[BOOK REVIEW] Mind Platter (Bejana Pikiran) Karya Najwa Zebian

Aug 31, 2019

[BOOK REVIEW] Mind Platter (Bejana Pikiran) Karya Najwa Zebian – Saya selalu suka membaca dan mengetahui gagasan-gagasan orang lain mengenai hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Karena menurut saya, dari gagasan tersebutlah yang akan memantik diskusi lebih lanjut, yang berujung pada ajang tukar ilmu, tukar pengalaman, hingga tukar perasaan.

Makanya, saya seneng banget bisa baca buku Najwa Zebian yang berjudul Mind Platter. Buku yang diterbitkan pertama kali pada 23 Januari 2016 ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Grasindo. Judulnya menjadi Bejana Pikiran.

Nah, sekilas soal Najwa Zebian, ia merupakan seorang penulis, pembicara, dan pengajar berketurunan Lebanon-Kanada. Ia memiliki ketertarikan yang kuat dengan bahasa, makanya dulu ia pernah menyelidiki soal novel dan puisi-puisi berbahasa Arab.

Yang menarik, Najwa Zebian kembali menekuni passion-nya di bidang penulisan dengan menerbitkan puisi dan prosa. Inilah salah satu karyanya, Mind Platter atau Bejana Pikiran, yang akan saya ulas lebih mendalam pada bagian berikutnya.

[BOOK REVIEW] Mind Platter (Bejana Pikiran) Karya Najwa Zebian

Mind Platter (Bejana Pikiran) karya Najwa Zebian

Judul Buku: Mind Platter (Bejana Pikiran)
Penulis: Najwa Zebian
Penerbit: Grasindo Publisher
Bahasa: Indonesia

Terbit: 12 Agustus 2019
ISBN: 9786020516899
Tebal: 224 halaman
Harga: Rp99.000

Pada hari akhir, takkan ada yang menapaki perjalananmu. Kamu harus melakukan itu. Pada hari akhir, takkan ada yang memimpikanmu. Kamu harus melakukan itu.

Ya, itulah sekilas soal Mind Platter karya Najwa Zebian, yang tertulis pada halaman belakang buku ini. Lebih lanjut, ini merupakan sebuah kompilasi atas buah-buah pemikirannya di masa lampau, yang ia tulis dari kacamata seorang pengajar, murid, juga manusia.

Baca juga: [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang

Nyatanya, ada banyak pengalaman pribadinya yang diramu sedemikian rupa menjadi puisi dan prosa. Hal ini pun memberikan inspirasi dan motivasi kepada jutaan orang di dunia.

Pantas saja, ketika membaca tulisan-tulisan dalam buku Mind Platter, rasanya begitu campur aduk. Kata demi kata yang tersusun sangat powerful, membuat saya seperti sedang dimotivasi oleh si penulis.

Mind Platter (Bejana Pikiran) karya Najwa Zebian

Namun, karena saya belum pernah melihat secara langsung bagaimana Najwa Zebian tampil di depan umum, mengajar, atau mengutarakan gagasan-gagasannya, saya punya cara lain untuk membuat tulisan-tulisan miliknya semakin meresap ke dalam diri saya.

Saking powerful-nya, saya membayangkan bahwa tulisan-tulisan Najwa Zebian dilisankan oleh Najwa Shihab (iya, sama-sama Najwa), mantan pembaca acara di salah satu stasiun TV.

Baca juga: [BOOK REVIEW] Addio Karya Alya Damianti

Kebayang kan, gimana karakter Najwa Shihab ketika sedang melontarkan gagasan demi gagasannya? Cerdas, kredibel, tegas, juga akrab dengan narasumber.

Apalagi, topik yang diusung Najwa Zebian dalam Mind Platter atau Bejana Pikiran memang enggak jauh-jauh dari kehidupan di sekitar kita.

Bagaimana rasanya disakiti, dihakimi, diperlakukan tidak adil, ditinggalkan, tidak dicintai, atau bahkan… tentang kita yang hilang arah.

Mind Platter (Bejana Pikiran) karya Najwa Zebian

Menurut saya, Najwa Zebian berhasil membuat para pembaca lebih peka dengan hal-hal yang mungkin sering luput dari pandangan.

Sebagai contoh, di halaman 21 ada sebuah tulisan berjudul “Prioritas”. Berikut sedikit cuplikannya,

Hidup berlalu secepat terbit dan tenggelamnya matahari yang mengubah hari dari siang menjadi malam. Jangan biarkan hidup berlalu begitu saja. Isi hidup ini dengan cinta yang ada di dalam hatimu maka ia akan membalas cintamu.

Ah, tulisan di buku Mind Platter ini benar-benar menyentil saya. Saya jadi sadar, belakangan saya disibukkan luar biasa oleh segenap pekerjaan. Rasanya sudah cukup melelahkan untuk bekerja dari pagi hingga malam, dari Senin hingga Jumat.

Namun, sepertinya saya gagal mengatur prioritas. Alhasil, saya harus memaksa diri untuk bekerja pada Sabtu dan Minggu, waktu yang seharusnya saya habiskan bersama orang-orang yang saya cintai, orang-orang yang membuat saya tersenyum.

Baca juga: [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix

Belakangan, sepertinya hidup saya lagi enggak seimbang. Yang ada dalam benak, “Kerja… kerja… kerja…”. Hhh… kapan ada waktu untuk diri sendiri? Hanya saat terlelap kala malam kah?

Mind Platter benar-benar membuat saya terjebak dalam pikiran Najwa Zebian. Pandangan-pandangannya mampu membuat saya terbuka pada sudut pandang baru. Buku ini mengajarkan saya untuk tetap bersyukur saat menghadapi situasi apapun dalam hidup.

Terlepas dari betapa saya menyukai gagasan yang ditimbulkan Najwa Zebian, nyatanya ada beberapa hal yang sedikit mengganggu ketika membaca karyanya.

Seperti yang sudah diungkapkan di atas, ini merupakan buku terjemahan. Entah mengapa, ada banyak kalimat yang dirasa kurang pas dan janggal. Beberapa kali saya mengerutkan dahi, bertanya-tanya apa maksud dari tulisan tersebut.

Entah karena terjemahannya yang memang kurang luwes atau mungkin saya yang belum terbiasa membaca buku puisi terjemahan.

Tapi, ketika saya membayangkan ada Najwa Shihab sedang membacakan tulisan-tulisan di buku Mind Platter, saya jadi lebih mudah mengerti dan gampang termotivasi. Sepertinya, buku ini akan lebih mudah dipahami jika menggunakan visual. Gimana menurutmu?

Kemudian, jangan heran ya, kalau kamu sedang membaca Mind Platter, kamu akan menemukan tulisan super panjang tanpa jeda, yang bahkan bisa memenuhi lebih dari satu halaman!

Ya, bagi saya ini agak menganggu mata pembaca. Enggak peduli seberapa pendek atau panjang tulisan Najwa Zebian, ia pasti hanya akan menulis satu paragraf saja!

Baca juga: [BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP

Memang sih bikin mata mudah lelah, tapi sepertinya si penulis punya maksud lain kenapa ia enggak memisahkan gagasan-gagasannya ke dalam paragraf berbeda.

Oke, ini hanya teori sok tahu saja, ya. Hehehe 😆. Siapa tahu, dalam buku Mind Platter ini, Najwa Zebian memang ingin menjaga mood pembaca ketika sedang tenggelam ke dalam pemikirannya.

Atau bisa jadi, ya itu suka-suka dirinya saja ketika menulis. Lagipula, ketika bicara soal sisi kreatif dalam penulisan, memang enggak ada yang saklek, kan? 😀

Di sisi lain, saya juga suka dengan sampul buku Mind Platter. Tahu sendiri kan kalau saya paling enggak bisa nolak buku puisi atau prosa bersampul putih?

Meski sampulnya sederhana, gambar mata, cipratan warna-warni, hingga burung pada sampul sungguh menyingkap banyak makna.

Sebagai kesimpulan, saya cuma pengin bilang terima kasih untuk Najwa Zebian yang sudah merangkum buah pemikirannya ke dalam bentuk buku.

Baca juga: [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali

Terima kasih sudah berani mengungkapkan hal-hal enggak menyenangkan di masa lalu, untuk menginspirasi saya dan pembaca lainnya.

Semoga dengan hadirnya buku ini, pembaca bisa hidup dengan lebih berani, tanpa takut pikiran mereka terpenjara.

Nah, untuk kamu yang juga ingin menghadapi hidup lebih berani, semoga Mind Platter atau Bejana Pikiran ini mampu membebaskan pikiran-pikiranmu, ya.


Bacaan selanjutnya yang enggak kalah asyik! Yakin nggak mau baca? 🤔

[BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia

1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk Karya Rinda Maria Gempita
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47. Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48. 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49. 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50. 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51. Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52. 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53. Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54. Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55. [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56. Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57. [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58. 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59. Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60. Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61. Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62. 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63. [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64. [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
65. [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix
66. Pengalaman Belanja Buku di Gramedia World BSD, Tangerang
67. Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
68. The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
69. Toko Buku Independen POST, Surga Kecil Para Pencinta Buku
70. Membawa Buku di Penjuru Dunia ke Transit Bookstore Pasar Santa
71. Indie Bookshop Tour: Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta
72. 7 Inspirasi Tempat Baca Favorit Para Bookstagrammer
73. Toko Buku Foto Gueari Galeri: Jual Foto, Emosi, dan Cerita
74. [BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
75. [BOOK REVIEW] The Loneliest Star in the Sky Karya Waliyadi
76. Ketagihan Baca E-book Gara-gara Gramedia Digital
77. [BOOK REVIEW] Jingga Jenaka Karya Annisa Rizkiana Rahmasari
78.[BOOK REVIEW] Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini Karya Mas Aik
79. [BOOK REVIEW] Avontur, Dear 19 Karya Thinkermoon
80. [BOOK REVIEW] Flowers over the Bench Karya Gyanindra Ali
81. Menyusuri Tumpukan Buku-buku Lawas di Galeri Buku Bengkel Deklamasi
82. 5 Cara Menabung untuk Membeli Buku
83. 5 Cara Menemukan Inspirasi untuk Bookstagram
84. [BOOK REVIEW] Addio Karya Alya Damianti
85. 5 Rekomendasi Film Favorit Berlatar Toko Buku, Sudah Nonton?
86. Berburu Buku Murah di Vintage Vibes, Alam Sutera
87. 6 Tips Biar Enggak Kalap Belanja Buku di Big Bad Wolf

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *