Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung

Jun 16, 2018

Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung – Kalau ditawari makan pempek, saya pasti enggak akan nolak. Mau itu pempek kulit, pempek lenjer, pempek telor, pempek ikan tenggiri, semuanya pasti saya makan.

Kalau lagi pulang ke kampung halaman Papa dan Mama di Bangka, sudah pasti di sana makan pempek. Salah satu yang paling terkenal adalah pempek yang ada di Otak-otak AFUNG. Makan satu porsi aja kayaknya enggak cukup, deh. Soalnya enak banget! Dan kuah terasi cocolannya itu, lho… bikin nagih!

Nah, kemarin saya dan keluarga baru saja menghabiskan waktu satu hari di Bandung. Seneng banget deh, akhirnya kami berempat (saya, adik, Mama, dan Papa) bisa liburan bareng lagi setelah sekian lama.

Tadinya mau ke luar kota yang agak jauhan gitu. Namun, berhubung tiket pesawat ataupun tiket kereta harganya sudah mahal sekali di libur Lebaran kali ini, jadilah kami pergi ke Bandung saja menggunakan mobil.

Untungnya, jalanan dari Tangerang ke Bandung sama sekali enggak macet. Pas di dalam kota memang agak padat sih, tapi masih wajar. Destinasi pertama kami di Bandung adalah Dusun Bambu Family Leisure Park. Ini pertama kalinya kami berempat main ke sini.

Pas lagi cari-cari makanan di sini, eh ketemu Pempek Dempo Bandung. Ramai banget yang antre. Kalau orang-orang pada antre di suatu kedai makanan, biasanya sih makanan yang disajikan enak dan terkenal. Kami jadi penasaran sama Pempek Dempo Bandung ini.

Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung

Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung

Menyaksikan si penjual membuat Lenggang Panggang menjadi pemandangan yang aysik bagi saya.

Berdasarkan papan yang saya baca, Pempek Dempo Bandung ini sudah ada sejak 2003. Di sini, pengunjung bisa mencicipi berbagai jenis pempek, lalu ada juga es kacang merah.

Nah, ada satu menu yang menarik perhatian saya dan pengunjung lainnya, yakni Lenggang Panggang. Jujur, saya baru pertama kali denger, sih, soal pempek ini. Enggak tahu juga gimana rasanya karena belum pernah coba.

Yang menarik, panggangan si pempek sengaja diletakkan di sebelah etalase dan meja kasir supaya pengunjung yang lalu-lalang di sana penasaran, “Eh, si penjual lagi bikin apa, sih? Kok, kelihatannya enak, ya?” Di depan panggangan pun tertulis definisi Lenggang Panggang.

Baca juga: Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda

Tentu aja, saya yang awalnya penasaran jadi makin penasaran pengin mencicipinya. Alhasil, saya langsung memesan satu porsi Lenggang Panggang seharga Rp25 ribu. Gemesnya, saya dilayani oleh anak laki-laki si penjual yang berdiri di depan mesin kasir. Kepalanya menyembul di balik etalase.

“Lenggang Panggang satu, ya,” ujar saya padanya, lalu memberikan kartu yang digunakan untuk pembayaran. Anak laki-lak itu menerima kartu saya.

Ternyata, ia membantu Mamanya menjual pempek. Jadi Mamanya membuat pempek, sementara ia yang melayani pembeli dan mengutak-atik mesin kasir.

“Namanya siapa?” tanyanya ramah, bermaksud supaya lebih mudah memanggil saya jika pesanan sudah siap.

“Sintia,” jawab saya, kemudian melihat anak itu mencatat nama saya.

Tidak seberapa lama, ia mengembalikan kartu saya, beserta struk pembayaran.

“Terima kasih, ya,” ucap saya lagi.

Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung

Untuk kamu penyuka telur, wajib cobain kuliner yang satu ini.

Jadi, sebenarnya makanan ini isinya adalah potongan-potongan kecil pempek, yang kemudian dicampur dengan kocokan telur.

Pempek dan telur itu kemudian diletakkan di atas daun yang sudah dibentuk menjadi seperti wadah.

Jadi, semestinya kalau sudah matang, Lenggang Panggang ini akan berbentuk kotak. Kemudian, adonan pempek tersebut ditaruh di atas panggangan hingga matang. Wuihh… asapnya mengepul!

Sekiranya sudah agak matang, daun tersebut dilebarkan. Kalau ada telur yang belum benar-benar matang, nanti telurnya akan menyebar di atas daun. Wah, kalau untuk urusan telur, saya juga paling enggak bisa nolak, deh! 😀

Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung

Baru pertama kali ngelihat cara masak Lenggang Panggang, enggak terlalu sulit ternyata.

Setelah menunggu beberapa menit, si penjual meletakkan Lenggang Panggang di mangkuk. Lalu, anak si penjual bertanya lagi kepada saya, “Mau (kuah cuka) manis atau pedas?”

Jawab saya, “Manis”. Kemudian, Lenggang Panggang pesanan saya jadi. Yeay! Saya menerima semangkuk Lenggang Panggang di tangan yang sudah dicampur dengan bihun serta potongan timun. Ternyata sama seperti pempek biasanya, ya.

Baca juga: Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang

Oh ya, enggak lupa, kuah cuka manis juga sudah dimasukan ke dalam mangkuk. Menurut saya, kuah cukanya pas, enggak terlalu sedikit dan enggak terlalu membanjir di dalam mangkuk.

Kalau melihat gambar di bawah ini dan merasa kuah cukanya kurang, jangan segan untuk meminta sedikit lebih banyak kepada si penjual, ya.

Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung (6)

Sudah pernah mencoba Lenggang Panggang yang satu ini?

Pertama, saya icip dulu kuah cuka manisnya. Enak! Lalu, saya memotong ujung Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung ini dengan sendok dan memasukkannya ke dalam mulut. Rasanya lumayan enak. Pempek dan telurnya berasa banget.

Rasanya pun semakin kuat ketika dicampur dengan kuah cukanya. Jadi nyesel deh, kenapa tadi enggak minta sedikit kuah cuka yang pedas, ya? Hehehe. 😀

Baca juga: The Food Factory: Sarapan Dengan Segudang Pilihan Makanan Tersaji dalam Buffet-Style

Sebel banget pas Lenggang Pempek di hadapan saya sudah habis. Padahal masih pengin. Nah, buat kamu yang suka makanan khas Palembang ini dan pengin icip-icip pempek dengan bentuk yang lain (bukan cuma yang bulat, panjang, keriting, atau kapal selam), wajib banget nih mampir ke Pempek Dempo Bandung ini.

Hitung-hitung bisa mengganjal perut kamu ketika sedang mengeksplorasi Dusun Bambu.


Enaknya Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung ini, coba yuk!


Artikel kuliner lainnya yang enggak boleh kamu lewatkan.

1. Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon!
2. Mencicipi Otak-otak AFUNG Belinyu Enggak Cukup Satu Porsi Saja
3. 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
4. Perpaduan Pahit dan Manis Dark Chocolate Cigar, Cokelat Rasa Cerutu Kuba
5. 5 Menu Lezat Karya Chef Benjamin Halat yang Paling Bikin Nagih
6. 6 Pilihan Amuse-Bouches, Hidangan Pembuka Paling Favorit di Restoran CURATE, Singapura
7. 5 Alasan Tak Perlu Ragu Bersantap di Restoran Fine Dining CURATE, Singapura
8. Ada yang Kurang Saat Mencicipi Roti Panggang Telur dan Kopi Tarik Tung Tau
9. Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam
10. Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten
11. Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda
12. Mie Lokut Bangka, Tempat Makan Jeroan Babi Paling Mengenyangkan
13. 7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen dan Lapar
14. Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang
15. Perut Senang Usai Menyantap Red Chilli Crab, Kuliner Khas Singapura
16. Satu Hari Wisata Kuliner di Bogor, Kenyang Banget!
17. Menikmati Mendungnya Sore di Pondok Kopi Umbul Sidomukti Semarang

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

2 Comments

  1. Sharon

    Wagelazzeehhhhh.. ini enak banget kayaknya, kalo dipanggang kayaknya ada yang istimewa dari wangi khas panggangnya.. Seandainya ada di Bogor.. hahaha

    Btw, sebelumnya terima kasih banyak sudah blogwalking ke tempat ku.. Foto di Blogmu menarik2 banget..

    Reply
    • Sintia Astarina

      Hehehe jadi pengin cobain juga ya. 😁 Anyway terima kasih juga sudah berkunjung. Salam kenal, ya. 🙏🏻

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *