Terpukau Cantiknya Biru Danau Kaolin Bangka -Danau Kaolin menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Belitung yang sebenarnya, banyak orang enggak tahu bahwa di Bangka juga ada. Ya, Bangka dan Belitung adalah dua pulau yang berbeda. Meski belum pernah menginjakkan kaki ke Belitung, saya tahu bahwa pulau ini sama indahnya dengan Bangka.
Terpukau Cantiknya Biru Danau Kaolin Bangka
Perjalanan dari tempat saya menginap, Novilla Boutique Resort menuju Danau Kaolin memakan waktu sekitar 2 jam. Menurut Google Maps, jarak yang harus ditempuh sekitar 103,5km. Ya, cukup jauh lokasinya karena Danau Kaolin berada di Bangka Tengah.
Di Bangka sama sekali enggak ada kemacetan. Meski lokasinya jauh, semua jalannya sudah bagus sehingga berkendara pun menjadi lebih aman dan nyaman.
Oh ya, selama perjalanan, saya perhatikan sepertinya jarang sekali ada plang yang menunjukkan jalan ke tempat wisata ini. Kalau enggak pakai sopir atau ikut tur, kamu bisa mencari Kolong Biru Nibung dan mengikuti Google Maps.
Baca juga: Jangan Bosan Main ke 5 Pantai Terindah di Pulau Bangka Ini
Selama perjalanan, saya bisa melihat langit kelabut mengikuti. Wah, kayaknya mau turun hujan, pikir saya dalam hati. Bener aja, di tengah perjalanan, langit semakin gelap dan rintik-rintik gerimis mulai turun. Tak seberapa lama, langit kembali cerah. Hingga akhirnya sampailah saya di Danau Kaolin Bangka. Di pintu masuk tertulis Kolong Biru. Ah, ini dia!
Untuk masuk ke tempat wisata ini, pengunjung harus membayar Rp2.000 per orang. Saya sampai di sana sekitar pukul 13.30 WIB dan hanya terlihat beberapa pengunjung di sana. Saya mendekati area kawah bekas tambang dan waw… cantik sekaliiii! Jadi, Danau Kaolin Bangka memiliki dua kolam danau yang katanya seukuran dengan lapangan bola, satunya berwarna hijau lumut, satunya lagi adalah biru tosca.
Kompas.com menyebutkan, konon kedua warna yang tampak ini terbentuk dari hasil galian tambang yang terkena radiasi logam radioaktif.
Ya, Danau Kaolin Bangka adalah area bekas pertambangan timah yang pernah ditinggalkan. Namun, siapa sangka, area ini malah membentuk dua danau cantik dengan warna mencolok yang kini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Bangka.
Pemerintah setempat sudah mengimbau para pengunjung supaya enggak mandi atau menggunakan air dari danau sebab radiasi bekas tambang dapat mengandung racun yang tentu saja bisa membahayakan manusia. Bila mampir ke Danau Kaolin, sebaiknya berfoto dari berbagai angle saja! Hehe.
Baca juga: Mie Lokut Bangka, Tempat Makan Jeroan Babi Paling Mengenyangkan
Duh, tapi sayang, ketika hendak berfoto, awan kelabu kembali menutupi birunya langit. Rintik gerimis perlahan kembali turun. Semakin lama semakin kencang rintiknya. Saya dan pengunjung lainnya pun berhamburan ke pondok terdekat guna berteduh. Di sana, warga menjual berbagai makanan dan minuman seperti nasi goreng, soto, mi instan, sampai air kelapa.
Sembari menunggu hujan reda, tentu mi instan rasa kari dengan telur setengah matang menjadi pilihan saya untuk mengisi perut. Baru ingat belum makan siang. Hmm … bayangkan gimana syahdunya makan mie instan yang masih panas saat dinginnya hujan menyergap. Slurrrppp! Sayang, kuah karinya kurang asin, nih.
Rasa puas dan kenyang datang bersamaan ketika hujan mulai reda. Enggak mau membuang waktu, saya kembali ke area danau dan berfoto-foto. Meski langit belum cerah sepenuhnya, seenggaknya saya bisa mengambil beberapa foto dengan lebih aman.
Saya perhatikan, hampir semua pengunjung berfoto dengan latar danau biru. Mungkin danau yang hijau kurang bagus difoto kali, ya. Kemudian, di area Danau Kaolin, terdapat beberapa spot foto, misalnya latar berbentuk hati, atau ada tulisan I ❤️ KULONG BIRU. Untungnya, spot foto ini sama sekali enggak menganggu pemandangan Danau Kaolin.
Sejauh mata memandang, saya masih terpukau dengan keindahan warna biru yang terpancar. Andai kala itu birunya danau berpadu dengan cerah birunya langit, pasti sungguh memanjakan mata.
Lima belas menit berselang, angin semakin kencang. Rintik-rintik gerimis kembali turun. Wah, ternyata Tuhan cuma kasih 15 menit aja, nih, untuk berfoto dan mengambil video. Enggak lama, Danau Kaolin Bangka kembali diliputi hujan disertai angin kencang.
Baca juga: 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
Sebelum kembali melanjutkan perjalanan, saya menyempatkan diri untuk ke kamar kecil dan jujur, saya ketakutan banget. Kamar kecilnya gelap (lampu enggak bisa nyala) dan angin kencang membuat baja ringan yang menutupi atap terdengar sangat, sangat, sangat bergemuruh.
Saya sempat diam sejenak. Suaranya yang kencang betul-betul bikin bergidik ngeri. Asli, takut banget kamar kecilnya roboh dan saya kenapa-kenapa (amit-amiitttt). Mana saya sendirian di sana.
Buru-burulah saya keluar dari kamar kecil dan untungnya sopir sudah memindahkan mobil sehingga saya enggak perlu ke area parkir lagi dan menerjang hujan. Pas sudah keluar dari Danau Kaolin Bangka, barulah saya inget bahwa saya belum membayar WC. Hihihi. Namun saya sudah keburu harus melanjutkan perjalanan. Kalau enggak kayaknya bakalan lama lagi, nih, nunggu hujan reda.
Memang, cuaca yang lagi enggak bagus biasanya menganggu mood saat traveling. Namun saya bersyukur banget, sudah beberapa kali pulang ke Bangka, tapi baru kali ini dapat kesempatan untuk menjelajah Bangka Tengah yang notabene lokasinya lumayan jauh. Happy banget akhirnya kesampaian punya foto dengan latar belakang Danau Kaolin. Hehehe. 😀
Sayangnya saya enggak punya waktu banyak untuk menjelajah tempat wisata lain di Bangka Tengah. Padahal ada Gurun Pelawan, Pulau Ketawai, atau mungkin Pulau Pelepas yang kelihatannya enggak kalah cantik (meski hanya berupa foto aja). Semoga masih ada waktu di lain hari untuk eksplorasi bagian lain dari kota ini.
Oh ya, bagi teman-teman yang tertarik untuk mengunjungi Danau Kaolin Bangka, ada beberapa tips yang bisa diperhatikan. Mari disimak bersama.
6 Tips Sebelum Mengunjugi Danau Kaolin
1. Perhatikan cuaca
Cuaca Bangka akhir-akhir ini enggak menentu alias labil sekali. Kadang panas, kadang hujan, kadang panas, lalu hujan lagi. Supaya bisa lebih asyik mengeksplorasi berbagai tempat wisata, jangan lupa untuk mengecek ramalan cuaca di hari keberangkatan. Bila perlu, cek cuaca dari jam ke jam, ya!
2. Download offline maps
Beberapa area di Bangka masih terbilang minim koneksi internet. Untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu enggak ada sinyal, lebih baik download offline maps terlebih dahulu, ya.
3. Kenakan baju berwarna cerah
Ketika berfoto di alam, jangan lupa kenakan baju berwarna cerah supaya aura cerianya semakin terpancar! Sewaktu ke sini, saya mengenakan dress hitam selutut. Untung cuaca lagi enggak panas terik, kalau enggak bakal keringetan banget, tuh. Kan warna hitam menyerap panas. Hehe.
Lalu, jika punya banyak waktu di Danau Kaolin, jangan lupa berfotolah dari berbagai angle supaya bisa mendapatkan hasil terbaik!
4. Hati-hati karena bekas galian
Bekas galian tambang di Danau Kaolin Bangka bisa saja rapuh dan longsor. Untuk itu, sebaiknya pengunjung berhati-hati, enggak berlarian, serta tetap memerhatikan jalan.
5. Patuhi protokol kesehatan dan keselamatan
Selain mematuhi aturan pemerintah untuk enggak menggunakan air dari Danau Kaolin Bangka, jangan lupa untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, ya!
6. Bawa uang tunai
Enggak semua tempat wisata di Bangka sudah menerima pembayaran nontunai. Untuk itu, ada baiknya untuk membawa uang tunai, terutama pecahan uang kecil untuk memudahkan dalam hal pembayaran.
Nah, itulah dia pengalaman mengunjungi Danau Kaolin Bangka, area bekas pertambangan timah yang mencuri perhatian wisatawan untuk mendatanginya.
Meski hanya menyempatkan diri sebentar di sini, rasanya sudah cukup puas melihat lukisan alam yang begitu indah. Bisa melihat langsung birunya danau benar-benar mengobati kerinduan saya pada alam. Terima kasih, Tuhan.
Nikmati birunya Danau Kaolin Bangka yang memanjakan mata…
Alamat: Jl. Raya Gadung, Nibung, Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung – 33782
Jam Buka: setiap hari pukul 7.30-18.00 WIB (kecuali Minggu buka pukul 7.00)
Harga Tiket Masuk: Rp2.000/orang
0 Comments