[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Jul 12, 2018

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo – Satu lagi bacaan anak-anak yang layak disantap oleh orang dewasa. Aku, Meps, dan Beps merupakan sebuah karya manis yang lucu dan menggemaskan. Senang sekali bisa berkawan dengan dua penulisnya, meski hanya lewat buku!

Buku ini merupakan terbitan pertama POST Press yang cukup saya nantikan. Apalagi, POST Press hanya mencetak 500 eksemplar, which means terbatas banget.

Karena itu, saya langsung ikut pre-order dan ketika buku ini sampai di rumah, wah… senangnya! Saya singkirkan buku-buku yang lain, lalu mulai mendekap erat Aku, Meps, dan Beps.

Jadi… Begini Rasanya Punya Keluarga Baru: Aku, Meps, dan Beps

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Senang sekali bisa berkenalan dengan tokoh-tokoh di dalam buku Aku, Meps, dan Beps ini.

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo (1)

Senang sekali bisa mendapatkan tanda tangan dua penulisnya.

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Si oranye menyala yang menyelip di antara buku-buku bertulang putih.

Judul: Aku, Meps, dan Beps
Penulis: Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
Ilustrator: Cecillia Hidayat
Penyelaras: Maesy Ang, Teddy W. Kusuma, Arman Dhani
Penerbit: POST Press
Terbit: Desember 2016
ISBN: 9786026030405
Harga: Rp50.000

“Aku panggil emakku Meps dan bapakku Beps. Kenapa? Hihihi, aku nggak tahu. Tahu-tahu aku sudah panggil mereka begitu.

Meps rambutnya pendek banget.
Kata Beps, setiap minggu Meps mesti cukur.
Kalau tidak, kesaktiannya hilang.
Apa kesaktian Meps? Nanti aku ceritakan!”

Mengajak Siapa Saja untuk Bersyukur

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo (1)

Saya suka sekali dengan warna sampul buku ini. Segar dan eye-catching!

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Di balik tulisan ini, saya tahu bahwa buku yang saya dapat merupakan buku ke-77 dari 500 buku yang dicetak.

Dalam hidup, saya selalu berusaha untuk bersyukur atas apa yang dimiliki dengan cara berhenti membandingkan hidup saya dengan hidup orang lain. Saya merasa, saya punya berbagai keistimewaan dalam hidup yang belum tentu dimiliki orang lain. Meski hal tersebut terjadi dalam hal-hal kecil sekalipun.

Misalnya, dulu ketika masih duduk di bangku SD, setiap hari selalu naik mobil antar-jemput supaya lebih mudah. Orangtua belum mengizinkan untuk pergi naik angkutan umum sendiri.

Selain karena enggak efisien (dari rumah ke sekolah harus nyambung-nyambung naik angkot), mereka enggak mau saya capek di jalan.

Dulu, kalau mau les Bahasa Inggris sore-sore, Mama selalu memanggilkan becak untuk saya tumpangi. Padahal, kalau saya rajin, pergi ke tempat les jalan kaki bisa banget, kok.

Atau, dari yang paling sederhana deh, bangun tidur di hari Sabtu, pagi-pagi di meja sudah ada segelas susu dan sarapan. Paling senang kalau Mama membali kue pukis dari pasar.

Bayangkan, kemewahan macam apa yang bisa dicari lagi dalam sebuah keluarga ketika kamu sudah mendaptkan kenikmatan lebih dari apapun? Karena itu, bersyukur merupakan cara terbaik yang paling masuk akal.

Hal itu pulalah yang saya alami ketika membaca sebuah karya apik berjudul Aku, Meps, dan Beps. Saya diperkenalkan kepada sebuah keluarga yang begitu menyenangkan dan suportif. Sebuah keluarga yang tidak melulu menggurui, tetapi mengajak satu sama lain untuk belajar dari pengalaman dan memetik hal-hal berharga darinya.

Aku, Meps, dan Beps yang termasuk ke dalam sastra anak ini mengusung genre yang sama seperti Na Willa: Serial Catatan Kemarin. Menariknya, buku ini semacam #relationshipgoals buat saya.

But not as a couple, it’s between a mother and a daughter. Iri sekali dengan dua penulisnya, Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo. FYI, Reda Gaudiamo yang menceritakan kisah Na Willa.

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo (1)

Yuk, berkenalan dengan Soca, si tokoh utama.

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Ini merupakan salah satu buku anak-anak yang berkesan untuk saya.

To be frank, it’s literally a page-turner. Saya nggak bisa berhenti membaca buku ini dari awal sampai akhir saking penasarannya. Pengin tahu banget isi kepala si “aku”, yang tak lain dan tak bukan adalah Soca sendiri.

Surprisingly, banyak banget hal yang “Soca banget” di diri saya yang tertuang di dalam Aku, Meps, dan Beps ini. Mulai dari malas makan sayur sampai paling susah disuruh mandi (bahkan sampai sekarang!). Hahaha. Oh ya, ternyata saya seumuran sama Soca. Saya jadi makin memahami bagaimana dulunya saya sewaktu kecil.

Kalau kamu berada pada halaman 26, kamu akan menemukan sebuah daftar kebaikan Meps, panggilan sayang Soca untuk sang Ibu. Kemudian, pada halaman 28, Soca menulis hal-hal yang enggak disukainya dari Meps. Percaya enggak percaya, dulu saya juga pernah membuat daftar-daftar tersebut di sebuah buku yang entah ada di mana.

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Ada yang sudah pernah baca buku Aku, Meps, dan Beps?

Lebih dalam lagi, dua penulis ini berhasil membawa saya untuk kembali mengingat-ingat masa kecil. Bisa dibilang, karya ini terasa seperti buku harian pribadi yang bikin saya mengenang kembali apa yang dilakukan atau dipikirkan ketika masih TK atau SD.

Yang saya suka dari buku ini adalah selain ide tulisannya yang segar dan enggak membosankan, gaya bertuturnya juga sangat personal.

Ketika membaca buku ini di dalam hati, rasanya saya menaruh nada dan penekanan pada kalimat tertentu. Membayangkan diri sendiri berucap ketika masih kecil. Ya, sebuah pengalaman membaca yang menarik.

Bila dibandingkan dengan Na Willa: Serial Catatan Kemarin, tampak Reda Gaudiamo dan Soca Sobhita memiliki gaya penulisan yang mirip, miriiiiip sekali. Namun, dua penulis ini tetaplah berbeda.

Na Willa sudah identik sekali dengan Reda Gaudiamo, sementara Aku, Meps, dan Beps sangat khas Soca. Dari situ saya tahu, ciri khas yang dimiliki membuat tulisan mereka terasa makin spesial.

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Ilustrasinya ngegemesin banget!

[BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Ilustrasi karya Cecillia Hidayat bisa menjadi pendukung visual yang apik.

Ditambah lagi, ilustrasi karya Cecillia Hidayat kembali menjadi kolaborasi yang ditunggu-tunggu. Cecillia bukan hanya sekadar menggambar, lalu menyertakannya pada halaman-halaman yang dirasa butuh gambar. Sebaliknya, elemen visual yang disuguhkannya mampu menambah pengalaman membaca dan memperkuat narasi.

Seperti pada buku Na Willa: Serial Catatan Kemarin, ilustrasi pada Aku, Meps, dan Beps ini enggak kalah menggemaskan. Mau tahu ilustrasi favorti saya di buku ini? Coba buka halaman 13.

Oh ya, belum lama ini saya mendengar kabar menggembirakan dari sang penerbit, POST press. Aku, Meps, dan Beps menjadi salah satu buku yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh The Emma Press, sebuah penerbitan di Inggris. Senang! Buku ini bisa menjumpai pembaca internasional!

Kalau kamu butuh bacaan ringan yang sarat akan makna, masukkan Aku, Meps, dan Beps ini ke dalam daftar baca kamu, ya. Ingin sekali berdiskusi lebih lanjut soal buku ini dengan kalian.

Oh ya, Aku, Meps, dan Beps ada kelanjutannya, lho! Judulnya Kita, Kami, Kamu yang kini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Baca ulasan bukunya di sini, ya. 😀


Saya menulis artikel lainnya soal buku untuk kamu. Jangan ketinggalan, ya!

[BOOK REVIEW] Kita, Kami, Kamu Karya Soca Sobhita & Reda Gaudiamo

1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *