Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Jun 13, 2018

Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh – Bicara soal Bangka, ada banyak sekali hal yang bisa dikulik. Mulai dari kuliner, kebiasaan masyarakat di sana, budaya, hingga tempat wisatanya yang beragam. Bila biasanya saya dan keluarga kulineran makan Bakmi Bangka dan pempek, kali ini kami menyempatkan diri untuk berwisata religi.

Waktu itu kami mainnya agak jauhan, nih. Rumah kakek dan nenek, kan, letaknya di Sungailiat, sekitar 50 menitan dari Bandara Depati Amir Pangkal Pinang. Dari Sungailiat, kami menuju Belinyu dengan menempuh waktu sekitar satu jam lebih. Tujuan utama kami adalah ke Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu.

Sejujurnya, saya udah lama banget pengin mampir ke Gua Maria Belinyu ini. Selain karena bosen banget main ke pantai-pantai di Bangka, saya juga suka banget wisata religi. Lagipula, saya belum pernah menyambangi tempat ini dan Puji Tuhan akhirnya kesampaian.

Oh ya, tempat wisata ini gampang banget dicari. Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu ini berada di dalam Sekolah Katolik SMP Santo Yosef. Saat tiba di sana, udaranya sejuk banget.

Deretan pepohonan yang rindang seolah-oleh menyambut kedatangan saya dan keluarga di sana. Saya pun langsung duduk di pendopo, memandangi Gua Maria Belinyu yang cantik dan asri ini dari jarak beberapa meter.

Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Mampir ke Belinyu, Jalan-jalan ke Mana Saja? - Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Hari itu semakin sore dan langit kian gelap. Saya enggak sadar kalau dari tadi ternyata mendung. Pantas saya, rintik-rintik gerimis perlahan-lahan mulai turun. Karena enggak pengin melewatkan kesempatan selama berada di sini, saya pun mengajak adik saya untuk berkeliling dan mendekati Gua Maria tersebut dalam jarak yang lebih dekat.

Dan… enggak lengkap rasanya kalau kami enggak menitipkan doa pada Bunda Maria. Biasanya, di depan patung Bunda Maria disediakan lilin-lilin untuk dinyalakan sebelum berdoa. Jika sudah dinyalakan, ditancapkan pada tempat tersedia, lalu barulah mulai berdoa. Namun, kalau langsung ingin berdoa juga enggak masalah, kok.

Saya dan adik melipir sejenak, berdiri di bawah pohon yang mampu melindungi kami dari rintik-rintik gerimis. Kami tidak memulai doa dengan menyalakan lilin, tetapi lebih kepada persiapan hati untuk menyambut Tuhan did dalam diri.

Dirayapi kesunyian yang menghanyutkan, doa demi doa kami panjatkan. Suasana hening yang merayapi membuat kami berdoa sangat khusyuk.

Diam-diam, telinga kami mendengar bunyi dedaunan saling bergesekkan tertiup angin. Gerimis masih turun, bahkan mengenai kacamata yang saya kenakan.

Karenanya, ketika tengah berdoa, beberapa kali saya menundukkan kepala demi menghindari pandangan yang kabur karena bulir-bulir air yang menempel pada lensa. Namun, saya seperti enggak bisa mengalihkan pandangan lama-lama dari Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu ini.

Mampir ke Belinyu, Jalan-jalan ke Mana Saja? - Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Kenapa berdoa di depan patung?

Omong-omong, ada yang heran enggak kenapa sih, saya berdoa di hadapan patung Bunda Maria? Kenapa enggak langsung berdoa saja kepada Tuhan, sih?

Well, jadi begini, saya sebagai umat Katolik sama sekali enggak dilarang untuk berdoa di depan patung. Malahan, patung Bunda Maria ini merupakan perantara yang bisa digunakan untuk berdoa. Sama halnya seperti patung Yesus Kristus dan juga rosario.

Nah, meski umat Katolik berdoa di depan benda mati, ini bukan menyembah berhala, ya. Karenanya, setiap umat harus banget menunjukkan sikap hormat di depan patung Bunda Maria, Tuhan Yesus, maupun orang kudus lainnya.

Tapi, bukan hormat ke patungnya, ya, melainkan lebih ke soal penghormatan terhadap pribadi yang dirupakan dalam patung tersebut.

Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Selain berdoa, hal lain apa yang bisa dilakukan di sini?

Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu ini, tentu setiap pengunjung bisa melakukan ziarah, jalan salib, berdoa di depan patung Bunda Maria, Tuhan Yesus, serta Yusuf, juga membasuh wajah, kaki, tangan, atau minum dari air suci yang disediakan di sana.

Penting untuk diketahui, tempat wisata religi ini enggak cuma ditujukan bagi umat Kristiani saja, melainkan untuk pemeluk agama lain.

Baca juga: 9 Alasan Berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng

Para pengunjung juga bukan dari Indonesia aja, tapi turis-turis dari berbagai negara. Menurut informasi, Gua Maria Belinyu ini ramai dikunjungi pada Mei dan Oktober karena memang dua bulan ini merupakan bulan Maria.

Mampir ke Belinyu, Jalan-jalan ke Mana Saja? - Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Mampir ke Belinyu, Jalan-jalan ke Mana Saja? - Di Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu yang Sunyi dan Teduh

Sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat yang lainnya, saya dan Mama menyempatkan diri untuk berfoto bersama di depan Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu.

Memang, saya enggak meluangkan banyak waktu ketika di sini. Harapannya, lain kali bisa mampir lagi, kembali melantunkan doa, kembali lagi, begitu seterusnya.

Baca juga: 8 Foto Pemandangan Sunrise dan Sunset Indah di Gunung

Bagaimana cara ke Gua Maria Belinyu?

Oh ya, kalau kamu ingin menuju Gua Maria Pelindung Segala Bangsa Belinyu, kamu perlu menyewa mobil jika tidak memiliki kendaraan sendiri.

Hal ini dikarenakan belum ada transportasi umum yang langsung menuju Belinyu. Tahu sendiri, Bangka itu alamnya masih seperti pedesaan. Transportasi umum lebih banyak di kota, yakni di Pangkalpinang.

Nah, di Bangka banyak banget kok tempat di mana kamu bisa menyewa mobil. Rate-nya mulai dari Rp300 ribuan. Serunya kalau pergi ramai-ramai, kamu bisa patungan biaya transportasi dengan yang lain. Nah, kalau untuk transportasi online, saya kurang tahu, deh, ada atau enggak. Namun, memang lebih aman menyewa mobil saja.

Apakah masuk ke tempat wisata ini dikenakan biaya?

Jawabannya, enggak. Sama sekali enggak. Tempat wisata religi ini dibuka untuk umum dan gratis, ya. Karenanya, perlu diingat, setiap pengunjung sudah diberi sarana gratis untuk berwisata. Ada baiknya supaya kita senantiasa menjaga keberihan lingkungan.

Habis dari Gua Maria Belinyu, enaknya lanjut jalan ke mana, ya?

Tepat di seberang Gua Maria Belinyu, kamu akan menemukan Otak-otak AFUNG yang terkenal banget di Belinyu.

Kalau biasanya kamu mengenal pempek lenjer atau kapal selam, yuk cobain pempek dan otak-otak asli Bangka! Saya jamin, kamu kayaknya enggak cukup satu porsi aja, deh. Hehehe. 😀

Namun, kalau kamu ingin mampir ke Sungaliat, kamu bisa mencicipi Pempek Bangka di Jalan Muhidin dan enggak jauh dari sana ada Kopi Tarik Tung Tau yang roti panggang telurnya enak banget! Mau coba Bakmi Bangka paling enak juga boleh!


Tinggalkan doamu di sini agar bisa kembali lagi suatu hari nanti.

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *