Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Nov 17, 2018

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal – Hampir segala sesuatu yang berhubungan dengan air membuat saya takut. Entah itu berenang, menyelam, apapun itu yang memungkinkan saya masuk ke dalam air. Makanya, waktu diajak rafting bareng Toekad Adventure Bali, saya pikir-pikir berulang kali.

Ini pertama kalinya saya ikut rafting. Keraguan itu makin lama makin muncul, mengingat saya enggak bisa berenang.

Gimana kalau nanti arus sungainya deras? Gimana kalau boat yang saya naikki terbalik? Gimana kalau saya tercebur ke dalam air dan enggak ada yang menolong? Gimana kalau… gimana kalau saya bersikap bodo amat dan nekat cobain rafting? Kapan lagi bisa memacu adrenalin di tengah air dan melawan rasa takut?

Iya, akhirnya saya (memberanikan diri) ikut rafting bareng Toekad Adventure Bali. Biarin nekat. Toh, pengalaman ini bisa saya dapatkan gratis. Kalau enggak cobain sekarang, kapan lagi?

Pengalaman Baru: Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Saya dan rombongan sekantor ketika mendapat brief dari salah seorang pemandu .

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Ini dia teman-teman satu tim saya, ada Ociq, Tia, Zizi, Utap, dan Walter.

Pagi-pagi, saya dan rombongan berangkat dari Nagisa Bali Villas Nusa Dua menuju Ubud yang memakan waktu kira-kira 1,5 jam. Di jalan, saya isi perut dulu dong, biar ada tenaga. Sesampainya di Toekad Adventure, kami di-brief oleh salah satu pemandu. Ia mengatakan bahwa kami akan rafting di Sungai Ayung, sungai terpanjang di Bali.

Panjang sungai ini mencapai 60-an kilometer, tapi untuk rafting sendiri hanya 12 kilometer, yang mana memakan waktu 2 jam. Hmm… lama juga, ya. Di antara rasa deg-degan, ternyata terselip pula rasa penasaran!

Baca juga: Mencoba Aromatherapy Massage di The Sanctoo Villas & Spa yang Bikin Rileks

Selesai mendapatkan brief, kami membentuk kelompok beranggotakan 6 orang yang mana akan ditempatkan di satu boat. Lalu, kami mengenakan perlengkapan rafting, yakni helmet, life jacket, dan paddle.

Dari basecamp Toekad Adventure, saya dan teman-teman satu tim masih harus naik mobil lagi ke start point yang jaraknya agak jauh.

Dari start point itu pun kami masih harus berjalan kaki, entah berapa kilometer jaraknya. Kami melewati sawah, menaiki dan menuruni anak tangga, duh… belum mulai rafting saja sudah ngos-ngosan duluan. ?

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Mulai menuruni anak tangga menuju pinggir sungai, tempat boat kami terparkir.

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Ini dia… anak tangga (baca: tersangka) yang bikin kaki pegal setengah mati!

Untungnya, teman-teman serombongan adalah kumpulan orang menyenangkan. Ketika kami menuruni anak tangga yang jumlahnya banyak sekali, enggak masalah jika langkah kami tertahan sesaat karena orang di depan kami berhenti untuk mengistirahatkan kaki.

Malahan, kami saling menertawai satu sama lain lantaran lutut kami yang sudah mulai gemetaran. Rasanya sulit sekali menekuk kaki gara-gara terlalu intens menuruni anak tangga menuju sungai. Hahaha. Jalan kami mulai lambat dan kami butuh pegangan agar bisa turun tangga dengan aman.

Baca juga: 5 Tips Memotret di Tempat Wisata yang Penuh Keramaian

Ketika suara arus air sayup-sayup mulai terdengar, salah seorang temen yang dengan suara terengah-engah nyeletuk, “Eh, eh, suara air, kayaknya udah mau sampai, deh”. Tersirat sedikit rasa bahagia, juga lega. Yes, akhirnya bisa mulai rafting juga.

Tapi, ketika mengarahkan pandangan ke sekitar, enggak terlihat sama sekali tanda-tanda sungai. Hanya suara yang kami tangkap. Lagi-lagi kami tertawa. Kami sudah kelelahan menuju pinggir sungai di mana boat kami terparkir. Sudah jalan jauh, tapi belum sampai-sampai.

Beberapa puluh menit kemudian, sampailah kami di pinggir sungai. Fiuuhhh… akhirnyaaaa. Kami pun naik ke atas boat kami masing-masing. Saya duduk di bagian tengah, di sebelah kanan.

Seorang raft guide memberi instruksi, serta imbauan. Misalnya, apabila pemandu berkata “Maju, maju”, itu artinya kami harus mendayung maju. Apabila ia berkata “Mundur, mundur”, berarti kami harus mendayung mundur.

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Seorang pemandu yang lain memberikan arahan soal rafting.

Kemudian, apabila boat menabrak batu, kami harus duduk di dasar boat. Nah, agar boat bisa berjalan kembali, kami harus menggerakkan boat dengan menggoyang-goyangkan tubuh kami.

“Siapa yang enggak bisa berenang?” tanya si pemandu

Dengan percaya diri saya menjawab, “Sayaaa…”.

“Bisa berenang semua, ya?” Ah, jawaban saya enggak digubris. Kemudian, ia menyambung perkatannya, “Kalau tenggelam, jangan panik”.

Oke, hati saya mulai dag-dig-dug. Semoga, rafting bareng Toekad Adventure Bali ini baik-baik saja.

Begitu mulai rafting, ternyata…

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Boat kami dibawa menuju ke bawah air terjun. Badan kami seperti tertusuk-tusuk!

Parah… seru abiisss! Saya enggak berhenti jejeritan ketika ketemu arus yang sedikit lebih besar, ketika boat yang saya tumpangi hampir menabrak dinding, batu, atau melewati turunan. Hahaha. Saya jadi malu sendiri sama teman-teman satu tim. Kayaknya saya yang paling heboh, deh. 😀

Anyway, ternyata rafting itu enggak seperti yang dipikirkan. Awalnya, saya mengira saya harus mendayung terus-terusan selama dua jam.

Ada kalanya tangan kami berhenti mengerahkan tenaga untuk membuat boat maju, ada kalanya kami hanya diam seraya memandangi pemandangan menyejukkan di kiri dan kanan. Bibir tebing yang tinggi, barisan pepohonan, burung-burung yang jarang ditemui, bunyi air terjun, semua terasa menyenangkan.

Baca juga: 8 Foto Pemandangan Sunrise dan Sunset Indah di Gunung

Raft guide di boat saya sesekali mengajak kami mengobrol. Ia juga menjelaskan soal hewan-hewan yang kami temui di jalan. Selain itu, ternyata raft guide kami isengnya minta ampun! Sering sekali ia menciprat boat lain dengan paddle-nya, yang mana berimbas pada boat lain mencipratkan airnya ke kami!

Enggak mau kalah, sekuat tenaga kami mengayunkan paddle dan menciprati orang-orang di boat yang berdekatan dengan kami. Seru! Walau kami enggak saling mengenal, kami bisa terlihat akrab di atas air. Kami saling tertawa karena satu sama lain enggak ada yang selamat dari basah.

Sayangnya, saya pakai kacamata. Jadi benar-benar enggak nyaman ketika harus berkegitan di air. Mau dibersihkan pun sulit karena baju ikutan basah terkena cipratan. Ya, mau enggak mau, harus tahan-tahan deh, pemandangannya agak buram karena titik-titik air yang menempel di kacamata.

Untuk kamu yang juga memakai kacamata, kamu bisa meminta karet pada raft guide untuk berjaga-jaga agar kacamata kamu tidak terlepas, ya.

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Saat beristirahat, ini saat yang tepat untuk… perang air! Ayo, serang!

Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Akan ada waktu istirahat sekali ketika rafting. Di sini, kamu bisa makan dan minum sebentar.

Enggak terasa dua jam sudah berlalu, sampailah kami di finish point rafting ini. Saya bangga dengan diri sendiri, karena berhasil menaklukkan rasa takut dan bersenang-senang di atas air. Bayangkan kalau saya enggak jadi ikut rafting bareng Toekad Adventure Bali ini, mana pernah saya bisa ngerasain 2 jam berharga di Sungai Ayung tadi?

Rafting sudah selesai, tapi perjalanan menuju basecamp Toekad Adventure Bali masih menyisakan perjuangan. Ya, kami arus menaiki ratusan anak tangga lagi! Astagaa… kaki rasanya mau copot! Dikuat-kuatin banget deh, jalannya.

Baca juga: Pork Chop Paling Enak Cuma Ada di Hog Wild with Chef Bruno, Bali

Untungnya, teman-teman satu tim baik-baik semua, pada nungguin. Kalau ada yang kelelahan naik tangga, kami akan nungguin. Kami sama-sama saling memastikan (dan menguatkan) kalau semuanya bisa sampai atas dan kembali ke basecamp. Toh, perginya bareng-bareng, pulang juga mesti bareng-bareng, dong.

Pas ketemu spot di mana kami bisa duduk, langsung deh, kami nyempil sana-sini biar bisa istirahat sejenak sambil meluruskan kaki. Enggak nyangka, ternyata saya kuat banget ya, jalan kaki.

Sesampainya di basecamp awal, saya langsung mengambil barang-barang dan pergi ke kamar mandi untuk bilas. Di kamar mandi, disediakan shower, sabun, handuk, serta kantung kresek untuk menaruh baju kamu yang basah. Setelah mandi, saatnya isi perut! Wah, pengalaman rafting ini lengkaplah sudah dengan perut yang sudah terisi.

Keesokan harinya selepas rafting…

Yaayyy! Kayaknya saya enggak nolak kalau diajak rafting lagi, deh. Ada yang mau ikutan enggak?

Masih kebayang gimana serunya rafting bareng Toekad Adventure Bali. Bagian paling menyenangkan adalah ketika saya bisa teriak dan ketawa lepas, rasanya kayak enggak ada beban.

Namun, sepulang dari rafting, saya dapat bonus kaki pegal luar biasa. Kaki yang terlalu banyak ditekuk membuat otot paha dan betis jadi kencang.

Baca juga: Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon!

Alhasil, mau naik atau turun tangga, mau duduk, mau jalan, apapun itu yang berhubungan dengan menekuk lutut, pegalnya luar biasa. Saya dan temen-teman lain saling menertawakan diri masing-masing lantaran ekspresi menahan kesakitan yang terpampang ketika hendak menekuk kaki. Hahaha. 😀

Untuk mengatasi pegal tersebut, biasanya saya pakai salep untuk meredakan rasa nyerinya. Kadang saya urut pelan-pelan juga. Beberapa hari setelahnya bakalan hilang sendiri kok, sakitnya.

Mungkin lain kali sebelum melakukan kegiatan outdoor seperti rafting bareng Toekad Adventure Bali, perlu pemanasan dulu, terutama bagian kaki. Jadi, next time bisa kuat trekking tanpa perlu merasa pegal-pegal lagi setelahnya.

Sebagai penutup, saya cuma pengin bilang kalau saya senang bisa memperbanyak pengalaman ketika traveling di alam Indonesia. Pas lagi traveling, seringnya saya cuma main di pinggir pantai, mengunjungi museum dan tempat bersejarah, atau kulineran.

Jarang banget tuh liburan yang rasanya benar-benar liburan, seperti trekking, hiking, rafting, dan lainnya. Kegiatan yang saya lakukan biasanya ternyata lumayan membosankan ya, bila dibandingkan dengan rafting.

Baca juga: Tips Sebelum Rafting Supaya Lebih Aman dan Nyaman

Makanya, saya enggak menyesal sama sekali pas mengiyakan buat rafting bareng Toekad Adventure Bali ini. Nagih, malah.

Oh ya, untuk kamu yang juga kepengin ikut rafting juga, siapkan budget sekitar Rp275.000, ya. Yuk, cari pengalaman baru dengan liburan seru di air!


Rafting, kegiatan outdoor seru untuk kamu yang haus tantangan dan adrenalin!

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

4 Comments

  1. Nathalia DP

    Hihi, iya sebelum jalan harusnya pemanasan dulu ya…
    Saya jg takut nih sm air 😀

    Reply
    • Sintia Astarina

      Iyaaa wajib banget pemanasan biar trekking-nya enggak terlalu capek dan kuat naik-turn ratusan tangga. 😀

      Reply
  2. Gio | Disgiovery

    Hahaha wah jadi ingat waktu rafting di Ubud juga (lupa nama operatornya), emang PR banget naik turun tangga, lebih melelahkan dibanding rafting itu sendiri..

    But overall memang seru!

    Reply
    • Sintia Astarina

      Hahaha,, iya Bang Gio! Tapi untung ramean bareng anak-anak sekantor. Capek dan pegelnya tergantikan dengan ketawa-ketawa seru bareng mereka. Aku yang awalnya takut, sekarang malah pengin coba rafting lagi! 😀

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *