Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung

Jan 2, 2020

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung Selain menikmati pemandangan alam, nggak lengkap rasanya kalau nggak wisata kuliner di Bandung.

Sabtu pagi itu saya dan seorang teman sampai di Bandung sekitar pukul 10 pagi. Memang rencananya kami akan menghabiskan akhir pekan di kota yang enggak terlalu jauh dari Jakarta ini.

Baca juga: Jangan Makan di RM Alas Daun Bandung Kalau Enggak Suka Nunggu Lama

Dari Stasiun Bandung, masing-masing dari kami langsung memesan ojeg online, menuju Rumah Makan Kehidupan Tdak Pernah Berakhir yang berjarak sekitar 1,4 km. Sekitar 5 menit kemudian kami pun sampai dan langsung masuk ke dalamnya.

Wah, masih pagi, tapi sudah lumayan ramai pengunjung di sana. Sebagai informasi, Kehidupan Tidak Pernah Berakhir adalah rumah makan yang hanya menjual makanan vegetarian. Jujur, saya suka banget dengan berbagai olahan makanan di sini. Ada yang udah pernah coba?

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung

Saya tahu soal rumah makan ini dari rekomendasi beberapa website. Selain namanya yang unik (dan ternyata filosofis), lokasinya yang dekat dengan Stasiun Bandung pun menjadi salah satu pertimbangan kami untuk makan siang di sini.

Baca juga: Se’i Sapi Lamalera Bandung: Jatuh Cinta Pada Aroma dan Gigitan Pertama

Setiap harinya, Kehidupan Tidak Pernah Berakhir buka pada pukul 6 pagi. Rumah makan ini menyediakan berbagai macam makanan vegetarian, yang tentu aja enggak mengandung unsur hewani. Selain rasanya yang enak, harganya ternyata juga super murah! Tebak berapa?

Untuk satu porsi nasi dengan 4 lauk, harganya cuma Rp13.637 yang kalau ditambah pajak cuma Rp15.000. Mau nangis banget nggak sih bisa makan enak, banyak, sehat, murah banget pula! 😭❤

Sebagai informasi, Kehidupan Tidak Pernah Berakhir ini juga menerima pesanan dalam jumlah banyak. Silakan hubungi mereka (nomor kontak saya tulis di bawah) jika ingin memesan, ya.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung

Omong-omong, gimana sih cara memesan makanan di sini? Mudah, kok. Kamu hanya perlu mengantre di area tengah yang sudah disediakan.

Kemudian, ketika sampai di depan etalase makanan, kamu bisa ke sisi kiri atau kanan untuk memilih makanan. Menunya sama saja, kok. Dibuat bercabang begitu untuk mencegah penumpukan antrean.

Baca juga: Mie Baso Akung Bandung: Harga Agak Mahal, tapi Rasanya Juara!

Nantinya, masing-masing pengunjung akan dilayani seorang pramusaji. Selanjutnya, pengunjung tinggal memilih lauk yang mereka suka, yang nantinya akan diambil langsung oleh si pramusaji. Jika sudah, akan langsung diarahkan ke kasir untuk melakukan pembayaran.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung

Melihat semua menu yang tersedia di Kehidupan Tidak Pernah Berakhir, awalnya bingung banget mau pilih apa karena pilihan makanannya super banyak. Ada bihun, jamur, nangka, pare, singkong, dan masih banyak lagi. Bumbunya kalau dilihat macam-macam.

Ada yang digoreng, ditumis, dicah, dan seterusnya. Semua makanan tampak menggugah selera dan rasanya pengin banget cobain satu-satu. 🤤

Bisa dibilang makanan di sini kebanyakan memang makanan rumahan. Jadi, seharusnya rasanya nggak asing dan tentu bisa mengobati kerinduan siapa pun akan masakan rumah.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Makanan Vegetarian Murah di Bandung

Nah, setelah memilih dan melihat makanan yang disajikan di balik etalase, akhirnya saya memilih Orek Tempe Kacang, Sayur Singkong, Keripik Kentang, dan Jamur Crispy.

Kalau boleh jujur, bagi saya 4 lauk tuh kebanyakan. Tadinya saya mau pesan 3 lauk aja, tapi kaya pramusajinya, harganya tetap sama, yakni Rp15.000. Karena penasaran pengin icip makanan vegetarian lainnya, akhirnya saya tambah menu lagi.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir Bandung

Lalu bagaimana dengan rasanya? Asli deh, semuanya cocok banget di lidah. Orek Tempe Kacang yang saya pesan rasanya manisnya nggak terlalu nyelekit dan nggak lengket juga.

Sayur Singkong surprisingly gewddd, tho! Nggak pahit! Biasanya saya ogah makan Sayur Singkong, tapi menu di Kehidupan Tidak Pernah Berakhir yang satu ini boleh banget dicoba.

Baca juga: Ambrogio Patisserie, Tempat Nongkrong Kekinian Baru di Bandung

Lalu, Keripik Kentangnya juga enak (meski agak bikin tenggorokan seret), cocok buat kamu yang kalau makan wajib ada kriuk-kriuknya. Rasanya pas!

Last but not least, Jamur Crispy has always been my favorite di mana aja. Biasanya saya kalau makan jamur, pasti pilih-pilih banget, tapi kalau udah digoreng pasti saya makan, sih. Hehehe. 😀

Oh ya, menu yang dipilih temen saya nggak kalah enak. Menunya hampir sama, hanya saja ia memesan sayur hijau yang entah apa namanya, Sayur Nangka, dan Sate Panggang yang ternyata dibuat dari jamur.

Baca juga: Menyeruput Kopi Hangat di Yellow Truck Coffee & Tea Bandung

Salut banget deh sama orang-orang yang jago banget mengolah makanan vegetarian jadi seenak ini. Sayuran bisa jadi seperti daging, rasa dan teksturnya. 👍

Dulu saya pernah cobain makanan vegetarian di Malaysia (that was my first time I guess), dan berujung jatuh cinta dengan rasanya. Sayur-sayuran yang biasanya enggak saya sentuh, bisa saya makan dengan lahapnya. Ajaib.

mengambil air minum sendiri di Kehidupan Tidak Pernah Berakhir

Ada hal lain yang enggak kalah menarik di rumah makan ini. Rupanya, Kehidupan Tidak Pernah Berakhir menerapkan sistem self service, lho.

Di sebelah etalase makanan, disediakan tempat untuk mengambil air putih secara gratis. Kamu tinggal ambil sendiri, ya. Namun, jika ingin memesan minuman yang lain, nanti akan diantarkan oleh pramusaji.

Kemudian, sehabis makan, pengunjung harus membersihkan makanan dan minumannya sendiri dengan meletakan di area yang berada di pojok kanan.

Pengunjung harus menaruh gelas, alas, atau, peralatan makan di tempat yang sudah disiapkan. Sepengamatan saya, semua pengunjung di Kehidupan Tidak Pernah Berakhir sudah memiliki kesadaran yang tinggi dan sudah bertanggung jawab dengan baik. Seneng, deh! 😀

Baca juga: Sore Hari Bersama Buku-buku di Halaman Belakang Kineruku Bandung

Overall, nggak nyesel mencicipi makanan di Kehidupan Tidak Pernah Berakhir Bandung ini. Pilihan makanannya nggak ngebosenin, rasanya ajaib, porsinya pas, dan pastinya harganya cocok banget. Di sisi lain, rumah makan ini juga bersih dan pramusajinya pun sigap.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir ini bisa jadi salah satu rumah makan yang kamu kunjungi jika sedang berada di Bandung. Siapa tahu, makanan vegetarian di sini bisa bikin perut dan lidah kamu happy! 😀


Mau coba makan makanan vegetarian di rumah makan ini?

Alamat: Jl. Pajajaran No.63, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat -40171

Jam buka:
Minggu-Kamis, 06.00 – 21.00 WIB
Jumat-Minggu, 06.00 – 22.00 WIB

Telepon: (022) 4205445


Ini dia kuliner lainnya yang bisa membangkitkan rasa lapar kamu! Cobain, yuk!

Raindear Coffee & Kitchen: Tempat Nongkrong Asyik di Bogor

1. Menyeruput Kopi Hangat di Yellow Truck Coffee & Tea Bandung
2. Mencicipi Otak-otak AFUNG Belinyu Enggak Cukup Satu Porsi Saja
3. 3 Bakmi Bangka Paling Enak dan Murah Meriah di Bangka
4. Perpaduan Pahit dan Manis Dark Chocolate Cigar, Cokelat Rasa Cerutu Kuba
5. 5 Menu Lezat Karya Chef Benjamin Halat yang Paling Bikin Nagih
6. 6 Pilihan Amuse-Bouches, Hidangan Pembuka Paling Favorit di Restoran CURATE, Singapura
7. 5 Alasan Tak Perlu Ragu Bersantap di Restoran Fine Dining CURATE, Singapura
8. Ada yang Kurang Saat Mencicipi Roti Panggang Telur dan Kopi Tarik Tung Tau
9. Lebih Nikmat Menyantap Bakmi Jowo Mbah Gito di Kala Malam
10. Belum ke Yogyakarta Kalau Belum Mampir ke The House of Raminten
11. Waroeng Kaligarong, Kuliner Semarang Spesialis Bebek Goreng Sambal Mangga Muda
12. Mie Lokut Bangka, Tempat Makan Jeroan Babi Paling Mengenyangkan
13. 7 Kuliner Semarang yang Bikin Kangen dan Lapar
14. Rela Mengantre demi Mencicipi Lumpia Gang Lombok Semarang
15. Perut Senang Usai Menyantap Red Chilli Crab, Kuliner Khas Singapura
16. Satu Hari Wisata Kuliner di Bogor, Kenyang Banget!
17. Menikmati Mendungnya Sore di Pondok Kopi Umbul Sidomukti Semarang
18. Pertama Kali Coba Lenggang Panggang Pempek Dempo Bandung
19. Porsi Jumbo HDL 293 Cilaki Bandung untuk Para Pencinta Seafood
20. Ikan Bakar Rica, Menu Terfavorit di Pirates Cafe Manado
21. Mencicipi Lezatnya Seafood ala Tuna House Megamas Manado
22. Sate Gendong, Kuliner Enak di Dusun Bambu
23. Pork Chop Paling Enak Cuma Ada di Hog Wild with Chef Bruno, Bali
24. Kuliner yang Bikin Nagih di Bali: Sate Babi Bawah Pohon
25. Nikmatnya Nasi Liwet Spesial Kedai Cika Selagi Hangat
26. Rawon Setan Bu Sup, Kuliner Surabaya Penggugah Selera
27. Sampai Surabaya Langsung Disambut Lontong Balap Pak Gendut
28. Kekenyangan Gara-gara Cobain Kuliner Lezat Dusun Bambu Bandung Ini
29. Sebelum Trekking Berjam-jam, Isi Tenaga Dulu di Ikan Bakar Pesona Banyuwangi
30. The Reading Room, Kemang: Sensasi Makan di Perpustakaan
31. 4 Tempat Makan Romantis di Bali yang Bisa Dikunjungi Bareng Pasangan
32. Jangan Makan di RM Alas Daun Bandung Kalau Enggak Suka Nunggu Lama
33. Se’i Sapi Lamalera Bandung: Jatuh Cinta Pada Aroma dan Gigitan Pertama
34. Mie Baso Akung Bandung: Harga Agak Mahal, tapi Rasanya Juara!
35. Pallubasa Serigala, Kuliner Makassar yang Terlalu Sayang untuk Dilewati
36. Haka Dimsum BSD: Makan Enak dan Halal 24 Jam Nonstop

Sintia Astarina

Sintia Astarina

A flâneur with passion for books, writing, and traveling. I always have a natural curiosity for words and nature. Good weather, tasty food, and cuddling are some of my favorite things. How about yours?

More about Sintia > 

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *