Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang

Jun 15, 2018

Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang – Hari terakhir di Semarang, nih. Sedih deh, masa liburannya udah gitu aja? Padahal masih banyak banget tempat yang bisa dieksplorasi di Semarang. Di hari terakhir ini, saya memutuskan untuk jalan-jalan di kawasan Kota Lama Semarang, biar enggak terlalu jauh ke Bandara Internasonal Achmad Yani.

Sehabis foto-foto di Gereja Blenduk, mampir ke Semarang Contemporary Art Gallery, juga melihat-lihat isi Klenteng Tay Kak Sie, saya kepengin banget beli lumpia untuk dijadikan oleh-oleh.

Baca juga: Menitipkan Doa di Gua Maria Kerep Ambarawa, Semarang

Kebetulan kebelum berangkat liburan ke Semarang, Mama juga nitip lumpia basah khas Semarang. Salah satu teman memberitahu, ada lumpia legendaris yang udah terkenal banget, namanya Lumpia Gang Lombok. Lokasinya enggak jauh kok dari Klenteng Tay Kak Sie, tinggal jalan kaki sedikit saja sudah sampai.

Nah, pas saya sampai di Lumpia Gang Lombok ini di siang hari, ya ampun ramainyaaaa. Semua orang rela mengantre demi mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang ini. Saya jadi deg-degan, takut enggak kebagian. Apalagi dalam beberapa jam saya sudah harus sampai di bandara.

Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang

7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen - Rela Mengantre demi Lumpia Gang Lombok Semarang

Usut punya usut, rupanya hari itu si penjual Lumpia Gang Lombok Semarang mendapat pesanan lumpia dalam jumlah banyak. Makanya, sedari tadi semuanya terlihat sibuk. Ada yang sibuk membuat isian lumpia, ada yang membalut isian dengan kulit lumpia, ada yang sibuk menggoreng, ada yang membungkus pesanan, ada pula yang melayani para pelanggan yang baru datang.

Baca juga: Menikmati Sedapnya Hidangan Bubbles and Bites, Genting Highlands

Mereka memang kelihatan kelimpungan banget karena pesanan yang banyak. Jadi, mau enggak mau pelanggan yang baru datang harus rela berada dalam waiting list. Alhasil, saya memesan lumpia dulu, baru nanti diambil kemudian kira kira satu sampai satu setengah jam lagi.

Saya pesan sekitar 10 lumpia basah dan goreng. Nah, yang lumpia basah sengaja saya bungkus supaya nanti Mama bisa goreng sendiri di rumah.

Kalau yang lumpia goreng, tadinya mau saya makan langsung karena penasaran sama rasanya. Tapi si penjual sudah keburu membungkusnya di satu tempat bersama dengan lumpia basah dan kayaknya ribet banget deh, kalau mesti membuka kembali tali yang mengikatnya, alhasil saya makan pas udah sampai di Tangerang.

Oh ya, teman saya bilang, dari dulu, ukuran kedai lumpia ini segitu-segitu aja. Padahal pelanggan makin hari makin banyak dan banyak wisatawan yang penasaran sama Lumpia Gang Lombok Semarang ini. Mereka juga enggak punya cabang di tempat lain. Heran enggak sih, memangnya apa yang bikin Lumpia Gang Lombok Semarang ini spesial? Dan faktor apa sih yang bikin lumpia ini disebut legendaris?

Baca juga: Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda

Well, pas saya googling, ternyata Lumpia Gang Lombok Semarang ini merupakan kedai lumpia tertua di Semarang. Secara turun-temurun mereka menjaga kekhasannya, mulai dari resep masakan hingga cita rasanya.

Lumpia berisi rebung, telur, dan ayam ini juga terkenal lezat. Isinya sangat padat dan cukup mengenyangkan. Jadi, enggak heran dong, kalau kuliner Semarang yang satu ini memang banyak diburu wisatawan.

Oh ya, kalau Lumpia Gang Lombok Semarang ini lagi sepi, kamu bisa langsung makan di tempat. Namun kalau ramainya bukan main seperti waktu saya ke sana, lebih baik dibungkus saja, dibawa pulang atau di makan di jalan.

Nah, harga satu lumpia, baik yang goreng maupun basah, Rp15.000. Saran saya kalau mau beli Lumpia Gang Lombok, usahakan datang lebih pagi supaya enggak kehabisan dan enggak perlu mengantre lama. Atau, kalau mau memesan dalam jumlah banyak, bisa pesan satu hari sebelumnya. However, it was worth to wait, tho.


Manjakan lidah kamu dengan mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang ini.

Enggak nyesel deh pernah cobain Lumpia Gang Lombok Semarang ini. Meski harganya relatif lebih mahal dari lumpia yang lainnya, tapi menurut saya itu sebanding banget dengan rasanya yang lezat dan begitu memanjakan lidah.

Lumpia ini bisa dimakan langsung dengan cabe rawit (kalau kamu suka pedas). Bisa juga dimakan pakai nasi hangat. Nagiihhh! Ada yang pernah mencoba Lumpia Gang Lombok Semarang ini?


ARTIKEL KULINER LAINNYA:

7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen dan Lapar

1. Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon!
2. Mencicipi Otak-otak AFUNG Belinyu Enggak Cukup Satu Porsi Saja
3. 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
4. Perpaduan Pahit dan Manis Dark Chocolate Cigar, Cokelat Rasa Cerutu Kuba
5. 5 Menu Lezat Karya Chef Benjamin Halat yang Paling Bikin Nagih
6. 6 Pilihan Amuse-Bouches, Hidangan Pembuka Paling Favorit di Restoran CURATE, Singapura
7. 5 Alasan Tak Perlu Ragu Bersantap di Restoran Fine Dining CURATE, Singapura
8. Ada yang Kurang Saat Mencicipi Roti Panggang Telur dan Kopi Tarik Tung Tau
9. Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam
10. Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten
11. Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda
12. Mie Lokut Bangka, Tempat Makan Jeroan Babi Paling Mengenyangkan

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *