[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Sep 30, 2018

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW – Kalau ditanya apa makanan favoritnya, saya paling kesulitan menjawab. Alasan utamanya adalah karena saya doyan banget makan. Hampir semua yang saya lahap, saya suka. Jadi, rasanya sult sekali untuk menentukan makanan apa yang benar-benar disukai.

Nah, kedoyanan itulah yang akhirnya membawa saya untuk mem-follow berbagai akun-akun foodie di Instagram yang gambar-gambar makanannya tempting banget.

Kemudian, mulailah beralih ke YouTube dan menonton berbagai tayangan mukbang di sana. Bagi yang belum tahu, mukbang ini ternyata merupakan salah satu tradisi unik masyarakat Korea di mana orang-orang merekam diri mereka sendiri saat sedang makan.

Video-video semacam ini ternyata banyak digandrungi, lho. Kok bisa? Iya, buat yang suka makan, video mukbang jadi hiburan tersendiri.

Penonton juga bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai makanan-makanan yang memang layak dicoba. Bahkan, menonton video mukbang bisa membantu orang-orang yang sedang diet supaya mereka langsung merasa kenyang. Kalau saya sih, malah jadi kepengin makan. Hehehe. 😀

Di Indonesia sendiri, ada channel foodie yang saya suka banget tonton. Mungkin kamu kenal Ria SW? Yup, saya nontonin video-videonya waktu dia masih di MBDC sampai sekarang sudah mengelola akun YouTube sendiri.

Belum lama ini, ia baru saja merilis buku berjudul Off the Record yang menceritakan berbagai pengalamannya selama jadi YouTuber. Buat kamu yang tertarik baca, boleh baca ulasannya dulu di bawah ini, ya.

Membaca Bukunya Sama-sama Bikin Ngiler

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Sampul depan Off the Record karya Ria SW dengan layout horizontal.

Judul Buku: Off the Record
Penulis: Ria SW
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 28 Mei 2018
ISBN: 9786020385686
Tebal: 224 halaman
Harga: Rp98.000

“Itu videografernya dikasih makan nggak sih?”
“Kak, kok makannya banyak tapi tetep kurus?”
“Kak, ada cerita menarik nggak selama syuting?”

Apa yang kamu rasain saat menonton videoku di YouTube? Selain kepingin ikut makan bareng karena mayoritas isinya video makanan enak yang buat ngiler, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya hal lain kayak pertanyaan di atas?

Dalam Off the Record, aku mau cerita tentang keseruan yang nggak tertangkap kamera selama syuting. Aku mau ceritain kisah yang belum pernah aku bagi. Kamu siap nggak?

Pokoknya, siapin pikiran kalian selama membaca buku ini ya! Jangan lupa makan dulu karena dalam buku ini aku masih pengin godain kamu biar ngiler! Hihihi!

Mana yang Lebih Jujur, Ria SW Versi Buku atau Video?

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Membaca buku bertema makanan ternyata menyenangkan, ya.

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Siapa yang sudah baca buku Off the Record karya Ria SW ini?

Wajah Ria SW yang kepedasan selalu terngiang-ngiang di kepala saya selepas menonton video-videonya di YouTube. Seblak, Samyang, Pecel Ayam, Ramen, Sate Taichan, Korean Food, semua makanan yang disantapnya selalu berhasil bikin saya menelan ludah berkali-kali.

Gimana enggak, kameranya selalu menyorot makanan-makanan yang tampak menggiurkan. Belum lagi, melihat Ria memasukan makanan itu ke dalam mulutnya, meraba-raba ekspresinya, hingga menantikan komentarnya, membuat perut saya semakin keroncongan!

Sama halnya ketika membaca buku perdananya, Off the Record, yang mana cerita di dalamnya sama-sama bikin ngiler!

Off the Record sendiri mengawali kisahnya dengan kegalauan Ria SW yang ingin terjun di industri kreatif, tetapi orangtuanya punya cita-cita lain. Lalu, dilanjutkan dengan perjalanannya dalam membuat video-video bertema makanan.

Di buku ini, kamu akan menemukan banyak pengalaman Ria ketika sedang berada di Korea dan mencicipi berbagai makanan penggugah selera di sana. Salah satu contoh videonya bisa kamu tonton di bawah ini.

Enggak cuma mempertontonkan kenikmatan makanan Korea, ada juga mukbang masakan Indonesia yang saya jamin, kamu pasti juga suka.

Kalau di video, yang penikmat tahu hanyalah “enak-enaknya” saja. Namun, lewat buku ini, pembaca malah bisa mendapatkan jawaban atas “kekepoan” mereka, seperti yang sudah dituliskan dalam blurb pada bagian belakang buku.

Misalnya, “Kok enak, sih, Ria SW jalan-jalan mulu, makan-makan mulu?”, “Videografernya ikutan makan juga nggak, ya?”, “Kok, perutnya tahan banget deh, makan makanan pedas melulu?”.

Baca juga: [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola

Nah, lewat buku ini, pembaca juga diajak untuk mengenal penulis lebih dalam lagi. Satu hal yang saya sadari, kepribadian Ria SW yang aktif dan menyenangkan nggak luput dari tulisannya. Menelusuri gaya bahasa dan berceritanya, persis sekali seperti menarasikan ucapan-ucapannya di video.

Contoh, ada banyak kata HAHAHA yang menjadi highlight dalam Off the Record karya Ria SW ini, yang mana hal tersebut langsung tervisualkan di dalam kepala.

Saya membayangkan suara khasnya ketika menertawakan hal-hal lucu. Hal itu benar-benar terekam jelas dalam benak.

Meski saya sedang membaca tulisannya, imajinasi dan reka ingatan saya sama-sama bekerja. Seperti ada perpaduan visual dan tulisan yang bikin saya semakin memahami, “Oh, ternyata Ria SW tuh begini ya, orangnya”. Rasanya seperti sedang flashback. Bisa dibilang, ini suatu pengalaman membaca yang unik!

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Ilustrasinya menggemaskan banget! Makanan di gambar ini juga bikin laperrrr!

Lewat Off the Record, Ria memang enggak segan membocorkan the untold stories of her, yang mana enggak semuanya adalah hal-hal menyenangkan. Ada kalanya ia menceritakan kisah asmaranya enggak berjalan mulus, soal keluarganya, atau suka dan duka menjadi seorang YouTuber.

Akan tetapi, saya merasa the untold stories-nya kurang maksimal, deh. Ria masih malu-malu sehingga mudah sekali menyimpulkan bahwa dirinya enggak terlalu leluasa ketika menceritakan pengalaman pribadinya.

Padahal, judul bukunya sendiri adalah Off the Record. Bukankah seharusnya pembaca atau penonton videonya bisa mendapatkan informasi lain, selain yang sudah ada di video-video di channel YouTube-nya?

Belum lagi, ada beberapa bagian yang penyampaian ceritanya terkesan bertele-tele. Hal ini bikin saya harus melewati halaman demi halaman supaya saya bisa langsung sampai di inti ceritanya. Saya jadi merasa Ria SW bisa lebih jujur lewat video-videonya di YouTube, ketimbang bukunya deh.

Meski demikian, Off the Record karya Ria SW ini dikemas dengan menarik dan selalu menonjolkan ciri khas perempuan satu ini. Dan saya yakin, Ria SW pasti masih punya banyak cerita seru untuk diberitahukan ke penggemarnya! 🙂

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Tahu nggak, merah dan kuning adalah warna-warna yang bisa membangkitkan selera makan kita.

[BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW

Hayooo… yang sudah nonton video Ria SW, pasti akrab dengan ilustrasi ini, deh.

Selanjutnya, mari beranjak menuju layout dan ilustrasi. Setiap halamannya didesain se-cheerful dan sekreatif mungkin. Mirip banget dengan si tokoh utama!

Ilustrasinya pun menggambarkan bagaimana transformasi Ria SW saat masih berambut sebahu, sampai sependek ini rambutnya. Enggak lupa, selalu ada Curut yang menemani! Hihihi 😀

Oh ya, sedikit bocoran, salah satu ilustrasi favorit saya di Off the Record karya Ria SW– yang menurut saya cukup Bookstagrammable– ada di halaman 70 dan 155! So dreamy and tempting!

Di samping itu, pembaca enggak hanya dibiarkan aktif membaca kalimat demi kalimat dari awal hingga akhir saja. Pembaca juga diajak untuk menjawab pertanyaan pada buku dan menuliskannya, bahkan menonton video Ria SW di YouTube dengan meng-scan QR Code di buku ini. Seru!

Baca juga: [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo

Saran saya, kalau kamu juga ingin menikmati buku Off the Record ini, tontonlah beberapa video Ria SW di YouTube dulu, ya. Biar lebih akrab dan enggak bingung ketika membaca nama atau istilah yang sering dipakainya.

Beberapa kali saya mengerutkan kening dan berhenti membaca sejenak. Membayangkan wajah dari nama-nama yang sering disebutkan Ria SW di bukunya, tapi pada akhirnya saya enggak mendapat penjelasan apapun.

However, this book is worth to read (khususnya kalau kamu adalah penggemar perempuan penggila pedas ini).


Sayang banget kalau kamu enggak baca artikel-artikel lainnya di bawah ini.

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia

1. 5 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku di Big Bad Wolf Jakarta (Bonus: 5 Tips Biar Enggak Kalap)
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk, Si Pengingat Mimpi
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

2 Comments

  1. Jane Reggievia

    Ah ternyata nggak cuma aku doang yang ngerasa Ria kurang ‘jujur’ di buku pertamanya ini. Buat kita yang memang ngikutin vlognya sih seperti nggak mendapatkan informasi baru yaa, kecuali kayak ada beberapa cerita behind the scene gitu. Penyampaian cerita personalnya terkesan nanggung banget, kalo emang nggak ingin diceritakan ya gak usah sekalian yak daripada penasaran hahahaha 😛

    Tapi so far buku ini Ria SW banget. Gaya bahasanya dengan gaya bicara di vlognya tuh sama persis. Sambil baca sambil ngebayangin suaranya Ria yang khas hahaha

    Reply
    • Sintia Astarina

      Aku setuju bangeettt! Padahal yang ingin diketahui pembaca adalah “di balik layar”-nya Ria SW nih. Soalnya di vlognya kan terkesan seru-seruan, jalan-jalan terus, makan terus, coba ada hal-hal menarik lain yang bisa dikulik dan dibocorkan ke pembaca, mungkin aku akan kasih rating lebih juga untuk buku ini. 😀

      Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *