Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru

Jan 20, 2019

Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru – Sabtu (19/1/2019) kemarin menjadi hari yang cukup produktif buat saya. Bersama teman-teman Bookstagrammers Indonesia yang lain, kami menghadiri acara makan siang bareng Nagra dan Aru di The Reading Room, Kemang.

Eitss… siapa sih, Nagra dan Aru? Oke, jadi ini adalah novel teenlit terbaru yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Ini merupakan proyek kolaborasi dua penulis muda, yakni Inggrid Sonya dan Jenny Thalia. Nagra dan Aru merupakan dua tokoh utama dalam novel berjudul sama.

Acara makan siang ini sebenarnya dimulai pukul 11.00 WIB. Saya sendiri baru tiba di The Reading Room, Kemang sekitar pukul 11.40. Macet banget, euy. Padahal, saya berangkat dari Tangerang pukul 09.30, berharap bisa sampai tepat waktu di venue.

Eh, enggak tahunya, waktu saya terbuang lumayan lama saat menunggu bus APTB di Halte Cyberpark Karawaci. Belum lagi, kendaraan di jalan tol Tangerang-Jakarta lumayan padat siang itu. Ya ampun, panik sendiri saya, gimana coba kalau sampai telat? Eh, beneran telat. 🙁

Tapi untungnya, saya enggak ketinggalan inti dari acara ini, yaitu makan siang ngobrol-ngobrol seru soal Nagra dan Aru!

Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Kok kayak lagi book signing rame-rame, yaa. Hehehe. 😀

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Ketemu teman-teman baru yang sama-sama pencinta buku. 😀

Begitu tiba di The Reading Room, Kemang, saya langsung menuju lantai dua dan bergabung dengan teman-teman Bookstagramer lainnya.

Ada Afy (@splendidwords), Aya (@possessivereader), Elisabeth (@noveladdict_), Kumai (@bookish_indonesia), Vanesa (@saturnesss), serta Dety (@detdetty).

Ternyata, ada 3 pembaca beruntung lainnya yang berkesempatan untuk ikutan makan siang bareng Nagra dan Aru ini. Ada Iing, Afifah, dan Reina (@reindomthings). Seru banget bisa kenalan dengan sesama pencinta buku!

Kalau diperhatikan, sepertinya teman-teman Bookstagrammer yang hadir di acara ini hampir semua memang sesuai dengan target novel teenlit ini. Namun, hal itu enggak membuat saya malu-malu untuk gabung. Soalnya, ada banyak banget cerita seru dari mereka. 😀

Baca juga: 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA

Oh ya, saya yang kelewatan sesi awal, langsung diperkenalkan oleh Ruth Priscilia Angelina, penulis dan editor akuisisi yang mengundang saya ke acara makan siang bareng Nagra dan Aru ini.

Saat saya tiba, teman-teman sedang dalam sesi membaca novel teenlit Nagra dan Aru bersama, sambil menikmati camilan yang dihidangkan di tengah meja.

Beberapa puluh menit berselang, masing-masing dari kami diminta untuk memberikan first impression terhadap buku ini.

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Beruntung bisa menjadi salah satu first readers novel teenlit Nagra dan Aru ini.

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Ada yang suka mengikuti kisah Nagra dan Aru di media sosial?

Baru membaca beberapa halaman pertama, ternyata saya merasakan pengalaman baru. Ya, saya memang sudah terbiasa untuk membaca novel young adult atau buku-buku puisi.

Dulu, novel teenlit adalah makanan saya sehari-hari. Mulai dari zamannya DeaLova sampai novel-novelnya Luna Torashyngu, selalu menjadi teman bacaan favorit kala senggang. Coba lihat rak buku saya, banyak banget koleksi novel teenlit!

Kini, jenis bacaan saya pun tanpa disadari mengalami peningkatan. Jadi, pas diminta membaca novel teenlit lagi, rasanya flashback banget! Apalagi, ceritanya seputar masa SMA, di mana topik seputar cinta monyet lagi hangat-hangatnya. 😀

Menurut saya, sebenarnya cerita yang ditunjukkan dalam novel Nagra dan Aru ini sederhana, tapi herannya, mampu membuat hati para pembaca bergejolak! Biasanya, cowok yang naksir cewek, terus cowok yang bakal duluan PDKT sampai berhasil jadian.

Nah, kalau novel ini menceritakan sebaliknya. Si cewek udah naksir si cowok sejak MOS dan bela-belain nembak duluan! Gimana, pernah ngalamin hal yang sama enggak, sih?

Pas sesi membaca bersama, sayup-sayup saya mendengar teman-teman Bookstagrammer yang lain cekikikan pelan.

Well, novel ini nyatanya menghibur banget. Gaya penulisannya pun, menurut saya, sesuai dengan kepribadian si penulis yang pandai bergaul dan ceplas-ceplos. Saya jadi enggak sabar untuk menamatkan buku ini! 😀

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Yang berkerudung ini adalah Kak Kumai, pemilik akun @bookish_indonesia. | Difoto oleh Aya @possessivereader

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Kumpul-kumpul bareng Bookstagrammers Indonesia. Seruuuu 😀

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Kenalan yuk, sama Reina, pemilik akun Bookstagram @reindomthings. | Difoto oleh Aya @possessivereader

Siang itu pun juga diisi dengan sesi ngobrol-ngobrol santai. Saya juga penasaran, sebenarnya, dalam menulis novel, bagaimana ya, bila dikerjakan oleh dua orang berbeda?

Inggrid yang duduk di sebelah kanan saya bercerita. Katanya, ia dan Jenny enggak kepikiran untuk menjadikan Nagra dan Aru sebagai novel. Awalnya ya… cuma nulis-nulis aja.

Menulis ceritanya pun bergantian. Misalnya, hari ini giliran Jenny yang menulis, besok Inggrid, lusa Jenny lagi. Kalau Jenny lupa menulis atau telat deadline, berarti Jenny harus menulis dua kali. Begitu seterusnya.

Yang bikin saya salut, Inggrid dan Jenny nih patuh banget sama deadline. Mereka benar-benar bisa menamatkan novel ini dalam waktu 30 hari. Itu di luar revisi, ya.

“Pas udah sampai di halaman terakhir, udah di kata TAMAT, wah, feel-nya tuh… puas banget!” sahut Inggrid.

“Jadi kangen banget nulis novel,” curhat saya, yang kemudian disemangati oleh cewek berambut panjang ini sambil tersenyum.

Iya, asli, sekangen itu nulis novel lagi.

Baca juga: Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan

Tapi, enggak nyangka deh, ternyata saya mendapatkan suntikan semangat dari dua penulis yang usianya lebih muda dari saya. Belakangan memang lagi diberi jalan untuk nerusin alias merevisi naskah lama. Saya yang mesti lebih rajin untuk memoles naskah novel saya, nih.

Makan Siang Bareng Nagra dan Aru

Selfie bareng novel teenlit Nagra dan Aru yang bikin saya kangen nulis novel lagi.

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan

Senang bisa ketemu dua penulis muda ini: Inggrid Sonya dan Jenny Thalia.

Nagra dan Aru, The Reading Room, Kemang Sensasi Makan di Perpustakaan - Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru

See you again, bookworms!

Acara makan siang bareng Nagra dan Aru ini pun ditutup dengan foto bersama. Kemudian, semuanya saling berpamitan. Kala saya dan Jenny bersalaman, cewek berkerudung biru muda ini berpesan, “Ditunggu ya, Kak, novel terbarunya”.

Saya langsung membalasnya dengan amin di dalam hati. Hehehe. Doakan, ya, teman-teman. ??


Selain posting-an di bawah ini, enaknya nulis soal apa lagi, ya? ?

15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?

1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

2 Comments

  1. Jensen Yermi

    Masih gak paham gimana Inggrid dan Jenny membagi tugas menulis. Apakah jalan cerita sudah disepakati sebelumnya? Bagaimana caranya Inggrid melanjutkan tulisan Jenny sesuai keinginan Jenny atau sebaliknya? Haha..

    Reply
    • Sintia Astarina

      Nah, untuk detailnya sih aku juga kurang paham. Waktu itu Inggrid cuma ceritain soal teknis penulisannya aja. Hehehe. Tapi penasaran juga, ya, gimana caranya dua penulis membuat satu novel.

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *