[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Mar 29, 2019

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix – Saya sering diberi pertanyaan, “Bagian tubuh mana yang kamu suka?” Lalu saya akan memberikan jawaban yang sama, “Mata”.

Kalau boleh narsis, ya, saya punya mata yang indah dengan bola mata cokelat muda bercahaya, dan bulu mata yang lentik. Mata saya yang minus harus disokong kacamata untuk keseharian agar bisa melihat dengan jalan.

Bagi saya, hal ini enggak membuat keindahan mata saya berkurang, meski terhalang kacamata. Bahkan, kata beberapa orang, penampilan saya terlihat lebih menarik ketika menggunakan kacamata.

Entah kenapa, hal tersebut mengingatkan saya kepada buku puisi berjudul Bicara Tubuh, karya Ucita Pohan dan Jozz Felix.

Jujur, saya terkesima ketika melihat isi buku ini, meski baru sekilas. Setelah selesai membacanya, saya pun paham, ternyata, ada banyak bagian tubuh lainnya yang bisa saya sukai, bukan cuma mata aja.

Setelah membaca ulasan buku Bicara Tubuh di bawah ini, semoga kita lebih paham dan mencintai diri sendiri.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Siapa yang sudah pernah membaca buku puisi Bicara Tubuh?

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Bicara Tubuh, kolaborasi apik Ucita Pohan dan Jozz Felix.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Buku Bicara Tubuh termasuk ke dalam buku puisi favorit saya tahun ini.

Judul Buku: Bicara Tubuh
Penulis: Ucita Pohan
Fotografer: Jozz Felix
Editor: Lana Puspitasari dan Claudia Von Nasution

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 17 Desember 2018
ISBN: 9786020620831
Tebal: 88 halaman
Harga: Rp99.000

Bicara Tubuh.

Sebuah karya kolaborasi Ucita Pohan dan Jozz Felix. Berisi foto dan tulisan yang tiap lembarnya didedikasikan untuk tubuh yang selama ini menjadi bagian dari diri dan perjalanan hidup.

Ucita Pohan menuangkan isi hati dan pemikirannya melalui tulisan bergaya puitis, sedangkan Jozz Felix sebagai fotografer profesional mengabadikan bagian-bagian tubuh dengan sudut pandanganya.

Buku ini mengajak kita untuk lebih mengapresiasi tubuh. Lebih dari sekadar hidup di dalamnya, namun juga “berkawan” dengannya.


Memaknai Setiap Lekuk Tubuh Manusia untuk Semakin Mencintai

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Bila diberi pertanyaan, apa bagian tubuh favoritmu, apa yang akan kamu jawab?

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Layout-nya yang simpel dan minimalis semakin menambah keistimewaan buku ini.

Sampul hitam buku inilah yang menarik minat saya untuk membaca Bicara Tubuh. Nyatanya, saya enggak salah pilih. Buku puisi ini amat menarik untuk ditelusuri.

Bicara Tubuh dibagi ke dalam 5 bagian. Ada Rupa, Daya, Inti, Langkah, dan Tanda. Selain memuat puisi yang ditulis tangan, setiap bab juga menitikberatkan pada foto-foto hitam putih yang begitu menakjubkan.

Foto yang dihasilkan oleh Jozz Felix ini menggambarkan bagian-bagian tubuh manusia. Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mulai dari rambut keriting, siku, pusar, telapak kaki, urat nadi, hingga payudara sekalipun.

Ada beberapa gambar yang saya enggak tahu persis itu bagian tubuh yang mana. Saya sampai tanya ke teman, “Tahu nggak sih, ini gambar apa?”

Dia menjawab, “Itu ketiak. Coba deh bukunya dimiringkan”. Setelah dilihat-lihat kembali, benar… itu gambar ketiak.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Salah satu cuplikan puisi pada Bicara Tubuh.

Ternyata, memahami sudut pandang Jozz Felix dalam hal foto enggak selamanya mudah. Menebak bagian tubuh mana yang sedang diperlihatkan, caranya bukan cuma seperti sedang melihat buku pada umumnya.

Ketika buku dimiringkan sekian derajat, saya jadi lebih paham gambar apa yang sedang berusaha dipamerkannya. Ini menarik. 😍

Selanjutnya, foto-foto di buku ini benar-benar bercerita. Ya, indahnya tubuh manusia tanpa melihat warna kulit, apa ras orang tersebut, dia siapa, bagaimana bentuknya, semua berwarna hitam dan putih.

Kemudian, coba lihat deh Bab Tanda di halaman 69, Jozz Felix menyuguhkan segenap tanda pada tubuh manusia. Mulai dari luka, tanda lahir, hingga stretch marks. Siapa sangka, keunikan ini bisa membawa cerita berharga bagi masing-masing orang.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Sebagai informasi tambahan, Bicara Tubuh ini pernah dibuat pamerannya, lho!

Foto-foto hitam putih tersebut pun kian hidup berkat kehadiran puisi indah yang ditulis Ucita Pohan.

Menurut saya, kata-kata yang dirangkai oleh Ucita Pohan begitu manis. Meski enggak semuanya seirama, tapi bunyinya pas. Tentu, makna yang dihadirkan pun menjadi lebih hidup.

Salah satu puisi favorit saya berbunyi begini:

Sembunyi dan gelitik saat kecil dulu.
Banyak yang menganggapmu jadi
bahasa lucu. Jangan tersinggung, aku tahu,
tanpa mengeluh kau telah jadi pintu keluar
kegemaran si peluh.

Kali lain saat mereka mengolok-olok,
ingat bahwa artinya kau
dekat dengan tawa yang membuat
mereka rasakan bahagia.

Ada yang bisa nebak nggak, apa gambar yang berusaha dijelaskan oleh puisi di sebelah kiri ini? 🙂

Kemudian, bagian lain yang saya sukai adalah pada bagian Bab Inti. Ada halaman dengan gambar bahu, persis seperti pada sampul buku Bicara Tubuh ini.

Di sisinya tertulis, “Terima kasih telah beri rasa nyaman pada yang tercinta”.

Duh… nyesss banget bacanya. Inilah dia kekuatan foto dan tulisan. Suguhan apik kayak gini yang bikin saya sebagai pembaca dan penikmat, bisa merasa relate dengan pesan yang hendak disampaikan.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh

Kata-kata yang begitu manis begitu mengetuk hati.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh

Menelusuri bagian demi bagian dalam Bicara Tubuh.

Saya langsung ngebayangin orang-orang tersayang. Bagaimana saya sering mengandalkan bahu mereka sebagai tempat untuk mengistirahatkan kepala, serta membiarkan mata dan wajah saya basah. Hasilnya, benar seperti apa yang ditulis Ucita Pohan. Nyaman.

Kemudian, bicara soal layout buku puisi Bicara Tubuh, semuanya tersusun rapi dan pas pada posisinya. Baris puisinya pun enggak terlalu tebal sehingga mata pembaca tetap nyaman ketika  membaca tulisan-tulisan panjang.

Dari Bicara Tubuh inilah, saya belajar mengenal banyak hal. Ternyata, ada bagian dari tubuh yang sebenarnya enggak kita unggulkan atau definisikan sebagai sebuah kelebihan, tapi memiliki peran penting untuk menunjang keseharian.

Bagian tubuh yang disukai pun bukan melulu soal indera, bukan melulu yang ada di wajah, bukan melulu apa yang bisa langsung dilihat dengan mata ketika berkenalan.

Ada bagian lain dari tubuh, yang tertutup, yang enggak terpikirkan, yang luput dari kategori favorit, yang sebenarnya sama-sama indah. Katakanlah siku, lutut, kuku, mata kaki, telapak tangan, dan sebagainya.

Kemudian, berkat Bicara Tubuh, saya juga belajar untuk berkawan dan mencintai tubuh saya, lebih baik dari sebelumnya.

Di wajah saya ada banyak tahi lalat, lengan saya yang besar bikin saya ogah pakai baju tanpa lengan, kaki berbulu bikin gak pede kalau pakai rok atau celana pendek. Namun di balik itu, saya suka, saya sayang dengan tubuh saya.

Bentuk sayang itu pun coba saya ungkapkan dengan merawat tubuh sebaik mungkin. Mislanya, membiarkan kulit wajah bernapas dengan enggak sering-sering menggunakan makeup dan melakukan perawatan yang tepat.

Atau bisa juga enggak melihat ke layar gadget dalam gelap supaya minus di mata enggak nambah.

[BOOK REVIEW] Bicara Tubuh

Saya berharap, setelah membaca buku puisi Bicara Tubuh karya Ucita Pohan dan Jozz Felix ini, kamu pun juga bisa lebih berdamai dengan diri sendiri.

Kurang-kurangin rasa insecure dengan tubuh sendiri, yuk. Enggak ada salahnya mencintai diri kita apa adanya, tanpa syarat apapun. 😀

Saya merekomendasikan buku ini untuk teman-teman yang sedang butuh bacaan ringan tapi sarat makna. Bacaan manis ini juga bisa menjadi pengingat kita untuk menerima, mengapresiasi, dan mencintai segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

Ah, terima kasih Ucita Pohan dan Jozz Felix karena sudah melahirkan Bicara  Tubuh ini. Semoga ada Bicara Tubuh dengan foto-foto versi laki-laki.

Selamat menelusuri setiap inci lekuk tubuhmu dan mencari makna akan apa yang paling kamu suka, ya. 🙂


Tulisan di bawah ini menanti untuk dibaca sama kamu, nih! ?

[BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda

1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47. Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48. 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49. 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50. 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51. Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52. 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53. Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54. Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55. [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56. Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57. [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58. 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59. Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60. Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61. Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62. 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63. [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64. [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *