Kisah Spiritual di Balik Keindahan dan Kemegahan Candi Ratu Boko

Feb 10, 2014

Kisah Spiritual di Balik Keindahan dan Kemegahan Candi Ratu Boko – Panas menyengat amat terasa ketika saya turun dari mobil. Masih di Yogyakarta, kali ini saya berjalan-jalan ke Candi Ratu Boko. Dengan merogoh kocek sekitar Rp10.000, saya pun bisa mengabadikan arsitektur bangunan peninggalan Kerajaan Mataram ini.

Baca juga:Β Pengalaman Naik Joglosemar Semarang-Yogyakarta

Candi Ratu Boko awalnya merupakan tempat menyepi bagi kehidupan spiritual. Bangunan ini didirikan pada masa Rakai Panangkaran pada abad ke-8. Candi ini nyatanya menjadi sejarah kemegahan arsitektur dan peradaban negeri kita.

Candi yang sangat luas ini berada di ketinggian 196 meter di atas permukaan laut. Tak heran apabila saya harus menaiki puluhan anak tangga untuk sampai di candi tersebut. Tapi tenang saja, kita akan dibekali sebotol minuman oleh petugas untuk menemani perjalanan. Nah, di bagian belakang candi, ada pelataran yang dulunya berfungsi untuk membakar mayat.

Kisah Spiritual di Balik Keindahan dan Kemegahan Candi Ratu Boko

Candi yang terletak di kabupaten Sleman ini luasnya mencapai 16 hektar lho! Candi ini lebih mirip istana daripada candi. Sebab, dulunya berfungsi sebagai benteng pertahanan oleh Rakai Kayuwangi dan Rakai Walaing Puhuyaboni. Tak heran apabila beberapa bagian candi sudah rusak.

Baca juga: Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten

Ya, kalau berkunjung ke candi yang buka hingga sore ini, jangan harap menemukan bangunan yang utuh. Kini, hanya ada sisa-sisa runtuhan yang menjadi saksi perjalanan dari waktu ke waktu.

Candi yang didirikan oleh Rakai Panangkaran ini sebenarnya diperuntukan bagi umat Buddha. Namun uniknya, terdapat unsur Hindu yang memuja dewa Siwa di kompleks Ratu Boko ini. Para ahli pun menyebutkan, pada masa itu toleransi agama satu sama lain sudah terjadi.

Katanya, selain disuguhi sejarah menarik, kita juga bisa melihat panorama cantik di Candi Ratu Boko. Senja hari merupakan waktu terbaik untuk berkunjung ke sini. Bahkan di Plaza Andrawina, salah satu bagian candi, kita bisa melihat candi Prambanan dan Gunung Merapi. Tak terbayang bagaimana cantiknya semburat senja di sore hari yang mewarnai angkasa Yogyakarta. Tak heran kalau lokasi ini sering dijadikan tempat syuting atau foto pre-wedding.

Baca juga: Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam

Oh ya, kalau berkunjung ke sini, pastikan kalian mendatangi sumur Amerta Mantana. Air suci di sana dianggap akan membawa keberuntungan. Sayangnya, saya baru tahu hal ini ketika pulang dari Candi Ratu Boko. Ah, sebal rasanya.

Tenang saja, yang penting besok lanjut jalan lagi. Siang ini sudah puas rasanya melahap sejarah Candi Ratu Boko.


Jangan tersesat menuju Candi Ratu Boko.

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flΓ’neur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia >Β 

1 Comment

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *