Menguntit Jejak Katolik di Museum Misi Muntilan, Pusat Animasi Misioner

Feb 18, 2014

Menguntit Jejak Katolik di Museum Misi Muntilan, Pusat Animasi Misioner – Berawal dari kunjungan tanpa jadwal ke salah satu rumah keluarga sahabat di daerah Muntilan, saya pun diajak menuju tempat yang sungguh luar biasa ini. Museum Misi Muntilan, namanya. Museum ini terletak 15 km dari Magelang. Yang menyenangkan, saya baru tahu kalau Muntilan dikenal sebagai tanah kelahiran Gereja Katolik di Pulau Jawa.

Pada 1906, Romo Fransiskus van Lith, SJ membangun sekolah guru untuk masyarakat Jawa. Di sekolah itu, ditempatkanlah pendidikan sebagai unsur paling penting.

Baca juga: Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam

Lewat lembaga pendidikan, munculah kaum elite politik Katolik yang dikenal sebagai IJ Kasimo, Frans Sedam dan Mgr. Soegijopranoto. Tentu saja, tujuan didirikannya sekolah ini adalah guna meningkatkan kualitas masyarakatnya sehingga mereka bisa mendapat posisi yang baik di tengah masyarakat. Namun sayang, 42 tahun kemudian, kompleks sekolah ini dibakar. Entah mengapa.

menguntit jejak katolik di museum misi muntilan

Ada yang sudah pernah bertandang ke Museum Misi Muntilan ini?

menguntit jejak katolik di museum misi muntilan

Ini dia gambaran kawasan situs Misi Muntilan.

Untungnya, sudah banyak elit Katolik Indonesia yang bermunculan. Hingga kini, kompleks sekolah tersebut masih dapat kita lihat. Di sana, ada juga SMA Pangudi Luhur van Lith yang ternyata merupakan bekas sekolah beberapa teman saya di kampus. Lalu, di bangun juga Museum Misi Muntilan.

Baca juga: Pohon Beringin Kembar dan Perumpamaannya

Museum ini merupakan lembaga karya pastoran Keuskupan Agung Semarang. Didirikan dengan tujuan untuk turut ambil bagian dalam perkembangan gereja lokal di sana. Di dalam tempat ini, saya bisa melihat banyak jubah, peralatan misa, foto-foto sejarah, dan masih banyak hal menarik lainnya. Tak seru rasanya apabila saya tidak mengabadikan momen-momen ini.

menguntit jejak katolik di museum misi muntilan

Seru sekali mengetahui sejarah Katolik lewat tulisan dan gambar.

menguntit jejak katolik di museum misi muntilan

menguntit jejak katolik di museum misi muntilan

Berbagai jubah yang biasanya dikenakan pastor.

menguntit jejak katolik di museum misi muntilan

Mendaraskan doa dalam bahasa lokal.

Beruntung bisa diajak ke tempat ini. Saya bisa tahu banyak tentang jejak Katolik di Museum Misi Muntilan, Pusat Animasi Misioner ini. Edukasi yang ditawarkan juga menarik. Saya mencoba untuk lebih mendalami bagaimana perkembangan iman di masa lalu dan kini. Umat Katolik pun juga diajak untuk mengenal lebih jauh dirinya sendiri, sebagai orang Katolik, bagian dari gereja.

Baca juga: Pengalaman Naik Joglosemar Semarang-Yogyakarta

Saya pun diajak untuk tahu bagaimana asal-muasal agama Katolik. Bukan dari ajaran-ajaran sosial yang didapat di tempat ibadah, melainkan melalui sejarah lokal yang hadir di tanah Jawa ini. Tak dimungkiri, kaum intelektual nyatanya punya peran yang mengagumkan.

Di sinilah tempatnya, sebuah liburan berkualitas yang mengedukasi.


Barangkali ada jejak Katolik yang saya lewati di Museum Misi Muntilan.

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

4 Comments

  1. Ursula Meta Rosarini

    Wahh aku baru tau banget ada museum misi di muntilan mbak.
    Btw itu doa Sembahyangan Rama Kawoela itu doa Bapa Kami kan ya,
    Bahasa jawanya kental banget, ejaan lama hahaha

    Reply
    • Sintia Astarina

      Iyaa, waktu itu aku ke sini juga sebenarnya enggak ada rencana sama sekali. Eh tapi seneng banget pas diajakkin dan tahu ada tempat ini. Dan iya, betul itu doa Bapa Kami dalam Bahasa Jawa. Ayo, mampir ke sini. 😀

      Reply
  2. Jasmine Cleetus

    Hi Sintia , Do you know if there are tour operators who conduct Catholic tours in Indonesia ? I am really interested to visit Muntilan and the churches around . Btw , I ‘m from Malaysia .
    Regards ,
    Jasmine

    Reply
    • Sintia Astarina

      Hi, Jasmine! Thank you for your message. I’m not really sure about that thing since the church here usually conduct the tours only for their internal communities. Maybe you could contact Keusukupan Agung Jakarta (Archdiose of Jakarta). I’m sure that they can give you more information about Catholic Tour in Indonesia. Hope it helps! 🙂

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *