7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram

Jun 30, 2018

7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram – Kalau lagi ngelihat foto buku-buku yang bagus di Bookstagram, bawaannya pengin auto like, deh. Kemudian bakal bertanya-tanya setelahnya, “Kok bisa sih dia menghasilkan foto buku yang keren begitu?”

Pemilihan angle-nya menarik, properti foto yang digunakan juga relevan dengan gambar sampul atau isi buku, filter atau tone fotonya enak dilihat, duh… rasanya pengin banget punya foto seperti punya mereka!

Rasa kagum, antusias, serta keingintahuan membuat saya langsung kepoin akun Bookstagramner tersebut dan nge-like foto-foto lainnya yang enggak kalah bikin iri.

Barulah saya sadar, yang namanya Bookstagram ternyata bukan cuma sekadar memfoto buku lalu mengunggahnya di akun masing-masing. Nyatanya, memerhatikan unsur estetika bisa menambah daya tarik akun Bookstagram itu sendiri.

Kemudian setelahnya, barulah usaha-usaha seperti membuat akun terlihat lebih interaktif, rajin berbincang dengan Bookstagrammer lain, hingga mempromosikan akun sendiri di beragam platform lain menjadi kiat-kiat guna memperkuat visibilitas akun dan menambah jumlah followers Bookstagram.

Penting untuk diingat, content is a king. Konten-konten berkualitaslah yang banyak dicari pengguna Instagram, terutama mereka yang seorang books aficionado. Untuk memperbagus konten, semua bisa dimulai dengan cara memotret yang tepat. Berikut adalah pengalaman yang ingin saya bagikan kala memfoto buku untuk Bookstagram.

7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram

Persiapkan alat untuk memfoto

Cara memfoto buku untuk Bookstagram sebenarnya ada beragam. Akan tetapi, ada hal wajib yang mesti kamu persiapkan, yakni alat untuk memotret buku itu sendiri. Apa lagi kalau bukan kamera? Ada dua opsi yang bisa kamu pilih, yakni menggunakan kamera HP atau kamera profesional, seperti SLR dan mirrorless.

Kebanyakan Bookstagrammers memang memilih untuk menggunakan kamera profesional, sebab hasilnya lebih tajam dan kualitasnya lebih baik. Belum lagi, kamera profesional didukung oleh lensa yang canggih sehingga foto bokeh bisa tercipta.

“Bokeh itu apa sih, Kak?” Oke, bokeh artinya mengaburkan. Jadi, bisa dikatakan bahwa objek di luar titik fokus foto kamu bakalan blur. Hasil foto bokeh beragam tergantung kualitas kamera dan lensa milikmu. Nah, menghasilkan foto bokeh itu seru banget soalnya bisa bikin foto di Bookstagram terlihat lebih artsy dan Instagrammable.

Hanya saja, kalau kamu menggunakan kamera profesional, memang enggak terlalu efisien seperti memotret novel dengan kamera HP. Kamu harus memindahkan data dari kamera ke laptop atau PC, barulah diunggah di Bookstagram. Kecuali kamu memiliki kamera profesional yang memiliki fitur Wi-Fi ya, jadi bisa langsung transfer data ke HP.

Nah, di sisi berlawanan, mengambil gambar buku dengan HP sangat memudahkan, soalnya enggak perlu memindah data dari perangkat satu ke perangkat lainnya dan kamu juga bisa langsung mengedit foto di HP. Kalau sudah, tinggal publish, deh.

Tapi yang menyebalkan adalah enggak semua HP memiliki kamera yang bagus dan tajam, bahkan bisa menghasilkan foto bokeh atau teknik fotografi lainnya. Nantinya sayang banget sih kalau foto-foto buku untuk Bookstagram kamu enggak terlalu optimal.

Saat memilih alat untuk memotret novel atau buku, lebih baik sesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan kamu, ya. Apabila kamera HP dirasa cukup, enggak perlu beli kamera, kok.


Tentukan buku dan pelajari isinya

Jika sudah punya gear untuk memfoto buku, jangan lupa pilih buku yang hendak dipotret. Biasanya, saya langsung memotret banyak buku dalam satu sesi supaya bisa distok atau di-post nanti-nanti.

Oh ya, ketika hendak memfoto buku untuk Bookstagram, jangan lupa pelajari juga bukunya, ya. Seenggaknya, kamu sudah membaca blurb pada bagian belakang sehingga kamu tahu buku apa sih yang akan kamu masukkan ke Bookstagran. Mengapa ini penting dilakukan? Ya… siapa tahu, kamu bisa dapat inspirasi lebih untuk Bookstagram.

Ambil contoh ya, misalkan kamu ingin memotret buku antologi puisi James Joyce yang berjudul Bilik Musik. Eh, ternyata di rumah ada gitar atau ukulele yang tentu saja merupakan salah satu alat musik. Alhasil saya mengabadikan buku ini bersama ukulele dalam satu frame foto, which is berhubungan, kan.

Contoh lain, pasti ada dari kamu yang merupakan Potterhead sejati. Hayooo… ngaku. Nah, kamu bisa menggunakan berbagai properti untuk Bookstagram guna melengkapi foto kamu. Biar makin keren, coba deh pakai ayau gunakan scarf Gryffindor berwarna scarlet dan gold, tongkat sihir, atau kacamata dengan frame bulat sebagai properti.

Oh ya, penggunaan properti ini hanya alternatif saja, ya. Kamu bisa memfoto buku untuk Bookstagram dan menyesuaikannya dengan hal-hal lain seperti lokasi pengambilan gambar, warna, judul buku, dan sebagainya.

Katakanlah, kamu ingin memotret buku puisi The Sun and Her Flowers karya Rupi Kaur. Nah, kamu bisa memotret buku tersebut di tengah kebun matahari. Emang sih butuh effort lebih. Ya… ngehasilin foto buku yang keren kan memang enggak gampang.


Tentukan konsep atau tema

Cara memfoto buku untuk Bookstagram yang selanjutnya adalah menentukan konsep atau tema. Ini penting banget, lho, soalnya bisa dibilang merupakan cikal bakal identitas kamu sebagai seorang Bookstagrammer.

Cobalah untuk konsisten ketika memilih konsep atau tema sehingga Bookstagrammers lain bisa mengenal kamu dengan mudah. “Oh, si A kan yang selalu foto-foto flatlay di atas tempat tidur”, “Aku tahu, kok, si B kan yang suka bikin stop motion bertema buku”, ” Eh, udah lihat foto terbaru si C kan? Itu lho yang sering pakai filter bernuansa gelap”, dan seterusnya.

Contoh konkret, lihat deh akun Bookstagram @sweetbookobsession. Di sana kamu bakal memanjakan kedua mata dengan foto rak buku yang didesain seperti pelangi. Lazimnya disebut rainbow bookshelf. Nah, akun ini sering banget posting foto-foto rainbow bookshelf sehingga para Bookstagrammer bisa mengenal akun ini dengan mudah.

Contoh lain, ada akun @inkandfable yang mengikutsertakan buku dan kopi ke dalam akun Bookstagram-nya, yang bisa dibilang dikolaborasikan dengan lifestyle.

Di akun ini, yang menjadi ciri khas adalah ia suka sekali memfoto buku di atas coffee table, bahkan ikut menyertakan secangkir kopi sebagai salah satu properti untuk Bookstagram. Dilihat dari tone dan pemilihan warna, akun ini juga menyuguhkan foto-foto yang seragam. Jadi, benar-benar seru untuk diikuti lebih lanjut.


Foto dari berbagai angle

Ketika hendak mengambil gambar sebuah judul buku, jangan hanya memotret satu kali saja. Coba deh, potret berkali-kali dari berbagai sudut, perspektif, atau angle.

Misalnya, dari sisi depan, sisi samping, mengubah posisi buku dan meletakannya di atas tumpukan buku lainnya, memotretn novel dalam keadaan terbuka, atau bisa juga memotret salah satu bagian dalam buku yang dirasa menarik.

Hal penting yang enggak boleh luput dari perhatian kamu adalah soal lighting. Unsur ini penting banget, soalnya kalau kamu mendapatkan pencahayaan yang bagus dan cukup, foto kamu juga bakalan terlihat lebih bagus.

Dengan demikian, kamu enggak perlu susah-susah mengedit di brightness, contrast, dan teman-temannya.

Cara memfoto buku untuk Bookstagram yang satu ini terbukti ampuh biar para followers Bookstagram enggak mudah merasa bosan dengan teknik foto yang itu-itu melulu.


Cari inspirasi di Bookstagram

Selanjutnya, cara memfoto buku untuk Bookstagram yang bisa kamu coba ialah dengan mengumpulkan berbagai inspirasi dari akun-akun Bookstagram lain.

Cara yang paling mudah ialah mem-follow akun-akun yang disukai, yang mana memang gayanya sesuai dengan konsep atau tema foto kamu.

Jangan lupa men-save foto kamu, supaya sewaktu-waktu dibutuhkan, kamu bisa menemukannya dalam kanal Saved dengan mudah. Setelah itu, cobalah untuk re-create foto yang disukai, tapi jangan ditiru sama persis. Nanti dibilang copycat, lho.

Selain itu, Instagram memiliki fitur di mana kamu bisa mem-follow hashtag yang berkaitan dengan foto-foto atau hashtag yang sering kamu gunakan. Nah, dari sanalah kamu bisa mendapatkan inspirasi soal bagaimana cara memfoto buku untuk Bookstagram.


Sortir foto dan edit

Jika sudah selesai memotret novel, biasanya saya memindahkan foto-foto dari kamera SLR ke laptop supaya bisa disortir lebih mudah. Jadi, foto-foto yang kurang bagus saya hapus supaya enggak memakan memori.

Kemudian, jika sudah mendapatkan foto yang diinginkan, saya me-resize foto dengan tinggi minimal 1500px, jadi enggak pecah pas di-post di Instagram.

Kalau dirasa warnanya kurang terang, brightness gambar ditingkatkan sedikit. Jika sudah, baru deh saya transfer foto-foto tersebut ke HP, dilanjutkan dengan meng-apply filter dari berbagai aplikasi photo-editing, seperti VSCO, Pomelo, Snapseed, atau dari Instagram langsung.

Untuk proses mengedit foto sebenarnya disesuaikan dengan kebutuhan, ya. Kadang saya juga menggunakan Photoshop jika dibutuhkan. Atau bahkan fotonya enggak diedit sama sekali. Jadi, tergantung kemauan kamu sebagai pemilik Bookstagram, ya.


Unggah di Bookstagram

Sudah melewati 6 tahap memotret buku di atas? Yeay, habis itu bisa langsung mem-publish foto di Bookstagram kamu!

Jangan lupa sertakan caption yang menarik, gunakan hashtag yang sesuai dengan Bookstagram, lalu tingkatkan engagement dengan like, share, comment. Semoga hasil fotonya sesuai dengan keinginan kamu dan banyak yang nge-like, ya.

Nah, itulah dia 7 cara memfoto buku untuk Bookstagram yang bisa kamu terapkan. Yuk, rajin-rajinlah mengasah kreativitas dan berkreasi dengan foto kamu.

Siapa tahu, konten unik yang kamu ciptakan hasilnya istimewa dan bisa merebut hati Bookstagrammers lain untuk mem-follow akun kamu. 😀


Perluas wawasan kamu soal buku dengan membaca tulisan-tulisan di bawah ini.

15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?

1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 3 Penulis Teenlit Favorit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
15. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

6 Comments

  1. niken swastika

    Terima kasih atas infonya sangat bermanfaat, ditunggu info bermanfaat selanjutnya.
    semoga sukses selalu 🙂

    Reply
  2. Hana Bilqisthi

    Sama! Hana juga kalau foto buat bookstagram langsung stock banyak, soalnya ga bisa foto setiap hari . hehehe
    Suka sama foto2nya Sintia 😀

    Reply
    • Sintia Astarina

      Iyaaa, tapi aku sekarang lagi susah banget cari ide buat Bookstagram. Hehe. Makanya kadang re-create foto-foto lama untuk di-posting ulang. Hehehe. Aku juga suka banget sama foto-foto punya Hana. Temanya beragam. 😀

      Reply
  3. Jane Reggievia

    Aku mampir ke postingan ini gara-gara mau cari inspirasi motret buku buat blog. Soalnya kadang aku males, fotonya plain aja nggak mikirin konsep dan nggak pake properti juga hahaha. Thanks banget untuk tipsnya ya! Semoga nanti bisa dipraktikkan (:

    Reply
    • Sintia Astarina

      Halooo! Semoga bermanfaat dan bisa langsung dipraktikkan untuk memfoto buku, ya. 😀

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *