[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia

Jul 5, 2018

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia – Saya baru tahu kalau salah satu buku favorit saya, Milk and Honey karya Rupi Kaur, diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Kalau boleh jujur, saya enggak punya ekspektasi yang terlalu tinggi ketika membaca buku puisi berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Sepengalaman saya, bahasa Inggris enggak bisa diterjemahkan begitu aja ke bahasa lokal. Yang saya rasa, feel-nya beda. Takutnya, soul-nya malah luruh.

Namun, saya merasa perlu untuk memberikan ruang lebih bagi pengalaman membaca saya. Jangan sampai, hal yang saya baca hanya buku atau penulis yang itu-itu saja.

Alhasil, saya meluangkan waktu untuk melahap Milk and Honey versi bahasa Indonesia, yang bila diterjemahkan menjadi Susu dan Madu. Begini penjelajahan saya.

Menerjemahkan dan Merasakan Milk and Honey Karya Rupi Kaur

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur, Versi Bahasa Indonesia

Warna sampul buku yang hitam selalu menarik perhatian.

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur, Versi Bahasa Indonesia

Saya lebih suka Milk and Honey yang versi hard cover dibanding yang soft cover.

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur, Versi Bahasa Indonesia

Selain Milk and Honey, ada yang tahu apa judul buku puisi lainnya yang ditulis Rupi Kaur?

Judul: Milk and Honey (Susu dan Madu)
Penulis: Rupi Kaur
Penerjemah: Daniel Kurnia
Editor: Anida Nurrahmi
Penerbit: POP (Kepustakaan Populer Gramedia)
Terbit: 7 Mei 2018
ISBN: 9786024248536
Harga: Rp88.000

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur, Versi Bahasa Indonesia

Ringkasan buku puisi Milk and Honey milik Rupi Kaur.

Setiap orang pasti pernah mengalami luka. Luka akibat jatuh dari sepeda, luka karena tidak sengaja tergores benda tajam, atau luka yang menyebabkan sakit hati berkepanjangan. Luka sekecil apapun itu, ada perih yang terasa… dan mungkin saja sakitnya membekas. Milk and Honey, tanpa sadar, bisa menjadi salah satu obat penyembuh.

Ya, kumpulan puisi dan prosa ini menyuguhkan beragam kata dan makna yang bermuara pada satu tujuan, yakni bertahan. Membaca Milk and Honey karya Rupi Kaur versi bahasa Indonesia ini berhasil bikin saya mengeluarkan berbagai macam ekspresi di wajah.

Awal-awal membaca, jujur saya sering mengernyitkan kening. Merasa bahwa, “Hmm… kok terjemahanya begini, ya?”, “Kenapa editor enggak mengganti diksi ini, sih?”, “Ternyata menerjemahkan kata-kata dari bahasa Inggris itu memang enggak mudah”, dan seterusnya.

Kalau kamu sadar, tiga kali saya menyebutkan kata terjemahan. Dan ya, mungkin itulah yang akan saya titik beratkan pada ulasan buku kali ini.

Baca juga: 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read

Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf utama, saya enggak punya harapan tinggi ketika membaca buku puisi berbahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Namun, yang enggak diduga, semakin lama membaca buku ini, saya malah semakin membalikkan halamannya terus-menerus.

Apalagi, ketika saya menemukan salah satu puisi yang bikin saya tersadar akan sebuah makna, yang ternyata enggak saya sadari saat membaca Milk and Honey versi bahasa Inggrisnya.

Sebagai contoh, pada Bab Luka, puisi di halaman 15 benar-benar menyentuh saya. Menceritakan seorang gadis kecil yang mendapatkan sex abuse dari sang paman. Si gadis kecil menceritakan apa yang ia rasakan dan saya tahu betul Rupi Kaur benar-benar menyuguhkan kata-kata yang powerful.

Saya yakin, setiap pembaca pasti bisa memahaminya dengan mudah. Apalagi, fenomena serupa, ya sex abuse, bukan kisah baru di Indonesia.

Yang menarik dari puisi-puisi Rupi Kaur ini adalah adanya pengalaman personal yang dimiliki orang-orang yang diceritakan kembali lewat bahasanya. Dengan begitu, ketika membaca barisan kalimat demi kalimat, saya mampu mencerna apa yang ingin disampaikan penulis asal India ini.

Baca juga: Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17

Seperti yang dikemasnya dalam 4 bab: Luka, Cinta, Kehancuran, Hari Baru. Pada Bab Luka, kamu akan menemukan bagaimana kepingan-kepingan masa lalu dimunculkan agar setiap pembaca mampu menikmati rasa sakitnya dan melepasnya perlahan-lahan. Ibarat kata, yang telah lalu, biarlah berlalu.

Selanjutnya, sampailah pada Bab Cinta, pembaca digiring untuk merasakan bagaimana hubungan interpersonal terjalin antara diri sendiri dengan pasangan, dengan orangtua, atau dengan orang-orang di sekitar. Ini salah satu buah pikirannya yang saya sukai di bab ini.

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Versi Bahasa Indonesia (1)


Salah satu puisi dalam Bab Cinta.

Setelah melalui Bab Cinta, pembaca dibawa masuk ke dalam Bab Kehancuran. Bila pada bab sebelumnya Rupi Kaur menjelaskan soal hubungan antara diri sendiri dan orang lain, pada bab ini saya diantar untuk menyelami diri sendiri lebih jauh dalam sebuah hubungan intrapersonal. Tanpa sadar, saya diajak untuk mengenali (sekaligus mencintai) diri sendiri.

Hingga akhirnya, sampailah pada bab terakhir, yakni Hari Baru di mana semua luka, kehilangan, dan rasa sakit, dipaksa untuk hilang. Siapa yang melenyapkan? Diri sendiri, ya diri kita sendiri, jawabannya.

Mempertahankan Identitas Milk and Honey

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur, Versi Bahasa Indonesia

Rupi Kaur memang kreatif. Selain bisa menulis puisi, ilustrasinya juga menggetarkan hati.

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur, Versi Bahasa Indonesia

Mana puisi favoritmu?

Bisa dikatakan bahwa membaca bab demi bab rasanya enggak terlalu sulit karena hal-hal yang diungkapkan Rupi Kaur sangat terkoneksi dengan pengalaman sehari-hari.

Namun, memang agak disayangkan karena terjemahan bahasa Indonesianya kadang-kadang kurang pas sehingga yang seharusnya memiliki makna dalam malah terkesan biasa saja.

Baca juga: 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read

Kalau kamu menggemari puisi-puisi penulis Indonesia, menurut saya Milk and Honey karya Rupi Kaur bukan tandingan yang tepat untuk dijadikan perbandingan. Karya ini malah lebih cocok bila dijadikan sebagai teman, sebuah karya yang berjalan bersisian.

Sebab, puisi-puisi berbahasa Indonesia memiliki gaya dan zamannya sendiri, termasuk puisi kekinian berbahasa Inggris yang mulai merambah pasar lokal. Buku ini tetap saja berbeda dan memiliki identitasnya sendiri.

Harus diakui, Milk and Honey karya Rupi Kaur ini disuguhkan dengan gaya bahasa yang implisit, menyenangkan, dan nakal terkadang. Kalau boleh jujur, sangat disayangkan terjemahannya membuat separuh jiwa buku ini hilang.

Namun, sisi positifnya, Milk and Honey versi bahasa Indonesia ini bisa melengkapi pemahaman saya akan makna-makna yang mungkin ada kalanya enggak saya pahami.

Baca juga: 3 Penulis Teenlit Favorit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA

Lantas, apakah worth it membaca terjemahannya? I must say, why not? Kala membaca buku ini, saya bisa mendapatkan pemahaman lebih akan pesan-pesan yang terlewatkan. Plus, ada ilustrasi menarik yang bisa membuat tulisan perempuan berusia 25 tahun ini semakin lengkap dan utuh.

Omong-omong, Milk and Honey karya Rupi Kaur dalam versi bahasa Indonesia ini dicetak dalam hard cover, jadi sudah pasti bakalan lebih awet. Oh ya, penting untuk diingat, buku ini boleh dibaca untuk yang sudah berusia 17 tahun ke atas, ya. Yang usianya masih di bawah itu, jangan bandel-bandel atau curi-curi buat baca, ya. Hehehe.

Buat kamu yang sudah membaca Milk and Honey, mana versi yang lebih kamu suka: bahasa Inggris atau bahasa Indonesia?

Kalau kamu belum membaca yang versi bahasa Indonesianya, enggak ada salahnya untuk memasukkan buku ini ke dalam wishlist kamu. Namun, kalau kamu takut kecewa dengan terjemahannya karena enggak sesuai dengan harapan atau identitas asli, lebih baik pinjam teman saja.


Baca artikel yang lainnya, yuk!

[BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP

1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

2 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *