Pengalaman dan Kebijakan Refund Citilink Terkait COVID-19

May 22, 2020

Pengalaman dan Kebijakan Refund Citilink Terkait COVID-19 – Senang bukan main rasanya ketika Inbox email saya kedatangan pesan dari Traveloka, online travel agent langganan untuk pesan tiket pesawat, baik domestik maupun internasional. Subject email pesan tersebut tertulis begini, Voucher Travel Credit Citilink Anda (No. Refund XXX). Ketika membacanya, awalnya bingung sih, Travel Credit Citilink tuh apa, ya? Apa hubungannya dengan refund?

Oke, saya ajak kamu untuk mundur sedikit ke bulan Maret untuk tahu cerita lengkap mengenai kebijakan refund Citilink terkait COVID-19, ya.

Pengalaman dan Kebijakan Refund Citilink Terkait COVID-19

6 Maret 2020

Saya memesan tiket pesawat pesawat maskapai Citilink dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang (CGK) ke Bandara Depati Amir Pangkal Pinang (PGK) dengan tanggal keberangkatan 29 Maret 2020 pukul 17.40-18.55 WIB. Saya pesan tiket tersebut untuk Mama yang ingin pulang kampung.

Waktu itu dapat tiket dengan harga yang lumayan pas di kantong, yakni Rp413.066. Harga aslinya Rp412.300 (kalau nggak salah udah dipotong diskon dari Traveloka), tapi ada kode unik Rp766 yang memang bertujuan untuk memverfiikasi transfer dengan lebih cepat dan mudah.

Siapa sangka, seminggu kemudian, wabah COVID-19 makin merebak di Indonesia. Memang, 4 hari sebelum saya pesan tiket pesawat, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus COVID-19 pertama yang menimpa dua warga Depok pada 2 Maret.


15 Maret 2020

Bukan Uang Tunai, Ini Kebijakan Refund Citilink Terkait COVID-19

Source: Freepik.com

Di Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa masyarakat harus menjalankan segala aktivitas di rumah guna menekan laju penyebaran virus corona ini. “Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah,” ujarnya, seperti saya kutip dari Kompas.com.

Ya udah deh, malamnya mau nggak mau saya membatalkan penerbangan Mama dan mengajukan refund di Traveloka. Hal ini pun saya lakukan selain karena memang menaati peraturan pemerintah, saya nggak pengin keluarga di kampung halaman jadi ikut terpapar virus ini. Who knows kita bisa jadi virus carrier, kan?

Pada 15 Maret 2020 puku 18.49 WIB, pengajuan refund telah diajukan. Saya mengisi beberapa data diri, seperti detail refund ke bank mana, serta alasan refund yang nggak lain dan nggak bukan adalah COVID-19. Saya kagum deh, dengan UI/UX aplikasi Traveloka, soalnya mereka cepat tanggap memperbarui UX copy salah satu alasan refund mereka yang tadinya cuma tertulis Force Majeure menjadi Force Majeure / Wabah Virus Corona.

Saya yakin pihak Traveloka sadar betul bahwa pasti akan ada banyak penumpangnya yang melakukan refund untuk alasan keselamatan dan kenyamanan bersama. Dengan alasan yang straight to the point seperti ini, penumpang pun nggak akan bertanya kembali apa alasan yang mesti mereka pilih jika ingin mengajukan refund.

Oh ya, saya juga diberi tahu estimasi refund yang saya dapat, yakni sekitar Rp339.816 yang mana jumlah tersebut sudah dikurangi biaya refund, diskon, juga pajak yang berlaku. Jujur, saya juga nggak tahu gimana itung-itungannya.


24 Maret 2020

Setelah pengajuan refund terkirim, saya cuma bisa nunggu tindak lanjut dari Traveloka dan Citilink. Sekitar semingguan kemudian, tepatnya tanggal 24 Maret 2020, saya dapat notifikasi bahwa pengajuan refund masih menunggu persetujuan. Lengkapnya begini.

Bukan Uang Tunai, Ini Kebijakan Refund Citilink Terkait COVID-19

Hitungan minggu dan bulan sudah terlewati, Traveloka dan Citilink nggak ada kabar sama sekali. Jujur, saya enggak mau follow up duluan karena saya tahu banget gimana riwehnya pihak online travel agent dan juga maskapai dalam mengurus refund para penumpang mereka yang super banyak.

Jadi, daripada saya bikin mereka makin pusing tujuh keliling, lebih baik sabar menunggu aja karena saya yakin, pengajuan saya pasti bakal diproses dan dikabari begitu sudah ada update lebih lanjut.


20 Mei 2020

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Akhirnya dapat kabar pengajuan refund saya dari Traveloka. Mereka bilang kalau refund saya akan dikembalikan dalam bentuk travel credits, yang mana sesuai dengan keputusan maskapai Citilink. Di email tersebut diberi penjelasan lumayan detail tentang no. refund, kode voucher, nilai voucher, tanggal kedaluwarsa, cara redeem voucher, hingga syarat & ketentuannya.

Bukan Uang Tunai, Ini Kebijakan Refund Citilink Terkait COVID-19

Setelah saya teliti, ternyata nilai voucher yang saya dapat senilai Rp412.300, bukan Rp330 ribuan sesuai estimasi pengembalian di awal. Jumlah ini adalah harga asli tiket pesawat Citilink yang saya bayarkan. Kode unik emang nggak disertakan sih, tapi ya nggak apa-apa juga, wong cuma berapa ratus perak.


21 Mei 2020

Source: Freepik.com

Saya cerita ke Mama terkait kebijakan refund Citilink terkait COVID-19 ini. Saya menekankan pada poin bahwa pengembalian tiket nggak bisa dalam bentuk uang tunai. Eh, lalu Beliau bilang kalau temannya ada yang bisa bisa dapat uang tunai dari maskapai yang sama. Ya, heranlah saya.

Akhirnya saya kroscek lagi, dong. Soalnya kalau memang bisa ditukar dengan uang tunai, kenapa harus pakai travel credits segala? Meski harus saya akui kalau mengambil travel credits ini adalah langkah yang cukup cerdas.

Akhirnya saya kontak Customer Service Citilink lewat live chat di laman maskapai ini. Saya bertanya apakah kebijakan refund Citilink terkait COVID-19 ini mempunyai page khusus yang bisa dipelajari lebih dulu. Eh, tapi ternyata CS-nya agak blibet, deh. πŸ˜…

Awalnya saya dimintai keterangan data diri. Oke, sudah saya berikan. Lalu, ia meminta kode booking tiket, nama penumpang, detail rute dan tanggal penerbangan, serta nomor ponsel/email yang tertera di tiket. Sudah saya berikan juga.

Nggak lama, ia membalas kalau dana refund saya sudah dikembalikan ke deposit agen per tanggal 17 April 2020. Dikatakan lagi bahwa kewenangan pengembalian refund ke penumpang ada di tangan travel agent dan masing-masing travel agent mempunyai kebijakan yang berbeda-beda.

Wait, what? Saya sampai baca chat tersebut berulang kali. Takut mata saya salah baca karena kala itu hampir pukul 12 malam. Saya salah baca nggak, sih? Yang bikin kewenangan soal refund tuh travel agent atau pihak maskapai, ya? Si travel agent di email-nya bilang kalau proses refund mengikuti kebijakan baru maskapai, tapi kenapa pihak maskapai bilang kalau kewenangan refund ada di pihak travel agent masing-masing?

Jujur, saya jadi suudzon duluan. Hahaha πŸ˜‚πŸ˜‚. Soalnya informasinya beda dan masih abu-abu banget, nih. Akhirnya saya konfirmasi lagi mengenai kebijakan pengembalian dana tuh tanggung jawab siapa, sih?

CS Citilink menjawab yang intinya begini, kalau penumpang membeli tiket lewat travel agent, maka maskapai akan melakukan refund ke travel agent, baru nanti di-refund ke masing-masing penumpang. Ia kembali menegaskan bahwa kewenangan soal pengembalian dana ada di travel agent dan kebijakan yang diusung pun berbeda-beda.

Asli deh, saya sempet mikir. Jangan-jangan, pihak maskapai udah kasih dana refund ke travel agent, tapi si travel agent malah ngasih travel credits ke penumpangnya biar mereka (mau nggak mau) tetep menggunakan layanan di travel agent tersebut. Hmm… make sense nggak, sih? πŸ€”

Karena belum puas dengan jawaban Citilink, akhirnya saya copy-paste isi email dari Traveloka. Nggak lama, CS itu menjawab, “Ibu Sintia, untuk informasi refund voucher citilink silahkan bisa mengakses https://www.citilink.co.id/refundvoucher“.

Doohhh… rasanya pengin nepuk kening, deh! Ini tuh yang saya tanyain di awal, Mas! Hahaha. Saya cuma pengin tahu apakah ada page khusus soal kebijakan refund Citilik terkait COVID-19 biar infonya lebih valid. Malah jadi ngalor-ngidul sampe nebak ini wewenang siapa, ini kebijakan siapa.

Nah, supaya informasinya makin jelas dan terverifikasi, akhirnya saya googling lagi mengenai kebijakan refund ini. Nemu nih, ternyata Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto pernah bilang kalau gara-gara COVID-19 ini, masyarakat bisa melakukan refund ke masing-masing maskapai, hanya saja pengembalian pembelian tiket tersebut nggak bisa berbentuk uang tunai.

Kebijakan ini ternyata sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 185 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, lho!

β€œAirlines tidak ada kewajiban kembalikan uang cash, tapi dalam voucher yang 100 persen sama nilainya dengan yang sudah dikeluarkan,” katanya seperti tertulis di Kompas.com. Oh ya, voucher ini memiliki masa berlaku seenggaknya satu tahun dan dapat diperpanjang satu kali.

Dan ya, sepertinya ini memang kebijakan refund Citilink terkait COVID-19, bukan Traveloka, ya. Kalau mau tahu informasi lebih lanjut mengenai kebijakan masing-masing maskapai, Traveloka sudah merangkumnya informasi terkait refund akibat COVID-19 yang cukup lengkap. πŸ˜ŠπŸ‘

Well, sekarang infonya jadi lebih jelas dan enggak abu-abu lagi, ya. Kalau saya sendiri sebenernya nggak terlalu mempermasalahkan mau dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau travel credits. Feeling saya sih pasti ujung-ujungnya bakalan dipake juga. Hehehe.


[UPDATE] 9 Maret 2021

Setahun berselang, bener aja, akhirnya voucher refund Citilink saya terpakai. Karena ada keperluan mendesak yang mengharuskan saya dan Mama pulang, akhirnya saya kembali book tiket pesawat Citilink dengan tujuan yang sama. Karena voucher ini hanya bisa digunakan untuk pemesanan lewat website atau mobile app Citilink, saya coba pesan lewat web Citilink dulu.

Awalnya saya coba book tanpa register terlebih dulu, eh malah error. Akhirnya saya coba register dan login, baru bisa. Saat sampai diΒ  tahap payment, saya coba masukkan kode voucher yang didapat dan harusnya saya emnerima kode OTP melalui email. Saya tunggu, enggak muncul-muncul emailnya. Saya coba kirim ulang, tetap aja enggak muncul,

Frustrasi, saya “teror” hampir semua kanal komunikasi Citilink. Mulai dari Twitter, Facebook, live chat website, sampai akhirnya menelepon Call Center Citilink adalah keputusan yang tepat. Telepon saya dijawab oleh salah seorang Customer Service bernama Mas Hendra. Saya ceritakan kendala saya dari awal dan ia membantu mengecek di sistem.

Jawabannya lumayan bikin kening berkerut. Intinya, kemungkinan besar kode OTP saya masuk ke email travel agent, which is Traveloka. Lho, kok bisa gitu? Coba baca cerita saya di tanggal 21 Mei 2020. Di sana tertulis bahwa kewenanganΒ refund ada di tanganΒ travel agent. Make sense, ya, kalau email yang dipakai bukan email pribadi pemesan?

Mas Hendra bilang kalau saya bisa melakukan perubahan email supaya kode OTP bisa masuk ke email pribadi saya dengan cara mengirimkam email ke callcenter@citilink.co.id, dengan melampirkan KTP tiket penumpang, kode booking terdahulu, juga informasi perubahan alamat email.

Sebelum menutup telepon, saya iseng tanya, “Mas, tanggal kedaluwarsa tiket saya kan Juli 2021. Semisal saya enggak pakai, hangus, dong? Pada intinya saya mendapat jawaban ya. Lalu saya balas lagi, “Lah, kan masih COVID, Mas?”

Jujur, sebel juga dengan kebijakan refund Citilink terkait COVID-19 ini. Please correct me if I’m wrong, secara enggak langsung pihak maskapai seperti mengharuskan penumpang untuk bepergian dengan pesawat, padahal kondisi masih genting begini. Mana belum ada kebijakan untuk bisa memperpanjang masa kedaluwarsa pula.

Waktu itu sempat DM ke Twitter Citilink. Salah satu trik untuk perpanjangan masa kedaluwarsa ialah dengan booking tiket baru, lalu di-refund. Masa kedaluwarsanya bisa diperpanjang satu tahun, refund tetap dalam bentuk voucher, tapi nominal refund bisa jadi berkurang karena biaya ini-itu.

Anyway, setelah menutup telepon, saya mengirim email sesuai arahan Mas Hendra. Lalu, kembali menelepon Call Center Citilink supaya mereka bersedia menindaklanjuti permintaan saya. Yang berbicara dengan saya di telepon kedua, entah siapa namanya. Ia mengonfirmasi beberapa hal dan ternyata info yang saya masukkan ke dalam email ada yang keliru.

Ternyata, Mas satu ini luar biasa baik. Ia mengizinkan saya untuk mengirim ulang email dan ia bersedia menunggu sehingga saya enggak perlu menelepon Call Center untuk ketiga kali. Saya langsungΒ  buru-buru mengirim ulang email dan memastikan bahwa informasi yang saya berikan sudah tepat semua.

Saya kembali ke telepon dan Mas tersebut bisa langsung melakukan perubahan email. Ia mengirim tes email dan setelah memastikan email-nya sudah masuk ke email pribadi, saya menutup telepon dan mencoba memesan lewat website. Oh Jesus, tetep aja Kode OTP enggak masuk ke email saya. *cryyy* 😭

Akhirnya, saya coba book lewat aplikasi BetterFly Citilink. Jujur, aplikasinya juga bikin pengin nangis. Selain belum terbiasa dengan UI-nya, aplikasinya juga rada error gitu. Duh, asli pikiran bener-bener kacau. Pengin book tiket pesawat aja dibikin mood swing dulu.

Long story short, saya udah masukkin voucher dan herannya, enggak perlu tuh ada Kode OTP segala macam dan langsung kepotong senilai voucher yang saya dapat, yakni Rp412.300! Fun fact: nominal voucher saya sama dengan harga 1 tiket yang saya beli.

Pas mau bayar, anehnya, enggak ada email konfirmasi apa pun yang masuk dari Citilink, yang menyatakan soal pembayaran. Makin spaneng, ini tiket yang mau saya beli beneran keproses enggak, sih? Gimana kalau udah bayar, tapi taunya error lagi?

Setelah transfer, finally dapet bukti tiket via email, meski awalnya agak ragu juga. Apalagi ini baru pertama kalinya booking langsung lewat aplikasi Citilink. Tapi semoga fine-fine aja!

Sedikit tips untuk yang ingin refund voucher Citilink, pastikan kamu book lewat aplikasi aja. Lalu, kalau ada kendala, lebih baik langsung telepon Call Center mereka di 0804-1-080808 karena pasti langsung dijawab.

Omong-omong, untuk kamu yang saat ini sedang dalam proses refund, apakah sudah ada kabar terbaru dari online travel agent atau pihak maskapai? Meski lama menunggu kabar, semoga selalu sabar dan cepat dapat kabar.

Saya tahu kita semua udah nggak sabar buat jalan-jalan lagi, tapi please tunda bepergian dulu kalau memang enggak mendesak, ya. Kalau COVID-19 di negara kita dan yang lainnya sudah berakhir, boleh banget kok kita jalan-jalan lagi.

Namun untuk saat ini, mohon untuk tetap di rumah aja. Kita saling jaga negeri ini supaya angka penyebaran virusnya nggak meningkat. Kamu juga pengin semuanya balik normal dan baik-baik aja, kan?

Eh iya, omong-omong soal Citilink, kok mendadak kangen pengin denger pramugari/pramugara mereka berpantun ria, ya? πŸ˜†

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flΓ’neur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia >Β 

45 Comments

  1. CREAMENO

    Tiket-tiket saya juga diganti dalam bentuk travel credit mba, tapi saya belinya di website maskapainya langsung πŸ˜€ kalau dari penjelasan yang sempat diberikan waktu saya bertanya, kenapa diganti ke travel credit salah satu alasannya karena keuangan maskapai harus berputar, jadi apabila dikembalikan dalam bentuk cash nanti akan berefek ke keuangan mereka juga yang mana butuh biaya besar untuk perawatan pesawat dan lain sebagainya πŸ˜€

    However, saya nggak masalah dikembalikan dalam bentuk travel credit karena bisa reschedule atau gunakan di lain hari. Cuma beberapa kasian juga apabila nggak ada rencana jalan-jalan di kemudian hari, takut travel creditnya jadi wasting πŸ˜€ mungkin karena alasan itu, beberapa orang ada yang sangat ingin refundnya dalam bentuk cash apalagi kalau nominalnya cukup besar πŸ˜€ hehe.

    Apapun kebijakannya semoga yang terbaik untuk semua πŸ™‚

    Reply
    • Sintia Astarina

      Terima kasih informasi tambahannya, Mbak. Aku pun setuju dengan perspektif itu. Kasian juga untuk temen-temen yang belum ada rencana traveling dalam waktu dekat. Takutnya mereka butuh uangnya untuk keperluan lain yang lebih primer, tapi sayang nggak bisa diganti dalam bentuk uang tunai. Berdoa aja deh semoga semuanya cepet beres dan bisa win-win solution untuk semua pihak πŸ™‚

      Reply
      • Tahlia

        Waduh aku pinginnya cash mba, karena tiket yg aku refund nominalnya lumayan, sekitar 8 jtaan 😭, aku beli buat kluarga di medan 9 org, tapi lagi covid gni mereka pda ga brani kejakarta, dan untuk sekarang ini aku butuhnya cash 😭

        Reply
        • Sintia Astarina

          Iya, tiap-tiap orang punya preferensinya sendiri dan kalau ada pilihan bisa diganti uang tunai, aku pun juga lebih memilih itu. Namun, kamu bisa coba hubungi pihak Citilink deh, soalnya ada yang bisa ganti ke cash katanya kalo pesen langsung dari maskapai.

          Reply
          • Fitria

            klo saya lebih milih ganti jadwal, sedih aja tiketnya saya dapet flashsale citilink 29 perak doang + pajak dengan harga normal sekitar 2,5jtan untuk rute internasional, dan baliknya saya pake vocher reward dari maskapai klm, sehingga nya mengeluarkan 300rb untuk pp rute international…

            dan klo refund kapan lagi bisa dapet tiket segitu?
            udah tanya sama pihak citilink untuk ganti gpp deh akhir tahun 2021, tapi blm tersedia untuk international, huft jadi harus nabuh buat tiket berangkat lagi πŸ™

          • Sintia Astarina

            Waaahh beruntung banget bisa dapet harga tiket semurah itu! Semangat nabung lagi, yaaa πŸ˜€ Semoga bisa cepat kekumpul uangnya dan semoga bisa jalan-jalan lagi.

    • Aifie hidayat

      Setelah membaca info dari Sintia saya agak lega kalau travel credit nya bs diperpanjang, apa betul ya?
      Sy jga sama kasus nya dgn sintia mau pulang kampung ke pangkalpinang 1 april yg lalu dan refundnya dibayar dgn travel credit citilink.
      Saya agak ragu kalau sampai thn depan pandemi ini msh ada apa tdk. Kita berharap aja thn depan sdh berakhir dan travel credit nya bs dipakai kalau bs diperpanjang syukur deh. Tlg infonya ya bgmn cara mengajukannya. Trima kasih πŸ™

      Reply
      • Sintia Astarina

        Halo! Yup, setahu saya bisa diperpanjang, tapi belum cari infonya lebih lanjut lagi. Sama, itu juga yang jadi keraguan saya. Tapi semoga aja beberapa bulan ke depan pandemi ini bisa perlahan hilang sehingga aktivitas bisa kembali seperti biasa lagi. Dan tentu saja, semoga travel credits-nya bisa dipakai dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.

        Reply
    • Aprilia

      Saya sudah mengajukan refund tiket dari tanggal 23 Maret 2020 belum ada dana refund yang masuk, padahal data refund yang diterima sudah lengkap ditanggal 28 Mei 2020 dan call center tiap kali ditelepon sudah diantrian list pengembalian tapi sampai sekarang 21 Agustus 2020 belum ada juga pengembalian. dari kemarin call centerpun tidak bisa dihubungin, apakah saya harus melaporkan kementrian perhubungan atau bagaimana biar uang saya kembali?mohon sharingnya.

      Reply
    • Nina

      Hi kak!
      Aku juga “korban” refund dalam bentuk travel voucher niih, dan bingung jujur karena belum berani bepergian jauh-jauh naik pesawat sampe belum tahu kapan (karena masih pandemi).
      Mohon infonya, pada saat pembelian tiket pakai travel voucher apakah ada receipt yang berisikan nilai asli tiket yang kita beli sebelum dipotong nilai travel voucher?
      Karena saya berencana jual ke teman yang akan dipakai untuk perjalanan dinas. Dan perjalanan dinas ini akan direimburse ke kantor jadi harus ada nilai asli tiketnya hehe.. mohon infonya yaa.. Terima kasih.

      Reply
  2. Cipu Suaib

    Saya sebelum covid sudah sempat mau membeli tiket untuk mertua buat mereka pulang kampung. Untungnya, belum jadi beli sih. Jadi tidak dapat ribetnya untuk refund.

    Terima kasih sudah sharing ya mbak, beberapa teman yang juga sempat pesan citilink awalnya bingung dengan kebijakan refund. Saya akan share ini ke temen saya yang belum nemu jawabannya.

    Salam kenal

    Reply
    • Sintia Astarina

      Iya, karena informasi mengenai kebijakan refund ini belum komprehensif dan mendetail. Jadinya masih banyak yang bertanya sana-sini. Omong-omong, terima kasih sudah membaca tulisan ini dan salam kenal kembali, Kak. πŸ™‚

      Reply
      • Rizka Ramadani

        Mba sintia, aku mau tanya. Yg perpanjangan voucher 1 kali itu bagaimana ya mba? Cara dan info nya ada dimana? Soalnya kalau dlm 1 th saja, saya belum ada plan utk perjalanan. Mohon infonya mba sintia ….

        Reply
        • Sintia Astarina

          Halo Kak, untuk perpanjangan voucher jujur aku belum kulik lagi nih informasinya. Bisa langsung menghubungi maskapai terkait untuk info lebih lanjut, ya. Kalau untuk Citilink, bisa chat Customer Service-nya via web. Lumayan fast response. Terima kasih. πŸ™‚

          Reply
  3. Bagus

    Biasanya memang proses refund tu lama dan pake ribet. Butuh kesabaran level tinggi.

    Reply
    • Sintia Astarina

      Hehe, iya betul. Apalagi pas lagi pandemi kayak gini, level kesabarannya mesti ditingkatkan lagi. πŸ™‚

      Reply
  4. morishige

    Kalau nilai creditnya sama dengan tunai, kayaknya solusi refund seperti ini bagus, Mbak. Jalan tengah. Calon penumpang bisa sekalian nabung, pihak maskapai masih bisa bernapas menunggu penerbangan semarak lagi. πŸ™‚

    Reply
    • Sintia Astarina

      Dan pada akhirnya win-win solution, ya. Memang gak semua pengin dapet travel credits. Mungkin ada teman-teman pejalan lain yang nggak tahu kapan bakal terbang lagi dan lebih milih untuk dapet uang tunai. Namun, sayangnya nggak bisa. Tapi semoga ini adalah jalan terbaik bagi semua pihak. πŸ™‚

      Reply
    • marcella

      punyaku udh mau 3 bulan nih blm ada kabar refundnya :((

      Reply
      • Sintia Astarina

        Hi Marcella, apakah sudah follow up ke pihak maskapai atau OTA?

        Reply
  5. Mutiara

    Ya Allah ribet juga ya. Saya bersyukur kebetulan kuliah di depok dan wisuda bulan feb kemaren. Seminggu setelah kasus pertama covid di depok, saya pulang kampung. Gak tau kalo waktu itu gak pulang, nasib saya gimana πŸ˜‚

    Reply
    • Sintia Astarina

      Waduhh beruntung banget, ya. Tapi syukur kamu sehat-sehat. πŸ™‚

      Reply
  6. Indri Juwono

    nahini, aku tadinya punya tiket Garuda di bulan April, terus gak jadilah.. aku reskedul ke bulan September (tapi gak naik Garuda dan hanguslah 25% ) ganti Citilink yang dananya mencukupi dari refund garuda ini.
    Kayaknya yang September ini Citilink juga bakal failed deh, dan mungkin juga bakal minta refund lagi, huhuw kayaknya kalaupun kerefund juga tinggal 75% berupa travel voucher juga yah.
    Tapi nanti aja deh refundnya deket2 hari..
    Apalagi bepergian walo jalan2 aja harus seizin atasan, walahh alamat ditolak ini izinnya.

    Reply
    • Sintia Astarina

      Kalo alasan refund-nya karena COVID-19, harusnya diganti 100%, Mbak, soalnya ini termasuk force majeure. Tapi mungkin bisa dikonfirmasi lagi ke pihak travel agent atau maskapai mengenai refund. Sayang juga sih kalo refund-nya cuma 75% huhu :”

      Reply
  7. Alid Abdul

    Dan ini permasalahan maskapai dan travel agent di seluruh dunia. Mau ngomel juga kasian mereka antreannya banyak. Gak ngomel itu duit kita. Dan aku masih ada refund AirAsia yang belum balik juga huvt. Udah tiga bulan, dan nilainya lumayan banyak huhu.

    Reply
    • Sintia Astarina

      Wadoohh lama juga Kak, udah 3 bulan. Semoga cepet dapet kabar baik yaa, terkait refund ini. Biar ada kejelasan nih, bisa diganti jadi travel credits atau mungkin uang tunai. Biar kita nggak was-was juga soal duit kita.

      Reply
  8. deddyhuang.com

    pasti bakal banyak yang sedang berurusan dengan tiket refund. beberapa bisa refund dalam bentuk uang tunai, tapi ada juga yang dikasih dalam bentuk voucher. kalau voucher beruntung masih bisa dipakai kalau limit waktunya belum lewat ya.

    Reply
    • Sintia Astarina

      Betul. Kalau kasusku, mereka kasih limit sekitar 1 tahun, jadi mau tak mau harus menggunakan voucher tersebut supaya nggak hangus dan kita juga nggak rugi. Hhh… bener-bener berharap pandemi ini segera berakhir.

      Reply
  9. Ella Fitria

    Wkwkwk jd ikutan tepok jidat mbak Sintia.. Bener bgt sih, karena infonya berbelit jd ikutan suudzon. Wkwk
    Lumayan lah gpp bukan uang tunai asal nominalnya sesuai wlpun beda berapa ratus perak ya. Hhh

    Reply
  10. Matius Teguh Nugroho

    Travel credit ini jadi win-win solution buat kedua belah pihak. Konsumen dapat uangnya balik, tapi mengendap di platform maskapai ybs biar cuma bisa dipakai buat traveling dengan maskapai itu.

    Tiket AirAsia-ku juga di-refund dalam bentuk travel credit sebulan setelah aku pengajuan. Yang belum beres refund dari Malindo via Traveloka nih. Last time I check belum ada meski udah 2 bulan lebih πŸ™

    Reply
    • Sintia Astarina

      Semoga yang Malindo cepet beres, ya, Kak. Kayaknya Traveloka masih kelimpungan nih ngurusin refund dari para penumpang. Bersabar aja. Hehehe. πŸ™‚

      Reply
  11. Fanny_dcatqueen

    Skr ini rata2 pada mulangin pake travel credit memang mba :(. Tripku ke Iran sept besok, kemungkinan besar sih gagal, walopun sampe skr blm ada kejelasan apa2. Tp di awal udah diwanti2, kalo nanti seandainya fix gagal, itu bakal diganti Ama travel credit :(. Sbnrnya aku ga masalah Ama travel credit, toh aku rutin traveling memang

    Tp melihat kondisinya begini, aku ga yakin ini udh normal untuk 2 thn ke depan. Iyaaa kalo itu travel Agent msh eksis , kalo sampe bangkrut, mau komplain kemana lagi :(.

    Tapi berdoa ajalah, semoga THN depan memang bisa dipake

    Reply
    • Sintia Astarina

      Untuk tahun ini sepertinya memang agak susah sih Mbak kalo mau traveling. Paling cepet juga mungkin tahun depan, itu pun belum pasti. Wong kasus di Indonesia aja belum beres-beres. Ya, tapi kita berdoa aja semoga ada kejelasan dan kabar baik beberapa bulan ke depan, nih. Berharap juga dalam waktu dekat tetep bisa traveling, meski harus mengikuti segala protokol kesehatan dan keamanan.

      Reply
  12. Agung Pushandaka

    Hai Mbak Sintia, thanks ya sudah berbagi pengalamannya.
    Saya juga hampir sih bepergian di bulan April yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, tapi belum sampai membeli tiket pesawat atau yang lainnya.

    Menurut saya, pengembalian dana berupa voucher cukup baik bagi maskapainya, tapi terpikir juga oleh saya, bagaimana kalau ternyata uang yang telah dipakai beli tiket tersebut bisa bermanfaat untuk keperluan lain di masa-masa tak menentu ini.

    Semoga pandemi ini bisa segera dikendalikan dan ditemukan vaksinnya ya Mbak, biar yang berencana pulang kampung bertemu sanak saudara bisa kesampaian.

    Reply
    • Sintia Astarina

      Ah iya benar juga. Karena nggak semua orang setuju juga dengan travel credits, siapa tau ada yang butuh uang tunai untuk memenuhi kebutuhan primernya. Yup, amin amin, semoga semua bisa kembali normal lagi dan kita pun nggak takut bepergian/pulang ke kampung halaman.

      Reply
  13. Bara Anggara

    walaupun ngga dikembalikan dlm bentuk uang tunai, yang penting nilai creditnya sama seperti nilai yg kita keluarkan ya.. untuk saat ini sih win-win solution, dan untuk sebagian besar orang juga karena mungkin bakal sering bolak-balik pake pesawat.. tapi buat mereka2 yg katakanlah ngga ada kesempatan terbang lagi, sebaiknya sih ada opsi pengembalian uang tunai, walaupun mungkin ngga sekarang, katakan 1 tahun lagi ketika ekonomi udah pulih..

    -traveler paruh waktu

    Reply
    • Sintia Astarina

      Nah itu, aku khawatir dengan mereka yang nggak ada rencana untuk terbang dalam satu tahun ini. Khawatir dengan mereka yang sedang butuh uang tunai untuk kebutuhan yang lebih prioritas. Tapi kita doain aja semoga semua cepet beres dan sama sekali nggak ada pihak yang dirugikan akibat ini. πŸ™‚

      Reply
    • Myan Rizka

      Cerita ini lumayan membuat hati saya lega, namun saya bingung bagaimana cara saya mendapatkan kode voucher dari refund tiket citilink saya. Saya beli tiket tsb via tiket.com. email dari tiket.com dikatakan bahwa redeem voucher bisa dilakukan via web citilink, namun di web citilink tidak tercantum tata cara atau panduan untuk redeem tsb.
      CS” pun responnya sangat lamaaaa sekali πŸ™ sedih akutu

      Reply
  14. Justin Larissa

    Wah sama banget, saya juga punya tiket Citilink yang harus di-reschedule. Jadi kayaknya ada dua skema ya. Saya ada tiket Citilink beli di trip.com dan website dia langsung. Kalau di pihak ketiga, sama kayak Traveloka, trip.com juga balikin tiketnya dalam bentuk travel credit dengan nominal yang sama. Meski prosesnya rada lama, tapi mending lah di refund daripada gak sama sekali.

    Nah kalau beli yang di website Citilink langsung, itu refundnya full balik ke saldo limit kartu kredit. Mungkin kebijakannya beda kali ya kalau beli tiketnya di pihak ketiga. Semoga pandemi segera berlalu ya, kasihan nasib maskapai-maskapai.

    Reply
    • Sintia Astarina

      Wahhh tuh kan bener ternyata beda kebijakan, yaa! Sepertinya memang begitu, kalau melalui OTA akan dikembalikan dalam bentuk travel credits sesuai arahan pemerintah. Aku baru tahu kalau beli tiket langsung di websitenya bakalan full refund, Kak. Thanks for the info! Menambah informasi buatku dan teman-teman lain, nih.

      Reply
      • Nisa

        Halo mbak, kasus mbak hampir sama dengan saya, hanya saya beli tiket unt berdua dgn ibu saya jurusan SBY – CGK pp, bukan unt mudik tapi unt acara nikahan sodara sepupu saya dan hampir sama dengan mbak sintia saya juga mengajukan refund melalui traveloka pada tgl 17 Maret baru diupdate awaiting approval pada tgl 24 Maret, tapi sampai sekarang blm dapat kabar apa2, maupun belum dpt travel credits, hmm padahal uang itu saya butuhkan unt kebutuhan lainnya, semoga cepat ada kabar baik ya

        Reply
        • Sintia Astarina

          Amiinnn. Bisa di-follow up ke pihak terkait jika memang belum ada kabar, yaa. Semoga cepat beres urusan refund-nya. πŸ™‚

          Reply
  15. Afrizal Chen

    Nah ada masalah baru lagi nih dari Citilink, Refund yang sudah mereka berikan dalam bentuk Voucher, per tanggal 23 November 2020, penggunaannya tidak bisa lagi dipakai jika pembelian tiket menggunakan aplikasi Betterfly Citilink, website, maupun Customer Service Citilink. jadi harus dilakukan melalui Ticketing Office dengan menunjukan data diri. jadi info Citilink sebelumnya dimana Voucher bisa dipindah tangankan dan dapat digunakan oleh calon penumpang lain sepertinya perlu dipertanyakan lagi nih.

    Reply
  16. ai

    Saya juga baru saja ngalamin cerita yang hampir mirip dengan cerita, Mbak. Bedanya, saya mikir “nanti aja pesan tiketnya, menjelang masa kadaluarsa, siapa tahu situasi berangsur membaik”. Alhasil, saya baru cari-cari tiket di 2 hari sebelum voucher kadaluarsa. Dengan permasalahan yang sama, voucher tidak bisa dipakai karena masih pakai email Traveloka, saya menghubungi CS. CS bilang voucher saya otomatis diperpanjang 1 tahun, sampai Juli 2022. Kebetulan saya dulu ngurus di Juli 2021. Disuruh tunggu 5 hari kerja, sampai bulan desember saya tidak dapat kode voucher yang dijanjikan. Lalu akhirnya dengan niat iseng, bulan desember ini saya telpon lagi CS Citilink, nanya perihal perpanjangan voucher yang pernah saya ajukan dulu. Sampai 3x telpon, karena 2x telpon pertama pulsa saya keburu habis lantaran disuruh nunggu. Setelah bolak-balik cek data, akhirnya saya disuruh menguhubungi Traveloka. Dengan anggapan Traveloka is the best buat saya, saya mengontak CS dan 2 hari kemudian voucher baru datang ke email saya. Setelah dibaca lagi, redeem hanya bisa dilakukan di Citilink Sales Office, di Jakarta ada di CGK dan Halim. Ingin mengumpat, tapi takut dibilang tidak bersyukur. Ketentuan redeem-nya menurut saya sangat berlebihan, kita bisa pesan tiket melalui web resminya kenapa sih harus langsung ke bandara? Maaf jadi numpang curhat, Mbak.

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.