Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon

May 12, 2018

Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon – Banyak yang kaget ketika saya bilang kalau ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Pulau Dewata, Bali. Ya, memang ini kali pertama saya terbang menuju Bali. Sebenarnya bukan untuk liburan sih, tapi untuk bekerja. Meski demikian, saya punya satu hari kosong di hari Minggu untuk menyambangi beberapa tempat di Bali.

Nah, Sate Babi Bawah Pohon pun menjadi destinasi pertama saya. Tempat makan ini memang sangat terkenal dan selalu ramai oleh pengunjung. Disebut Sate Babi Bawah Pohon atau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai “Pork Satay Under the Tree”, memang dijual di bawah pohon.

Jadi, semacam ciri khas yang bikin tempat makan ini enggak cuma dikenal penduduk Bali aja, tetapi juga para wisatawan yang datang. Memangnya, apa sih yang bikin kuliner ini terkenal dan digandrungi banyak orang?

Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon

Sate Babi Bawah Pohon Bali

Keep Calm and Eat Pork!

Ketika saya sampai di Sate Babi Bawah Pohon, mobil dan motor terparkir di mana-mana. Sisa meja dan kursi kosong yang belum ditempati pun hanya tinggal beberapa.

Kepulan asap dari pembakaran sate menyambut saya. Panas terik memayungi saya, berjalan menuju salah satu meja yang masih yang belum ditempati.

Saya memesan satu porsi sate babi plus lontong. Harganya Rp30.000. Setelah memesan, enggak seberapa lama akan ada pramusaji yang meneriakkan nama si pemesan supaya mereka mengetahui di mana si pemesan duduk.

Pesanan saya pun datangnya juga terhitung cepat, sebab ternyata sudah ada banyak ratusan sate babi yang sudah dibakar alias siap saji dan ratusan sate lainnya masih sibuk dikipasi.

Baca juga: Pulang Rafting Bareng Toekad Adventure Bali, Dapat Bonus Kaki Pegal

Saya coba ambil satu tusuk sate dan memasukkannya ke dalam mulut. Duh… Sate Babi Bawah Pohon ini ternyata memang empuk banget! Dagingnya manis dan bumbunya sangat terasa. Oh ya, saya baru tahu, ternyata sate babi di sini biasanya dicocol dengan garam atau bisa juga dimakan dengan menggunakan cabe rawit. Jangan ditanya, bikin nagih banget!

Say juga mencocol sate saya dengan sambal yang terhidang bersama garam dan cabe rawit. Ya, ada rasa pedas yang sedikit menggelitik lidah ketika mengunyah dagingnya. Tambah lezat!

Saya jadi ingat, ketika sampai di tempat ini, kedua mata saya membaca sebuah tulisan pada banner yang tergantung di tempat makan ini, “Sate Babi Bawah Pohon, The Best Satay in Bali”. Enggak usah diragukan, rasanya memang enggak bohong.

Sate Babi Bawah Pohon Bali

Saat saya berkunjung ke sini kalau tidak salah ada 2 Ibu yang bertugas untuk mengipasi sate-sate ini.

Sate Babi Bawah Pohon Bali

Ini nih bumbu rahasia yang bikin rasa Sate Babi Bawah Pohon jadi enak banget!

Sate Babi Bawah Pohon Bali

Wah… 10 tusuk Sate Babi Bawah Pohon saja rasanya enggak cukup, ya!

Sate Babi Bawah Pohon Bali

Sate-sate yang sudah dibakar, diletakkan di tempat ini. Lihat deh, warnanya, menggoba banget, kan?

Sate Babi Bawah Pohon Bali

10 tusuk Sate Babi Bawah Pohon dan lontong ini menurut saya porsinya pas.

Enggak butuh lama untuk menghabiskan satu porsi Sate Babi Bawah Pohon dan lontong ini. Padahal, sebelumnya saya sudah sarapan di hotel. Kayaknya, saya bisa nambah sate babi lagi deh, kalau belum merasa kenyang. Hahaha. 😀

Segelas es teh tawar pun menjadi penutup manis untuk kian melengkapi perut saya yang sudah meraung-raung karena kesesakkan.

Oh ya, selain sate babi, kamu juga bisa memesan menu lainnya di Sate Babi Bawah Pohon ini. Ada Pepes Tuna, Siobak Babi, Tipat Cantok, Tipat Plecing, dan yang paling bikin penasaran adalah Soto Babi.

Bila biasanya di daerah tempat tinggal lebih sering mengenal Soto Ayam, Soto Betawi, Soto Lamongan, dan Soto Mie, nah Soto Babi ini bikin penasaran banget. Sayang, saya udah kenyang. Mungkin lain kali memang harus datang lagi untuk mencicipi menu-menu lainnya yang dihidangkan.

Di samping itu, minuman yang dijual di Sate Babi Bawah Pohon pun segar-segar sekali. Ada Es Kelapa, Es Campur, Es Buah, Es Jeruk, hingga Es Cincau. Kebayang dong, sehabis makan sate di Bali yang amat terik, dahaga kamu terpuasakan dengan minuman-minuman segar tersebut. Slurrpppp!

Sebagai informasi, Sate Babi Bawah Pohon ini buka mulai pukul 08.00 – 21.00 WITA. Jadi, kalau pagi-pagi kamu sudah ngiler kepengin memenuhi isi perut dengan daging babi super enak enak ini, jangan ragu buat mampir, ya. Lain waktu saya ke Bali lagi, tentu aja tempat makan ini harus masuk ke dalam destinasi kuliner saya.


Ngiler ya, kepengin cobain Sate Babi Bawah Pohon juga?

Oh ya, selain Bali, saya juga senang mencicipi berbagai kuliner setiap kali menyambangi tempat-tempat baru, salah satunya Semarang yang penuh dengan makanan enak.

Ayo, baca pengalaman saya mengecap rasa 7 kuliner Semarang yang paling saya rindukan! Jangan lupa, baca pengalaman saya selanjutnya kala mencoba Aromatherapy Massage di The Sanctoo Villas & Spa yang bikin badan jadi super rileks!


Ada artikel kuliner lainnya yang bikin kamu ngiler, nih!

Pork Chop Paling Enak Cuma Ada di Hog Wild with Chef Bruno, Bali

1. Menyeruput Kopi Hangat di Yellow Truck Coffee & Tea Bandung
2. Mencicipi Otak-otak AFUNG Belinyu Enggak Cukup Satu Porsi Saja
3. 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
4. Perpaduan Pahit dan Manis Dark Chocolate Cigar, Cokelat Rasa Cerutu Kuba
5. 5 Menu Lezat Karya Chef Benjamin Halat yang Paling Bikin Nagih
6. 6 Pilihan Amuse-Bouches, Hidangan Pembuka Paling Favorit di Restoran CURATE, Singapura
7. 5 Alasan Tak Perlu Ragu Bersantap di Restoran Fine Dining CURATE, Singapura
8. Ada yang Kurang Saat Mencicipi Roti Panggang Telur dan Kopi Tarik Tung Tau
9. Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam
10. Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten
11. Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda
12. Mie Lokut Bangka, Tempat Makan Jeroan Babi Paling Mengenyangkan
13. 7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen dan Lapar
14. Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang
15. Perut Senang Usai Menyantap Red Chilli Crab, Kuliner Khas Singapura
16. Satu Hari Wisata Kuliner di Bogor, Kenyang Banget!
17. Menikmati Mendungnya Sore di Pondok Kopi Umbul Sidomukti Semarang
18. Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung
19. Porsi Jumbo HDL 293 Cilaki Bandung untuk Para Pencinta Seafood
20. Ikan Bakar Rica, Menu Terfavorit di Pirates Cafe Manado
21. Mencicipi Lezatnya Seafood ala Tuna House Megamas Manado


Baca catatan perjalanan lainnya, yuk!

1. Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun
2. Pendakian Gunung Sindoro 3.153 Mdpl via Jalur Kledung, Jawa Tengah
3. Menanjaki Gunung Ciremai, Jawa Barat
4. Pendakian ke Gunung Cikuray, Jawa Barat
5. Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah
6.Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur
7. Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah
8. Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah
9. Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway
10. 8 Foto Pemandangan Sunrise dan Sunset Indah di Gunung
11. 7 Rekomendasi Gunung Terbaik Favorit Pendaki di Pulau Jawa
12.Wisata Singkat ke Stone Garden, Padalarang, Bandung
13.Wisata ke Tebing Keraton Bandung
14.Menjelajahi Dataran Tinggi Dieng Plateau, Jawa Tengah
15. Pantai Ladeha, Surga Tersembunyi di Pesisir Selatan Pulau Nias

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

2 Comments

  1. Intan Rastini

    Wah senengnya ada yang suka dengan kuliner Bali. Btw, itu tipat cantok mbak bukan tipat cantuk. Cantok kalau tidak salah artinya itu potong. Jadi makanan tipat cantok adalah tipat atau lontong yang dipotong-potong disajikan dengan saus kacang dan tahu goreng (ada juga yang tidak pakai) dan sayur-sayuran yang diblanch seperti kacang panjang, kecipir, kubis atau bahkan bayam (tergantung penjualnya).

    Reply
    • Sintia Astarina

      Oh iya, typo. Terima kasih koreksinya Mba Intan. Aku juga barusan browsing-browsing lebih lanjut soal Tipat Cantok. Bisa dibilang ini semacam Gado-Gado atau Tahu Bumbu gitu nggak, sih? Aku jadi penasaran banget pengin cobain, deh.

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *