari buku apa aja ada. Hehe. Semoga buku yang diinginkan cepat sampai, yaaa π
Pas banget nih Kak Sintia nulis tentang Book Depository. Aku order dari awal Mei sampe sekarang belum sampe, udah contact supportnya mereka bilang kemungkinan delay karena pandemi. Berarti kemungkinan buku aku sampenya Juli ya hahaha Kak Sintia aja order April sampenya Juni π. Bener-bener harus sabar ya tapi memang sih di Book Depository lengkap dan harganya lumayan banget kalo diskon.
Haha iya benerr. Lama juga, ya. Mau gak mau harus sabar, sih, sampai bukunya sampai di tangan. Nah, aku belum ngerasain nih kalo Book Depository diskon besar-besaran. Kemarin buku yang aku beli harganya normal. π
WHAAAA BISA BELI TANPA PAKE KARTU KREDIT DONG π
tapi udah jarang beli buku :(((
Bisa bangeeett! Hehehe. Gpp, siapa tau kapan-kapan pengin beli buku dan butuh info ini. π
Wah, Book Depository! Demen banget deh sama toko online satu ini. Aku cuma pernah beli sekali dari sini, karena biasanya nyari yang diskon aja di toko-toko lokal hehe tapi waktu dulu shipping-nya ngga lama2 banget kok, mungkin emang terhalang pandemi
Menarik banget bukunya yang Chimamanda Adichie. Dulu cuma pernah baca yang Americanah (Termantap! Bikin ngerti soal perbedaan ras dan suku, terutama untuk orang Afrika dan Afrika-Amerika). Nanti klo sudah, mau dong review-nya yang Dear Ijeawele ΛΒ Λ
Ah I see, aku baru tahu. Aku baru cobain beberapa waktu lalu dan memang belakangan banyak yang mengeluhkan soal lamanya pengiriman. Tapi semoga ini karena faktor pandemi, bukan karena kualitas pelayanan Book Depository. Surely will do! Please follow my Bookstagram https://www.instagram.com/sintiawithbooks, I’ll post the review there. π
Halo Mbak SIntia.
Thanks ya, sudah berbagi info mengenai toko buku online Book Depository.
Setelah dari sini, saya langsung akan berkunjung ke websitenya.
Lihat-lihat dulu, siapa tahu ada yang menarik dan harga terjangkau.
Yay, terima kasih juga sudah berkunjung. Siapa tau ada buku yang cocok untuk dibaca, ya. π
beruntung banget main ke blognya mbak, haaaaa jadi punya refrensi untuk nyari buku impor, free ongkir pulak.
sama sih saya juga pakai jenius, jadi serba simple…
saya langsung meluncur ke tekapeh, mau nyari buku belajar bahasa turki, makasih banyaaak mbaak,
Wahh mantap, mantap! Ketemu buku yang dicari di Book Depository kah?
Terima kasih sudah posting soal Book Depository, Mbak Sintia. Habis baca ini saya langsung buka situs webnya dan coba mencari beberapa buku, ternyata ada. π Kayaknya nanti kalau stok sudah habis saya bakal coba pesan dari Book Depository. π
Yay terima kasih kembali sudah membaca tulisan ini. Seneng banget kalau racun semangat membaca buku masih bisa tertular ke orang lain π
Hi kak, ku tertarik banget baca postingan kakak ini krn pas bgt aku mau coba order buku di BD.
Untuk pembelian buku di BD, apakah akan di kenakan bea masuk impor atau pajak impor lg kah, kak ?
Thanks before.
Halo Kak Linda, aku udah enggak kena pajak lagi, ya. Sepertinya pajaknya sudah include di harga buku. π
Waaah salam kenal mba, saya baru denger book depository ini. Soalnya kalo beli buku lebih suka off store. Biar bisa dibaca dikit dulu hahaha. Walaupun kalo beli online juga bisa baca2 reviewnya sih. Pas tadi baca kalo toko ini gratis ongkir, saya menduga dia udah menaikkan harga bukunya. Soalnya kan jauh, gak mungkin toko buku ini gak ngelakuin strategi lain utk menutup biayanya hehe
Due to COVID-19, mau gak mau semuanya harus serba online, kan? Supaya lebih aman juga. Hehe. Tapi ada juga kok harga buku yang lebih murah, kadang banyak diskon juga. Artinya, memang pembeli harus pintar-pintar riset harga buku juga untuk mendapatkan harga terbaik. π
Nyari info tentang bookstagram, akhirnya mampir kesini. π
Untuk Book Depository, pengalamanku di masa normal, buku yang dikirim sampai dalam waktu 3 minggu setelah hari pengiriman. Diluar proses packing yang kadang bisa 2-3 hari. Mungkin karena masa lockdown, jadi pesenan mbak baru sampe setelah 2 bulan.
Aku sendiri mau pesen beberapa buku dari BD, tapi ditunda dulu. Sementara mencukupkan dengan online store lokal Indonesia. π
Hehe, wah ada apa nih dengan Bookstagram?
Iya betul, memang karena negara-negara di luar waktu itu masih under lockdown makanya pengirimannya bisa mencapai hitungan bulan. Kalau tidak, mungkin bisa lebih cepat. Nah, apabila memang sedang ingin mencari buku, toko buku online yang lokal sangat disarankan. Pengirimannya pun lebih cepat, tapi memang nggak jamin toko buku di sini koleksinya selengkap di luar, terutama kalo kita mau cari buku-buku impor.
Bila butuh rekomendasi toko buku online di Indonesia, aku udah recap di sini https://www.sintiaastarina.com/toko-buku-online-favorit/ π
Halo kak, saya juga ada order yg di dispatch dari februari sampai sekarang belum sampai. Apa tertahan di jakarta ya. Soalnya saya berdomisili di tasikmalaya. Saya punya pengalaman beli barang dari luar negeri. Biasanya sy harus bayar bea cukai (di informasikan lewat email) dulu sebelum paketnya dikirim ke rumah saya. Tp paket itu disertai tracker.
Apakah orderan bookdepository kak Sintia yg sudah sampai itu kena bea cukai? Kalau kena bea cukai apa ada pemberitahuan dari pos terlebih dahulu? Terimakasih sebelumnya
Hai, Kak! Jujur aku kurang paham kena bea cukai atau enggak tapi saya nggak ditagih uang tambahan. Asumsi saya (plus berdasarkan info yang saya dapet di web Book Depository), harga yang saya transfer itu udah termasuk pajak. Tapi seperti yang udah saya ceritakan juga dalam tulisan ini, ada temen saya yang ditagih pajak lagi oleh Pos Indonesia, yang mana sepertinya itu adalah bea cukai. Ditaginya pas barang sudah sampai di tangan penerima. Namun untuk kasus saya sih nggak ada.
Halo kak! Aku mau nanya, untuk pengisian alamat bisa kasih contohnya gak ya? Karena aku agak bingung di bagian mana aku harus nempatin kecamatan, kabupaten, dll.
Aku kemarin sudah terlanjur pesan 2 buku dengan menuliskan alamat lengkap rumah, Tanjung Priok, DKI Jakarta & kode pos. Kira kira akan sampai gak ya, aku agak khawatir
Halo Gabriel, terima kasih untuk pertanyaannya. Aku udah update tulisan ini lengkap dengan cara menuliskan alamat tujuan pengirimannya, ya. Semoga membantu dan semoga buku pesanan kamu juga cepat sampai, ya. π
Hi kak, sekedar mau sharing aja..
Baru akhir Juni 2020 kemarin aku juga beli buku di bookdepository.com dan dispatched-nya tanggal 30 Juni. Cuma sampai Agustus ini bukunya masih belum sampai dan aku email ke customer servicenya dan intinya mereka akan full refund buku yang aku beli dan status di historynya jadi cancelled padahal gatau juga itu buku sudah sampai mana secara aku hubungin Pos Indonesia juga mereka ga bisa bantu kalau tidak ada resi. Sedih sih, tapi salut juga sama mereka karena ga pake ribet mereka langsung ngajuin full refund gitu.
Sebelumnya aku juga pernah beli dari bookdepository dan sampai kurang lebih 1 bulan. Pandemi ini memang bikin shipping mengalami keterlambatan dimana-mana sih.
Hi, Natasya! Terima kasih atas informasinya, ya. π
Bukunya skrg sudah sampai kak? Atau masih belum sampai?
Mbak.. makasih buat informasinya ya.. saya baru kenal bookdepository dan mau beli buku dari sana tapi bingung mau isi delivery address-nya gimana.. mohon bantuannya, mbak.. terimakasih sebelumnya.. sehat selalu ππ»
Halo Lina, terima kasih sudah bertanya. Aku udah update tulisan ini dengan cara mengisi alamat pengirimannya, ya. Semoga membantu. ππ»
Udah bbrp kali jg beli di bookdepo. Tp blm beli lagi, setelah peraturan ambang batas bebas bea impor turun jd 3USD. Abis baca tulisannya, pembeliannya ga dimention kena bea masuk lagi ya? Pembeliannya pasti diatas 3USD kan
Iya betul aku enggak kena bea masuk pas pembelian ini di Book Depository. Pembelianku dia atas 3USD, kok. Tapi kalo aku baca di internet, pembelian di bawah 3USD baru enggak kena bea, so it means harusnya aku kena bea kan untuk pembelianku ini?
Betul, peraturan baru diatas 3 USD sudah kena bea seharusnya. Itu yg bikin saya belum beli buku di bookdepo lagi hehe. Tp setelah baca blog ini dan saya lihat harga buku bookdepo sekarang kisarannya memang lebih mahal dibanding tahun lalu, mungkin memang sudah include bea masuk harga di web ya. Only karyawan bea cukai and God knows π
Hehehe, can beee! Atau kalau gak mau kena bea cukai, bisa pilih toko buku lain yang menjual buku impor seperti Periplus dan Books & Beyond, misalnya?
klo soal biaya pajak impor nya gmna ya kak? Apa ada biaya tambahan lg ?
Halo! Waktu pertama beli, aku gak kena pajak impor. Terakhir beli, aku ditagih Rp5.000 dengan keterangan biaya administrasi dari Kantor Pos Indonesia. Jujur aku juga kurang paham, nih.
Thank you sharingnya sis.
Kebetulan saya baru pertama kali order buku dr bookdepository juga, dispatch 7 Jan kemarin. Sekarang nunggu dag dig dug kapan nyampe nya.. apalagi baca beberapa comment bukunya kadang ga diterima.
Di bagian pengisian data juga ga ada field untuk no HP ya.
Harapannya sih nomor tracking disertakan untuk kebaikan bersama π
Hehe iya betul, kadang ada beberapa pembeli enggak nerima bukunya. Entah nyasar ke mana. Huhu. Tapi nanti akan di-refund bukunya sama Book Depository, kok. π Ah iya, enggak ada nomor HP? Mungkin kalau ada, akan lebih memudahkan, ya.
Sesudah nunggu 2 bln ( normal selama pandemi ) hari ini terima dr book depository dan dikenai pajak bea masuk Rp. 20.000 PPN impor Rp. 29.000 dan biaya admin pos ttl Rp. 59.000 utk 1 buku seharga Rp. 258.009 !
Being and wanna stay literate , self educate and well informed is getting ridiculously
expensive here .
Wow, so many additional costs, yaa. Apakah pajak bea masuk, PPN Impor, dan biaya admin Pos Indonesia berbeda-beda tergantung buku, lokasi pengiriman, dan lokasi tujuan, ya?
Halo kak! aku mau bertanya, kalau aku membeli Book Depository tapi dari Amazon pembeliannya ( Book Depository adalah Sellernya ), bagaimana kah ya kak? baru 37 hari menunggu sih, tapi saya takut malah salah kirim kemana atau bagaimana. Apakah tetap menghubungi customer care nya Book Depository atau malah jangan? Terima kasih banyak sebelumnya
Halo! Maaf banget aku belum pernah beli buku fisik dari Amazon, jadi aku belum bisa menjawab pertanyaanmu, ya. Tapi supaya kamu lebih merasa secure, bisa menghubungi CS Amazon/BD, ya. π
Halo sintia.
mau bertanya, maaf di OOT.
klo bli kindle dimana ya? soale pengen coba baca E-book.
tapi ga ngerti beli lewat apa dan di mana.
btw saya juga langganan di Book Depo ini.
pembelian saya di bulan mei 21 tapi sampe skr blm terkirim.
jadinya hanya berharap kalo dlm 2 bulan sampe sih
semoga ga nyasar aja buku nya.
#fingercross
terima kasih sebelum nya.
Halo sintia
maaf mau bertanya, tapi OOT.
kebetulan saya mau mencoba beli E-Book dan membaca via Kindle.
apakah ada saran untuk pembelian Kindle dimana ? mungkin bisa di infokan kisaran harga nya. karena saya masi kurang paham .
Biasanya beli buku fisik dan saya juga kebetulan sering beli di Book Depo juga.
Terakhir saya beli di bulan Mei 21, tapi sampe sekarang belum sampai.
Cuma berharap kalau emang masi di perjalanan. dan ga sampe nyasar.
Terima kasih sebelumnya ya.
Halo Kak Sansan,
aku beli Kindle di Tokopedia dengan nama toko souvigameshop, dan harganya hampir 2 juta untuk yang generasi terbaru.
Info soal pajak, entah yang lain ngalamin atau gak. Sebelumnya hanya dekenakan biaya admin 5-10k aja tetapi baru aja 14 agustus kemarin buku yg aku beli ada tambahan ppn import sebesar 24k dari harga buku 319k dan ditambah admin 10k, jadi total dibayarkan 34k.
Wahh banyak juga! Ditagih dari POS Indonesia, kah?
Aku bertransaksi menggunakan Master Card bank BCA di tolak…..
Mohon berikan alasan kenapa di tolak ya????
Halo, sepertinya Tim Customer Support Book Depository lebih paham dari saya. Boleh ditanyakan langsung, ya. Terima kasih. π
akhirnya nemu juga pembahasan tentang beli buku di book depository. makasih kak, harusnya sebelum beli baca ini dulu, saya sudah terlanjur pesan buku wkwk, semoga bisa sampe ke rumah sehat walafiyat:)
Hehe, amiinn. Semoga bukunya cepat sampai, ya. π
Mau share info soal bea cukai, saya ada beli buku di book depository tgl 23 Desember 2021, dan buku sampai tgl 18 Februari 2022 tanpa dikenakan biaya apa pun lagi.
Jadi mungkin harga di book depository sudah termasuk bea cukai ya, semoga info ini membantu.