Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten

Feb 11, 2014

Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten – Nyaman, artistik, menu yang unik, dan rasanya yang lezat! Empat hal itulah yang saya rasakan ketika mampir di The House of Raminten, Yogyakarta, untuk kali pertama. Suasana yang begitu kental dengan adat tradisional Jawa membuat saya benar-benar merasakan budaya dan adat tradisional Yogyakarta. Kultur tersebutlah yang nyatanya menjadi salah satu daya tarik para pengunjung untuk mampir ke rumah makan ini, termasuk saya.

Hamzah H.S., pemilik rumah makan ini memilih nama Raminten karena berasal dari nama tokoh yang ia mainkan dalam sebuah sitkom di Jogja TV. Awalnya, The House of Raminten ini mengusung konsep kafe jamu tradisional.

Baca juga: Berkeliling Sambil Memotret di Pasar Beringharjo

Namun, ketika rumah makan yang berdiri pada 26 Desember 2008 ini semakin ramai pengunjung, akhirnya The House of Raminten membuat suasana menjadi seperti angkringan khas Yogyakarta. Perpaduan unsur tradisional dan modern sangat kental terlihat. Dapat juga dapat kita lihat dari penampilan para waitress, peralatan makan dan minum, juga menu yang disajikan.

Begitu memasuki The House of Raminten, kita akan disambut dengan bunyi-bunyian gamelan. Kereta kencana di sebelah kanan pintu masuk pun juga menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung yang ada di sana. kita pun bisa berfoto di depannya. Di berbagai sudut, ada dupa dan kembang. Bahkan di bagian belakang rumah makan ini, ada beberapa ekor kuda yang bisa dilihat pengunjung.

Baca juga: Menguntit Jejak Katolik di Museum Misi Muntilan

Di sini, saya memilih duduk lesehan karena benar-benar ingin merasakan adat khas Jawa yang begitu melekat. Lalu, saya memesan Bubur Ayam Kelasworo dan Nescafe Cream untuk makan malam. Tak disangka, bubur yang saya pesan porsinya sangat banyak, tapi harganya sangat murah! Beruntung, teman saya secara sukarela menghabiskan bubur saya. Hehehe. 😀

the house of raminten

Jangan ragu mencicipi makanan atau minuman yang belum pernah dicoba sebelumnya.

Selain itu, ada menu unik lainnya yang bisa dipesan. Ada Suklat Lembut, Ayam Koteka, Wedang Gajah Ndekem, Es Melankolis, Susu Perawan Tancep, dan Cunduk Raminten. Meski kedengarannya aneh dan asing, menu-menu di atas boleh dijadikan pilihan.

Masalah harga, jangan khawatir. The House of Raminten ini mematok harga antara Rp1.000 – Rp25.000 saja. Wah, ditambah dengan porsi besar dan rasanya yang enak, tentu perut kita yang lapar akan langsung terpuaskan.

Baca juga: Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam

Tempat ini memang cocok untuk menjadi salah satu rumah makan yang patut dikunjungi apabila tengah berlibur di Yogyakarta. Tidak sulit menemukan rumah makan yang terletak di Jalan FM Noto Kotabaru, Yogyakarta, The House of Raminten ini buka selama 24 jam. Namun, apabila kita dan keluarga mampir ke sini pada hari libur atau akhir pekan, hmm… siap-siap untuk berada di waiting list karena The House of Raminten akan ramai dikunjungi.

Meski sudah populer, Hamzah H.S. tak berniat untuk membuka cabang di kota-kota lain. Padahal, banyak pengunjung yang ingin The House of Raminten ini buka di kota lain. Bagi pemilik rumah makan ini, The House of Raminten didirikan untuk menarik para wisatawan untuk pergi ke Yogyakarta. Ia ingin meningkatkan pariwisatanya, terutama di bidang kuliner tersebut. Menarik, ya?


Ajak saya bila ingin mampir ke The House of Raminten.


ARTIKEL KULINER LAINNYA:

1. Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon!
2. Sore-sore Ngemil Pempek Bangka di Depan Bangunan Kosong di Jalan Muhidin
3. 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
4. Perpaduan Pahit dan Manis Dark Chocolate Cigar, Cokelat Rasa Cerutu Kuba
5. 5 Menu Lezat Karya Chef Benjamin Halat yang Paling Bikin Nagih
6. 6 Pilihan Amuse-Bouches, Hidangan Pembuka Paling Favorit di Restoran CURATE, Singapura
7. 5 Alasan Tak Perlu Ragu Bersantap di Restoran Fine Dining CURATE, Singapura
8. Ada yang Kurang Saat Mencicipi Roti Panggang Telur dan Kopi Tarik Tung Tau
9. Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam
10. 7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen
11. Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

5 Comments

  1. desyhartini

    Yeah, i like this place! 😀

    Reply
    • sintiastarina

      Awww, let’s go there again and have some delicious food 😀

      Reply
  2. Himala

    Yg paling memorable di Raminten menurut mbak apaan, mbak?

    Saya sendiri suka sama suasana & menunya, tapi yg paling memorable malah baunya karena saya paling sensitif sama bau2an. Jadi agak2 nggak betah gitu, padahal tempatnya enak hehehe

    Reply
    • Sintia Astarina

      Kalau waktu itu yanh paling memorable adalah temen-temen seperjalanan. Seru bisa ngabisin waktu liburan bareng. Lalu, menunya juga istimewa. Harganya murah, rasanya enak, dan porsinya itu lho guede banget. Sampai gak habis sendiri. Hehehe. Suasananya juga bikin kangen banget sih. 😊😊

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *