10 Kutipan Terbaik dari Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda

Jan 5, 2020

10 Kutipan Terbaik dari Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda – Kalau sudah baca ulasan buku KTBB pada halaman ini, kamu akan tahu bahwa buku ini merupakan sisi gelap dari terangnya Awan, tokoh utama dalam buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) karya Marchella FP.

Kamu Terlalu Banyak Bercanda sendiri mengusung gaya penulisan yang jujur, apa adanya, dan sarat akan makna. Bila boleh membandingkan dari dua buku ini, saya merasa tulisan di NKCTHI lebih powerful dengan makna yang lebih dalam.

Meski demikian, bukan berarti buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda (KTBB) karya Marcehlla FP ini enggak bagus. Saya sendiri setelah membaca buku ini malah merasa lega karena tulisan-tulisan di dalamnya mampu melepaskan perasaan terpendam.

Untuk itu, saya ingin membagikan 10 kutipan terbaik dari buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda yang sangat sukai. Siapa tahu, tulisan-tulisan Marchella FP di bawah ini juga cukup menggugah hatimu.

10 Kutipan Terbaik dari Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda

“Mungkin, kita malas mengulang dari nol lagi.”

Kamu Terlalu Banyak Bercanda karya Marcella FP

Ini dia kutipan KTBB pertama yang mungkin juga kamu sukai. Pada dasarnya, setiap manusia pasti melalui berbagai proses. Proses ketika baru pertama kali memulai, jatuh, bangkit, bertahan, hingga menjalani cycle yang sama berulang-ulang kali.

Di dunia ini, setiap orang memiliki fasenya sendiri-sendiri, prosesnya sendiri-sendiri. Namun satu yang pasti, manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Hal yang membuatnya jatuh, terseok-seok, bahkan merasa ada di titik terendah.

Saya pun juga pernah mengalami hal tersebut. Dan ya, yang namanya kegagalan emang enggak enak. Namun, lebih enggak enak lagi kalau saya terlena dalam keterpurukan tersebut.

Nggak dimungkiri, saya juga sering merasa bahwa memulai dari nol adalah hal yang menjengkelkan. Akan tetapi lama-kelamaan saya sadar bahwa enggak ada salahnya kok kembali menikmati proses tersebut.

Dulu, saya menganggap bahwa memulai dari nol berarti mengulang proses yang sama, lagi dan lagi. Namun sekarang, saya beranggapan bahwa memulai dari nol berarti berani berdamai dengan masa lalu dan enggak takut menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


“Kita cuma takut kesepian.”

Kamu Terlalu Banyak Bercanda karya Marcella FP

Kutipan KTBB yang satu ini adalah lanjutan dari poin sebelumnya. Ya, kalau bisa kamu rasakan, kesepian adalah salah satu hal paling menyakitkan yang sangat ingin dihindari semua orang, termasuk saya.

Sendirian tuh nggak enak banget. Nggak ada yang bisa diajak ngobrol, nggak ada yang bisa diajak jalan, nggak ada yang bisa dijadikan tempat keluh kesah, dan seterusnya.

Menurut VeryWell Mind, kesepian bisa memengaruhi kesehatan, kualitas hidup, bahkan kesejahteraan seseorang. Terlalu sering merasa sendiri bisa meningkatkan risiko depresi dan kesehatan lainnya, serta menurunkan kemampuan seseorang untuk belajar sesuatu.

Untuk yang pernah merasa sendiri, wajar jika tulisan Marchella FP dalam buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda ini menohok sekali.


“Harap tinggi dibuat sendiri. Jatuh lagi, kita salahkan ekspektasi.”

Kamu Terlalu Banyak Bercanda karya Marcella FP

Kutipan KTBB yang satu ini cuma mau bilang, hidup sudah sebegitu rumitnya dan nyatanya, ada hal yang lebih bikin rumit: ekspektasi. Seperti yang kita sadari, setiap orang pasti memiliki ekspektasi, dan seringnya, ekspektasilah yang menghancurkan perasaan dan harapan.

Saya selalu diberitahu dan didorong untuk belajar mengatur ekspektasi. Punya ekspektasi boleh, tapi lihat bagaimana kenyataan dan alam semesta bekerja.

Jangan sampai kita merasa jatuh ketika apa yang diinginkan enggak tercapai, lalu berujung menyalahkan diri sendiri yang terlalu menetapkan standar tinggi.

Pada sisi sebaliknya, jangan sampai kita juga merasa terlena karena apa yang diharapkan bisa terjadi, sehingga membuat kita nggak mau berusaha lebih.

Iya, terkadang hidup membuat kita serba salah. Hidup memang sebercanda itu.


“Bila diri terus jadi obat, kapan hati sendiri sehat?”

10 Kutipan Terbaik dari Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda karya Marcella FP

Selanjutnya, ini adalah kutipan terbaik dari buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda yang saya favoritkan. Rasanya, Marchella FP tahu betul apa yang dialami oleh setiap manusia, terutama soal perjuangan mencapai kebahagiaan.

Melalui kutipan KTBB ini, ia ingin menyampaikan bahwa enggak ada salahnya mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas kita. Yang salah adalah… ketika kita enggak lagi menganggap bahwa kebahagiaan diri sendiri itu penting.

Hati yang sering terluka mungkin memberikan banyak pelajaran berharga. Akan tetapi, jika kita enggak tahu apa obat terampuh untuk menyembuhkan hati yang luka, sampai kapan kita mau sakit-sakitan seperti ini?


“Urus urusanmu sendiri.”

kutipan KTBB karya Marchella FP

Salah satu kutipan dari buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda ini mengingatkan kita betapa enaknya mengomentari urusan orang lain, terutama bila mereka enggak sesuai dengan harapan kita.

Ketika ada hal baik terjadi, apresiasi terlupa begitu saja. Ketika ada hal buruk menyerang, rongrongan sana-sini terjadi seolah tanpa cela. Menyakitkan memang, tapi itu benar adanya.

Akrabkah kamu dengan kutipan KTBB yang satu ini?


“Banyak yang menginginkan tapi tidak sepenuhnya.”

kutipan KTBB karya Marchella FP

Marchella FP, lewat kutipan dalam buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda yang satu ini, benar-benar mengingatkan saya betapa enggak mudahnya memperjuangkan sesuatu.

Ketika kita benar-benar serius mengamini hal-hal yang diinginkan tapi belum kesampaian, mungkin ada hal yang salah dengan cara kita mengingini sesuatu.

Mungkin, ada yang salah dengan cara kita berdoa dan berharap. Mungkin, Tuhan belum ingin mengabulkan doa kita. Atau mungkin, apa yang kita inginkan bukanlah untuk kita.

Namun percayalah, Tuhan sudah menyiapkan jalan terbaik bagi setiap manusia, termasuk saya dan kamu. Bisa jadi, ini adalah saat yang paling tepat untuk berdiam sejenak, mundur sedikit ke belakang, dan lebih menghargai apa yang sudah kita miliki saat ini.


“Mau mengeluh juga malu.”

kutipan KTBB karya Marchella FP

Kutipan KTBB berikut ini juga jadi salah satu favorit saya. Ketika dibaca berkali-kali, feel-nya semakin menghunjam. Apalagi, isinya dekat dengan sehari-hari, yakni tentang mengeluh.

Bicara soal mengeluh, saya yakin kutipan KTBB yang satu ini cukup mewakili. Saya sendiri pun enggak bisa lepas dari yang namanya mengeluh. Saya beri dua contoh.

Ketika sedang mengharapkan cuaca cerah tapi malah turun hujan, saya mengeluh karena saya jadi enggak bisa pergi keluar. Ketika orangtua terus berceramah mengenai pilihan hidup, saya mengeluh karena merasa mereka enggak mengerti apa yang bikin saya bahagia.

Ya, hal di atas hanya dua dari sekian banyak kejadian yang bikin saya sadar bahwa… mengeluh itu manusiawi, kok. Apa salahnya?

Saya termasuk yang percaya bahwa mengeluh bukan melulu tanda kita enggak bersyukur. Bisa jadi, memang kita saja yang terlalu lelah dan jenuh menjalani hidup yang penuh kejutan ini.

Perlu diingat, menyenangkan diri sendiri saja susah, bagaimana bisa menyenangkan begitu banyak orang di dunia ini. Bila boleh memberi saran, “Sabar. Satu per satu…”.


“Jatuh hati pada pembenaran. Patah hati pada kenyataan.”

salah satu kutipan terbaik di buku KTBBPernah nggak sih, ngotot banget sama hal-hal yang kita kira benar? Lalu, tanpa sadar, ketika kenyataan enggak sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan, kita jatuh ke lubang yang sama, lubang yang membuat hati kita rapuh dan patah.

Namanya juga hidup, iya… sebercanda itu. Kita nggak tahu apa yang akan terjadi di dalam hidup kita, dan di situlah titik di mana kita memang diminta untuk berjuang lebih dan lebih.

Yang paling penting, apa pun itu yang menjadi kepercayaan kita, kita harus berani menanggung risikonya, entah itu baik dan buruk.

So far, kutipan KTBB yang satu inilah yang paling terngiang-ngiang di kepala saya.


“Agar mereka tidak banyak tanya dan mau tahu yang bukan urusannya.”

salah satu kutipan terbaik di buku KTBB

Bagi saya, kutipan pada buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda yang satu ini ada hubungannya dengan kutipan KTBB yang berbunyi, “Urus urusanmu sendiri”.

Bila ditafsirkan, betapa ingin tahunya kita dengan dunia luar, padahal kita bukanlah bagian darinya. Hal-hal tertentu sangat menarik rasa ingin tahu kita. Namun ketika dunia sedang baik-baik saja, rasanya terlupa begitu mudahnya.

Lebih konkret lagi, betapa ingin tahunya kita dengan permasalahan orang lain, padahal kita enggak terlibat di dalamnya. Mengapa kita harus berpura-pura simpati, hanya untuk mendengar kisah yang sebenarnya enggak perlu diketahui orang banyak?

Ketika orang lain sedang baik-baik saja, bahkan kita pun enggak mendekat. Ya ampun, sebgitu sulitnya kah punya hati yang tulus?


“Ditunda atau sengaja tidak disampaikan?”

Tertunda dan Hilang, salah satu kutipan favorit di buku KTBBSebagai seorang Virgo yang introvert, rasanya sangat sulit buat cerita hal-hal pribadi ke orang lain, bahkan ke temen dekat sendiri. Meski kata dekat melekat pada subjek teman, saya merasa mereka belum tentu jadi orang yang paling bisa dipercayai.

Nyatanya, saya lebih suka berkeluh-kesah mengenai banyak hal kepada pasangan, orang yang saya pilih untuk saya percayai. Namun, ada kalanya, seseorang yang saya sebut pasangan, menolak untuk diberi kepercayaan tersebut.

Hal ini pun membuat saya tersadar bahwa satu-satunya tempat untuk menyampaikan segala rasa dan kisah, cuma sama Tuhan.

Kini, saya mulai membiasakan diri untuk bercerita banyak hal, kapan pun dan di mana pun saya bisa. Karena ketika kita mengandalkan Tuhan di setiap jalan kita, yakinlah, kita enggak akan pernah merasa sendirian.

Nah, itulah dia 10 kutipan terbaik dari buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda karangan Marchella FP. Ketika dibaca di waktu lain, dengan suasana hati yang berbeda, bahkan kali ini dengan penghayatan lebih, betapa saya menyadari bahwa buku ini semakin punya kekuatan untuk menyentuh hati saya.

Sebagian orang merasa bahwa buku ini receh dan nggak berbobot, tapi menurut saya buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda berhasil bikin saya memikirkan ulang apa arti kita hidup di dunia ini.

Selamat membaca, selamat meresapi. Semoga kita bisa melihat Kamu Terlalu Banyak Bercanda (KTBB) di layar lebar suatu hari nanti.


Jangan lupa baca artikel selanjutnya di bawah ini, ya! 😍

[BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP

1. 7 Rekomendasi Toko Buku Favorit Buat Beli Buku Online
2. Apa Itu Bookstagram dan Bagaimana Cara Membuatnya?
3. Apa Itu Books Aficionado?
4. Q&A: 15 Fun Facts about Me and My Bookstagram @sintiawithbooks
5. 7 Tips Meningkatkan Follower Bookstagram untuk Pemula
6. 30 Bookstagram Terms You Should Know
7. 20 Inspirasi Rainbow Bookshelf di Bookstagram yang Bikin Betah Baca Buku Seharian
8. Pengalaman Borong Buku dan Panduan Lengkap ke Big Bad Wolf Jakarta
9. 5 Buku Favorit yang Bikin Saya Jatuh Cinta dengan Dunia Anak-anak
10. Rainbow Bookshelf: Menata Buku-buku pada Rak Seperti Warna Pelangi
11. 5 Teknik Meningkatkan Engagement Bookstagram Lewat Pemberian Komentar
12. 30+ Most Popular Bookstagram Hashtags to Increase Your Followers
13. 15 Rupi Kaur Powerful Quotes Every Girl Needs to Read
14. 15 Akun Bookstagram Indonesia Terfavorit, Sudah Follow Belum?
15. 3 Penulis Teenlit yang Novelnya Bikin Kangen Masa SMA
16. 7 Benda yang Bisa Kamu Jadikan Pembatas Buku
17. Pengalaman Mengirim Buku Gratis Lewat Kantor Pos Setiap Tanggal 17
18. 11 Most Creative Bookstagrammer to Follow in 2018
19. Asyiknya Belanja Buku di Periplus, Toko Buku Impor Langganan
20. [BOOK REVIEW] Gadis Daun Jeruk Karya Rinda Maria Gempita
21. 17 Rekomendasi Buku di POST Bookshop Pasar Santa
22. [BOOKSTAGRAM TIPS] Memotret Buku dengan Kamera HP atau Kamera DSLR?
23. [EKSKLUSIF] Bab Pertama Novel The Perfect Catch Karya Chocola
24. [BOOK REVIEW] Na Willa: Serial Catatan Kemarin Karya Reda Gaudiamo
25. 7 Properti untuk Bookstagram Biar Foto Makin Keren
26. 7 Cara Memfoto Buku untuk Bookstagram
27. Pengalaman Membeli Buku di POST Bookshop Pasar Santa
28. Pengalaman Beli Buku di Grobmart untuk Pertama Kalinya
29. [BOOK REVIEW] Aku, Meps, dan Beps Karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo
30. Bagaimana Cara Menulis Caption untuk Bookstagram?
31. [BOOK REVIEW] The Stories of Choo Choo: You’re Not as Alone as You Think Karya Citra Marina
32. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Karya Marchella FP
33. 10 Kutipan Terbaik dari Buku NKCTHI Karya Marchella FP
34. [BOOK REVIEW] Things & Thoughts I Drew When I was Bored Karya Naela Ali
35. [BOOK REVIEW] Milk and Honey Karya Rupi Kaur Versi Bahasa Indonesia
36. [BOOK REVIEW] Off the Record Karya Ria SW
37. 17 Ide Foto Bookstagram Bertema Natal yang Bisa Kamu Tiru
38. Cara Mudah Menemukan Buku yang Sedang Diskon di Toko Online
39. Berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Tertinggi di Dunia
40. Akhir Pekan Produktif di Haru Bookstore Gading Serpong
41. Mudahnya Beli Buku Online di Belbuk.com
42. Kebiasaan Membaca Buku di Perjalanan yang Ingin Saya Tularkan ke Kamu
43. Ngobrolin Novel Taman Pasir di Twitter Bareng Penerbit Grasindo
44. Bedah Buku dan Peluncuran Novel Nyanyian Hujan
45. @sintiawithbooks’ Best Nine on Instagram in 2018
46. [BOOK REVIEW] Seri Kemiri Yori Karya Book For Mountain
47. Serunya Kumpul dan Makan Siang Bareng Nagra dan Aru
48. 8 Booktuber Indonesia Favorit yang Wajib Kamu Tonton Videonya
49. 4 Blogger Buku Favorit yang Sering Kasih Rekomendasi Buku Bagus
50. 7 Rekomendasi Buku yang Asyik Dibaca Saat Traveling
51. Kenapa Sih Suka Banget Bawa Buku Saat Traveling?
52. 5 Tips Memilih Buku untuk Dibawa Saat Traveling
53. Apa Itu Book-Shaming dan Kenapa Harus Dihentikan?
54. Donasi Buku Lewat Lemari Bukubuku, Bisa Dapat Gambar Gratis!
55. [BOOK REVIEW] The Book of Imaginary Beliefs Karya Lala Bohang
56. Pengorbanan Bookstagrammer Demi Dapat Foto Bagus, Pernah Ngerasain?
57. [Book Review] Deep Wounds Karya Dika Agustin
58. 5 Buku Ilustrasi Favorit untuk Kamu yang Butuh Bacaan Ringan
59. Baca 5 Buku tentang Perempuan Ini Saat Hari Perempuan Internasional
60. Panduan Membuat Kartu Anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
61. Things to Know About Big Bad Wolf Books Sale 2019 and My Book Haul!
62. 10 Male Bookstagrammers Who Will Inspire You to Read More
63. [BOOK REVIEW] Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Maudy Ayunda
64. [BOOK REVIEW] The Naked Traveler 8: The Farewell Karya Trinity
65. [BOOK REVIEW] Bicara Tubuh Karya Ucita Pohan dan Jozz Felix
66. Pengalaman Belanja Buku di Gramedia World BSD, Tangerang
67. Singgah Sejenak di Perpustakaan Erasmus Huis Jakarta Selatan
68. The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
69. Toko Buku Independen POST, Surga Kecil Para Pencinta Buku
70. Membawa Buku di Penjuru Dunia ke Transit Bookstore Pasar Santa
71. Indie Bookshop Tour: Tur Toko Buku Independen Perdana di Jakarta
72. 7 Inspirasi Tempat Baca Favorit Para Bookstagrammer
73. Toko Buku Foto Gueari Galeri: Jual Foto, Emosi, dan Cerita
74. [BOOK REVIEW] Kamu Terlalu Banyak Bercanda Karya Marchella FP
75. [BOOK REVIEW] The Loneliest Star in the Sky Karya Waliyadi
76. Ketagihan Baca E-book Gara-gara Gramedia Digital
77. [BOOK REVIEW] Jingga Jenaka Karya Annisa Rizkiana Rahmasari
78. [BOOK REVIEW] Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini Karya Mas Aik
79. [BOOK REVIEW] Avontur, Dear 19 Karya Thinkermoon
80. [BOOK REVIEW] Flowers over the Bench Karya Gyanindra Ali
81. Menyusuri Tumpukan Buku-buku Lawas di Galeri Buku Bengkel Deklamasi
82. 5 Cara Menabung untuk Membeli Buku
83. 5 Cara Menemukan Inspirasi untuk Bookstagram
84. [BOOK REVIEW] Addio Karya Alya Damianti
85. 5 Rekomendasi Film Favorit Berlatar Toko Buku, Sudah Nonton?
86. Berburu Buku Murah di Vintage Vibes, Alam Sutera
87. 6 Tips Biar Enggak Kalap Belanja Buku di Big Bad Wolf
88. [BOOK REVIEW] Mind Platter (Bejana Pikiran) Karya Najwa Zebian
89. Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta: Tempat Asyik Belajar Budaya Jerman
90. Nyamannya Membaca Buku di Perpustakaan Freedom Institute
91. 7 Strategi Jitu Menambah Penghasilan dari Buku
92. Perpustakaan Habibie dan Ainun, Warisan untuk Masyarakat Indonesia
93. Sore Hari Bersama Buku-buku di Halaman Belakang Kineruku Bandung
94. Mengejar Aan Mansyur Hingga ke Katakerja Makassar
95. Kedai Buku Jenny, Lebih dari Sekadar Perpustakaan dan Toko Buku
96. [BOOK REVIEW] Surat untuk Anakku Karya Mahendra Hariyanto
97. [BOOK REVIEW] Selamat Datang, Bulan Karya Theoresia Rumthe
98. 7 Perpustakaan di Jakarta yang Bikin Makin Cinta Membaca
99. 10 Aplikasi Edit Foto Bookstagram yang Sering Saya Gunakan

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *